Simak Perkembangan Terkini Sebaran Hotspot di Wilayah NTT

Perkembangan terkini sebaran titik panas atau hotspot di wilayah Provinsi NTT ( Nusa Tenggara Timur)

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/ONCY REBON
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang, Agung Sudiono Abadi, Kamis, 18/06/2020 

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Perkembangan terkini sebaran titik panas atau hotspot di wilayah Provinsi NTT ( Nusa Tenggara Timur)

Menurut rilis yang dikirim Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II A El Tari Kupang, Agung Sudiono Abadi, S. Si, pada Sabtu, 18/07/2020 menginformasikan bahwa, saat ini sebaran titik panas terdeteksi di lima titik di seluruh wilayah NTT.

Berdasarkan Analisis Peta Sebaran Titik Panas dengan pantauan Satelit Terra, Aqua, Suomi NPP dan NOAA20 oleh LAPAN maka diketahui Sebaran Titik Panas di wilayah NTT update tanggal 17 Juli 2020 pukul 08.00 WITA hingga 18 Juli 2020 pukul 07.00 WITA dengan tingkat kepercayaan diatas 80% adalah sebagai berikut;

Ruang Peradilan Zaman Dulu di Kabupaten Belu, Ksadan Takirin Tempat Rapat Raja

Titik panas terdeteksi di kecamatan Laratama Kabupaten Sumba Tengah dengan jumlah Hotspot 1.

Selain itu di Kabupaten Sumba Timur terdeteksi 3 Hostpot di 2 kecamatan berbeda yakni di Kecamatan Lewa dengan jumlah 2 Hotspot dan Kecamatan Pahungalodu 1 Hotspot.

Kemudian, 1 hotspot terdeteksi di Kabupaten Rote Ndao, tepatnya di Kecamatan Lobalain.

Vicy Melanie: Siap Menikah

Satelit akan mendeteksi anomali suhu relatif tinggi dibandingkan suhu disekitarnya berdasarkan ambang batas suhu tertentu yang terpantau oleh satelit dalam luasan 30 m x 30 m hingga 1000 m x 1000 m (tergantung satelit yang saat itu memantau dan melewati Indonesia).

Pada wilayah yang tertutup awan, maka hotspot tidak dapat terdeteksi atau tingkat kepercayaan menurun. Informasi sebaran titik panas ( hotspot) merupakan indikator awal kebakaran lahan serta dapat dimanfaatkan dalam deteksi area terbakar.

Citra satelit tersebut hanya menilai anomali suhu sekitar yang diinterpretasikan sebagai titik panas (hotspot) serta jumlah titik hotspot bukan berarti jumlah sebenarnya titik api/kebakaran.

Titik panas (hotspot) bukan merupakan titik api (firespot). Penyebab adanya anomali tersebut tidak dapat kami pastikan. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oncy Rebon)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved