Kabar Artis
Innalillahi! Kabar Duka Dari Najwa Shihab, Sastrawan dan Mantan Dekan Fakultas Sastra UI Meninggal
Innalillahi! Kabar Duka Dari Najwa Shihab, Sastrawan dan Mantan Dekan Fakultas Sastra UI Meninggal
POS-KUPANG.COM - Innalillahi! Kabar Duka Dari Najwa Shihab, Sastrawan dan Mantan Dekan Fakultas Sastra UI Meninggal
Kabut duka kembali menyelimuti dunia seni dan sastra di Tanah Air.
Pasalnya, sang maestro, penyair besar sekaligus sastrawan legendaris Sapardi Djoko Damono telah tutup usia.
• Intip Ramalan Zodiak Keuangan Selasa, 21 Juli: Virgo Pengeluaran Tak Terduga, Scorpio Banyak Tekanan
• Tanpa Terdeteksi, Buronan Djoko Tjandra Bebas Bepergian Jakarta-Pontianak-Entikong, Ini Memalukan?
• Sukses Jadi Artis dan Pengusaha, Luna Maya Bangun Penginapan dan Rumah Mewah di Bali, Intip Fotonya
• Rilis Lagu 12 Tahun Terindah,BCL Bikin Para Artis Menangis, Ibunda Ashraf Sinclair Tulis Pesan Haru
Pria kelahiran Solo, 20 Maret 1940 itu telah mengembuskan napas terakhirnya pada hari ini, Minggu (19/7/2020) pukul 09.17 WIB, di usianya yang ke 80 tahun.
Kini penulis novel Hujan di Bulan Juni itu telah membuat sastrawan dan tokoh seni di Tanah Air berlinang air mata.
Tak hanya para seniman dan sastrawan, namun jurnalis senior Najwa Shihab pun ikut menyampaikan duka mendalam atas bepulangnya sang legendaris.
Melalui akun Instagramnya @najwashihab, salah satu putri Quraish Shihab itu mengungkapkan duka cita atas kepergian sang maestro.
"Berduka mendalam atas wafatnya eyang @damonosapardi..Innalillahi wa inna Ilaihi Rojiun...," tulisnya merepost postingan dari @asdiart.
"Selamat jalan maestro, guru bangsa. Karyamu abadi," imbuhnya.
Melansirdari Kompas.com, kabar meninggalnya sastrawan Indonesia ini telah dibenarkan oleh Amelita Lusia.
Selaku Kepala Biro Humas dan Kantor Informasi Publik Universitas Indonesia (UI), Amelita mengabarkan bahwa Sapardi Djoko Damono telah tutup usia di RS Eka Hospital BDS, Tangerang Selatan.
Sementara itu Marketing Communication Manager RS Eka Hospital Erwin Suyanto menyebut Sapardi Djoko Damono meninggal lantaran mengalami penurunan fungsi organ.
"Penurunan fungsi organ ya," jelas Erwin.
Sebagai informasi, sang penyair legendaris itu pernah menjadi Dekan di Fakultas Sastra Universitas Indonesia pada tahun 1999-2004.
Dikenal sebagai sastrawan besar, Sapardi Djoko Damono tercatat telah melahirkan 47 buku.
Di antaranya yakni novel, kumpulan puisi, cerpen dan juga buku non sastra.
Baca juga berita lainnya:
Kalau berbicara soal Najwa Shihab pasti kita langsung berfikir soal sosok wanita yang cerdas.
Tapi tahukah kamu, kalau di kehidupan Nana sapaan akrab Najwa Shihab itu ternyata ada juga sosok yang tak kalah cerdas dari dirinya.
Sosok itu adalah sang suami, Ibrahim Assegaf.
Berbeda dengan Najwa Shihab, Ibrahim Sjarief Assegaf memiliki profesi yang berbeda dengan Najwa Shihab.
• Intip Ramalan Zodiak Keuangan Selasa, 21 Juli: Virgo Pengeluaran Tak Terduga, Scorpio Banyak Tekanan
• Tanpa Terdeteksi, Buronan Djoko Tjandra Bebas Bepergian Jakarta-Pontianak-Entikong, Ini Memalukan?
• Sukses Jadi Artis dan Pengusaha, Luna Maya Bangun Penginapan dan Rumah Mewah di Bali, Intip Fotonya
• Rilis Lagu 12 Tahun Terindah,BCL Bikin Para Artis Menangis, Ibunda Ashraf Sinclair Tulis Pesan Haru
• Di Indonesia Dilindungi Jenderal, Anita Kolopaking: Djoko Tjandra Sudah Betah di Malaysia, Kok Bisa?
• Di Indonesia Dilindungi Jenderal, Anita Kolopaking: Djoko Tjandra Sudah Betah di Malaysia, Kok Bisa?
• Ramalan Zodiak Besok Selasa 21 Juni 2020, Taurus Rumit, Sagitarius Jangan Menyerah
Meski profesi keduanya berbeda, tapi soal intelektual keduanya mungkin bisa diadu.
Lalu siapakah sosok Ibrahim sebenarnya?
Pria keturunan Arab yang berhasil taklukan hati Nana.
Berikut TribunNewsmaker (grup tribunmanado.co.id)rangkum dari berbagai sumber 5 fakta menarik dari Ibrahim Sjarief Assegaf:
1. Pendidikan tinggi
Ibrahim Sjarief Assegaf menempuh pendidikan S1 di Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada tahun 1997.
Melanjutkan pendidikan S2 di University of Melbourne pada tahun 2009 dengan gelar LLM.
2. Pengacara keturunan Arab
Ibrahim Sjarief Assegaf merupakan pria keturunan Arab.
Beda dengan sang istri, Najwa Shihab, Ibrahim Sjarief Assegaf berprofesi sebagai pengacara.
Ibrahim Sjarief Assegaf fokus menjadi pengacara dalam Perbankan & Keuangan, Restrukturisasi & Kepailitan, Corporate M & A.
Ia bergabung dengan kantor pengacara Assegaf Hamzah Partner pada tahun 2009.
Tahun 2002 hingga 2003, Ibrahim Sjarief Assegaf menjadi rekan penelitian tamu di Program Studi Hukum Asia Timur Harvard Law School.
3. Menjadi direktur perusahaan hukum online.
Selain menjadi pengacara, Ibrahim Sjarief Assegaf juga menjadi direktur PT Justika Siar Public (Hukum Online).
4. Memiliki banyak prestasi
Pada tahun 2016, Ibrahim Sjarief Assegaf pernah mendapatkan penghargaan IFLR 1000 Leading Lawyer in Financial & Corporate, Banking and M&A.
Terdaftar sebagai "Leader in his Field" by Chambers Asia Pacific in Banking & Finance sejak tahun 2016.
Ia juga diakui sebagai "Leading Lawyer" by Asialaw Leading Lawyers (2016).
5. Hobi bersepeda
Dipantau melalui akun Instagram pribadinya, Ibrahim Sjarief Assegaf ternyata hobi bersepeda.
Berjuang Dapatkan Najwa Shihab
Kisah cinta Najwa Shihab dan Ibrahim Sjarief Assegaf rupanya cukup unik untuk dibahas.
Dilansir TribunNewsmaker melalui Nova.ID, Najwa Shihab dan Ibrahim Sjarief Assegaf bertemu di kampus saat keduanya menempuh pendidikan kuliah.
"Ketemu di kampus karena Nana kebetulan ikut pertukaran pelajar, keluarga kita juga sama-sama kenal dan saya baru pulang magang dari Amerika terus orang tua saya suruh ketemu Nana," kata Ibrahim seperti dikutip dari Nova.ID.
Namun, perjuangan Ibrahim Sjarief Assegaf untuk mendapatkan Najwa Shihab tidaklah mudah.
Saat presenter yang akrab disapa Nana memutuskan menikah di usia muda, Ibrahim sempat mendapat ancaman dari calon mertua yakni Quraish Shihab.
"Karena diancem sama bapaknya, 'kalau kamu serius mau kawin kamu harus lulus dulu'," kata Ibrahim menirukan perkataan ayah Najwa.
Ibrahim pun menunjukkan keseriusannya hingga akhirnya mereka menikah saat Nana masih usia 20 tahun.
Ibrahim dan Nana menikah di Solo pada tahun 1997.