Kades Hadakewa Bangga Desanya Jadi Pilot Project Desa Tangguh Nusantara di Lembata
Jadi Pilot Project Desa Tangguh Nusantara di Lembata Ini Kata Kepala Desa Hadakewa

POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Hadakewa menjadi salah satu desa di Lembata yang terus melakukan berbagai inovasi. Selain terkenal dengan produksi ikan teri berkualitas, Hadakewa juga ditunjuk menjadi proyek percontohan ( pilot project) Desa Tangguh Nusantara di Kabupaten Lembata.
Acara launching Kampung Tangguh Tujuh Maret ini dilakukan di Aula Kantor Desa Hadakewa, Kecamatan Lebatukan, Sabtu (18/7/2020) pagi.
Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langoday meresmikan desa tangguh bencana secara simbolis dengan memukul gong, Wakil Ketua DPRD Lembata Fransiskus Gewura dan bersama jajaran Forkopimda Lingkup Pemkab Lembata melakukan peninjauan di Pasar Hadakewa. Mereka juga melihat langsung proses pembuatan ikan teri Hadakewa dan dampak ekonominya bagi pendapatan asli desa dan masyarakat.
• Hadakewa Jadi Pilot Project Kampung Tangguh Nusantara di Kabupaten Lembata
Desa lainnya di Kabupaten Lembata bisa mengikuti jejak Desa Hadakewa sebagai Desa Tangguh Bencana.
Pencanangan Kampung Tangguh Nusantara (KTN) yang diberi nama 'Kampung Tangguh Tujuh Maret' tersebut adalah sebagai wujud kesiapan desa dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Tujuan dilaksanakannya pencanangan KTN ini adalah sebagai pilot project kolaboratif dengan stakeholder untuk melakukan aksi nyata di desa atau kelurahan karena terindikasi adanya penyebaran Covid-19.
Selain itu KTN ini merupakan cara bersama untuk mencegah penyebaran Covid-19.
• Pilkada Sumba Timur, Bawaslu Harapkan Tidak Ada Kluster Pilkada
Kepala Desa Hadakewa Klemens Kwaman menyatakan rasa bangganya karena Hadakewa jadi pilot project Kampung Tangguh Nusantara. Kendati demikian, menurutnya semua desa di Kabupaten Lembata sudah tangguh bencana karena sampai pada saat itu status Lembata masih zona hijau dari Covid-19.
Lebih jauh, kepala desa yang pernah diundang Presiden Joko Widodo studi banding di Negara India ini menjelaskan Pemerintah Desa Hadakewa akan mengeksplorasi potensi desa yang ada yakni hasil laut.
"Seluruh masyarakat memaksimalkan semua potensi yang ada di bidang kelautan," tandas Klemens.
Desa Hadakewa menurutnya juga tangguh terhadap secara perekonomian apalagi pada masa-masa pandemi Covid-19.
Perekonomian masyarakat tidak langsung anjlok pada masa pandemi sampai era New Normal saat ini.
Pada masa pandemi corona, Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Tujuh Maret menerima hasil laut yaitu ikan teri dari masyarakat dan dipasarkan dengan sistem digitalisasi. Di samping itu, kata Klemens, Bumdes Tujuh Maret Hadakewa juga masuk dalam nomimasi 15 Bumdes terbaik di Indonesia.
Segudang kemajuan ini, lanjutnya, membuat Desa Hadakewa ditunjuk jadi salah satu pilot project Desa Tangguh Nusantara di Indonesia.
Wakapolres Lembata Kompol Johanes Christian Tanauw menyebutkan launching desa tangguh bencana di tingkat provinsi dan nasional sudah dilaksanakan pada HUT Ke-74 Bhayangkara pada 1 Juli 2020 kemarin.
"Kenapa dibentuk kampung tanggung bencana? ini berkaitan dengan pandemi corona. Diharapkan masyarakat tidak risau dan khawatir terhadap virus ini. Maklumat Kapolri juga sudah dicabut sehingga kita diharapkan bisa hidup normal lagi. Kalau tidak kita tidak akan bisa beraktivitas. Apalagi virus ini belum ada vaksinnya," kata Kompol Christian menjelaskan alasan dibentuknya desa tangguh bencana.
Ada beberapa kriteria yang ditetapkan sehingga suatu desa ditunjuk menjadi desa atau kampung tangguh bencana. Beberapa kriteria tersebut seperti desa tersebut tangguh ketahanan pangan, tangguh ekonomi, tangguh kesehatan dan keamanan.
Oleh sebab itu, Hadakewa ditunjuk sebagai pilot project desa tangguh bencana.
"Pada kepala desa lainnya bisa tiru dan buat di desanya masing-masing. Tangguh yang dimaksudkan ini kita bisa berjalan dengan kekayaan yang ada di wilayah kita dan kita tidak tergantung pada pemerintah," ujarnya.
Wabup Lembata Thomas Ola Langoday menambahkan keterlibatan kepolisian dalam pencegahan penularan Covid-19 memang sangat luar biasa. Tanpa kinerja dan kerja sama kolaboratif yang baik dengan pihak kepolisian, Wabup Langoday memastikan Kabupaten Lembata tak akan mungkin menyandang predikat zona hijau seperti saat ini.
Dia berpesan semua desa di Lembata harus bisa menjadi desa tanggung bencana. "Semua desa di Lembata itu tangguh dan itu dibuktikan kalau Lembata masih masuk zona hijau," pungkasnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)