Berita Kota Kupang

Anggota DPRD Kota Kupang Dapil II Sayangkan Sikap Gugus Tugas dan Dinkes Kota Kupang, Simak INFO

Anggota DPRD Kota Kupang dari Dapil II, Adrianus Talli yang juga warga kelurahan Pasir Panjang sangat menyayangkan pemerintah terutama Satgas Gugus T

Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Ferry Ndoen
Pos Kupang.Com/Yen
Adi Talli 

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Anggota DPRD Kota Kupang dari Dapil II, Adrianus Talli yang juga warga kelurahan Pasir Panjang sangat menyayangkan pemerintah terutama Satgas Gugus Tugas dan Dinas Kesehatan Kota Kupang.

Karena pada saat dr Eka terkonfirmasi positif Covid-19, seluruh tenaga medis dan administrasi di karantina, baik mandiri di rumah maupun di hotel.

Adi kepada POS-KUPANG.COM, Selasa (21/7), mengatakan swab test pertama dilakukan pada (4/7) dan hasilnya negatif. Swab kedua dilakukan pada Selasa minggu lalu. Swab kedua belum keluar, tapi Sabtu (18/7) siang perintah dari Dinas Kesehatan bahwa tenaga medis dan perawat yang diisolasi mandiri di hotel Nelayan untuk keluar. Kemudian mereka diperintahkan oleh Dinas Kesehatan segera membuka kembali pelayanan.

"Oleh karena itu hari minggu kemarin mereka kerja bhakti beramai-ramai. Kemudian Senin kemarin keluarlah hasil tes positif. Pertanyaannya kenapa mereka dikasih keluar padahal hasil swab belum ada? Ini sebuah keteledoran dan kekeliruan besar," tegasnya.

Berdasarkan laporan yang diperoleh, kata Adi, selama isolasi mandiri mereka tidak pernah pergi kemana-mana. Tapi usai kerja bhakti pada Minggu (19/7) barulah ada yang ke Babi Tore dan KFC. Bukan pada saat mereka di karantina.

Adi meminta Dinas Kesehatan untuk memberikan pernyataan yang benar. Jangan menutup kesalahan untuk menyalahkan orang lain, karena ini persoalan kesehatan, hidup dan mati.

"Bayangkan saja dengan kebijakan mengeluarkan orang pada saat belum ada hasil swab, mereka sudah pulang ke rumahnya. Berinteraksi dengan orangtua dan tetangganya. Yang satunya positif itu lagi karantina mandiri di rumah. Jadi ibu kadis harus bicara berdasarkan fakta,"ujarnya.

Diakui Adi, ia mendapatkan berita dari warganya bahwa kemarin Puskesmas Pasir Panjang ditutup lagi karena ada dua orang yang positif.

"Saya pun berkoordinasi dengan orang-orang di Puskesmas ternyata benar. Kemudian saya koordinasi dengan pak wakil wali kota saya minta agar segera evakuasi dua orang yang positif dan yang lainnya kembali ke karantina. Saya juga telepon ibu Kadis tapi katanya begini begitu, dipulangkan karena nanti temuan. Katanya begitu, ini kita bicara tentang kesehatan, virus yang menyebar kok bicara tentang temuan. Kasian bidan dan perawat yang dari pagi sampai jam 8 malam, dinas menyuruh pulang ke rumah. Keluarga sudah tidak mau terima lagi. Jam 8 malam baru mereka dikarantina, bayangkan dari pagi sampai jam 8 malam, ini sangat mempengaruhi psikologis mereka. Saya sangat sayangkan ini," terangnya.

Klub Sepakbola Tunggak Gaji Pemain, Kemenpora Serahkan ke PT LIB dan APPI, Simak INFO

Jika alasannya tidak ada anggaran, kata Adi, buktikan kalau tidak ada abggaran. Rp 48 miliar bukan uang yang sedikit, lantas tidak ada anggaran lalu tidak perhatikan.

Ia mengingatkan kepada Kepala Dinas Kesehatan untuk berbicara berdasarkan data, tidak hanya mendengarkan masukan saja. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yeni Rachmawati)

Lelaki ini Indehoi Ibu Kandungnya, Anak Perempuan Trauma Lihat Ibunya Main Sama Kakaknya, Suka

Adi Talli
Adi Talli (Pos Kupang.Com/Yen)
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved