News

Nangalimang jadi Kampung Tangguh Nusantara Lawan Corona, Robby Idong: Masyarakat Harus Produktif

Keberadaan Kampung Tangguh adalah Program Polri yang dibentuk Polres Sikka, dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Penulis: Aris Ninu | Editor: Benny Dasman
PK/RIS
PERESMIAN-Peresmian Kampung Tangguh Nusantara di Kelurahan Nangalimang, Sikka. 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Aris Ninu

POS KUPANG, COM, MAUMERE - Bupati Sikka, Robby Idong, didampingi Wakil Bupati, Romanus Woga, dan Forkopimda Sikka meresmikan Kampung Tangguh di RT 17/18/RW 06, Kelurahan Nangalimang, Kecamatan Alok-Sikka, Rabu (15/7) pagi.

Keberadaan Kampung Tangguh adalah Program Polri yang dibentuk Polres Sikka, dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Disaksikan Pos Kupang di Nangalimang, Rabu (15/7) pagi, peresmian diawali penjemputan dengan tarian serta penerimaan rombongan Bupati Sikka, Wakil Bupati Sikka, Dandim 1603 Sikka, dan Kapolres Sikka.

Pelaksanaan protokoler kesehatan, mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun tetap diterapkan bagi semua yang hadir. Peresmian ditandai pengguntingan pita oleh Bupati Sikka, Robby Idong.

Ketua LPM Lembaga Adat, Drs. Paulus Nong Susar dalam sambutannya menyebut arti dari Nanga itu muara, Limang itu tangan.

Jadi, Nangalimang adalah muara bertangan serta merupakan perjumpaan dari anak sungai.

"Dari nenek moyang sudah beraneka ragam mewarnai rerumpunan masyarakat atau warga yang berdiam di Kelurahan Nangalimang," kata Nong Susar.

Kapolres Sikka, AKBP Sajimin, menyebut awalnya kampung tangguh dipelopori oleh Polda Jawa Timur untuk memerangi
pandemi Covid-19.

Dalam perjalanan, kawasan kampung tanggung berubah pada ketahanan pangan dan ekonomi.

Bupati Sikka, Robby Idong, mengatakan, saat ini pemerintah terus berupaya agar pada masa Covid-19 ini masyarakat tetap produksi.

"Pemerintah berupaya semaksimal mungkin membentuk dan mencipatakan pasar dan menghasil semua produk-produk lokal. Kita di Sikka ini menerapkan bela beli Sikka membeli produk-produk masyarakat kita sendiri," kata Bupati Robby.

Dengan kampung tangguh ini, diakui Bupati Robby, masyarakat harus tetap produktif.

"Bela beli Sikka mengandung makna yakni regulasi memberikan pembatasan pada produk luar. Mengkampanyekan produk lokal dan bahan makanan lokal dan dapat dipasarkan secara universal," papar Bupati Robby. *

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved