News
Sedih, Bocah 10 Bulan Ini Menderita Tumor di Wajah, Keluarga Kesulitan Biaya Operasi, Anda Peduli?
Awalnya ketika Anastasia berusia satu minggu, tiba-tiba muncul bintik merah di pelipis dekat mata kirinya. Mereka menduga itu akibat gigitan nyamuk
Penulis: Robert Ropo | Editor: Benny Dasman
Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Robert Ropo
POS KUPANG, COM, BORONG -Balita berusia 10 bulan, buah hati dari pasangan Agustinus Ndelos (24) dan Susanti Anul (23) asal Kampung Mera, Dusun Watu, Desa Golo Tolang, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Anastasia Anur menderita tumor di wajahnya. Sekarang berobat di dukung kampung.
Ayah korban, Agustinus Ndelos ketika dihubungi Pos Kupang, Pos Kupang, Kamis (16/7) mengisahkan, awalnya ketika Anastasia berusia satu minggu, tiba-tiba muncul bintik merah di pelipis dekat mata kirinya. Mereka menduga itu bintik biasa akibat gigitan nyamuk.
Namun sering perjalanan waktu, saat Anastasia berusia tiga bulan, bintik merah itu semakin membesar dan terus menjalar hingga sampai ke telinga kiri dan pipi dan dagu sebelah kiri juga membengkak.
Agustinus dan istrinya, akhirnya memutuskan untuk melakukan pengobatan ke dukun kampung, namun tidak membuahkan hasil.
Begitu juga saat mereka berobat di RSUD Ben Mboi Ruteng dan ke Puskesmas Borong, namun juga tidak membuahkan hasil, sakit yang dialami Anastasia tidak juga sembuh.
Meskipun begitu, kata Agustinus, ia bersama istrinya masih bersyukur anak sulungnya itu masih bisa makan dan minum.
"Sedih sekali lihat anak ini. Bersyukur karena Anastasia masih bisa makan dan minum. Ia akan kesakitan bila ditekan pada benjolan tetapi kalau hanya pegang-pegang saja tidak terasa sakit,"ungkap Agustinus bernadah lirih.
Ia mengatakan, dengan kondisi nona Anastasia menderita penyakit yang membahayakan ini, mereka pun sangat ingin untuk dioperasi untuk mengangkat pengangkatan tumor dari wajahnya.
Namun keinginan mereka itu tidak tercapai lantaran tidak ada biaya untuk operasi karena mereka hanya petani.
Mereka hanya berdoa kepada Tuhan agar buah hatinya bisa sembuh.
"Kami sangat inginkan agar nona Anastasia bisa operasi, tapi kami tidak ada uang. Kami hanya petani biasa yang tidak memiliki penghasilan banyak,"ungkap Agustinus.
Mereka sangat berharap kalau ada yang berbelas kasih untuk meringankan penderitaan dari putrinya itu.
Menurut kakek Anastasia, Milianus Jegaut, keluarga sempat berobat ke Puskesmas Borong dan didiagnosa menderita tumor.
Selanjutnya, Anastasi sempat dirujuk ke Ruteng tetapi mereka tidak bertahan lama karena tidak ada keluarga di Ruteng sehingga memilih pulang ke kampung. Kedua orang tuanya memutuskan untuk pulang ke kampung untuk melakukan pengobatan secara tradisional.
Milianus mengatakan, sampai di kampung kedua orang tuanya hanya memberikan obat secara tradisional dan juga dari dukun kampung, namun Anastasia tidak juga sembuh. Malah benjolan terus membesar dan terus menjalar.
Milianus mengatakan, kini sudah mulai ada donatur yang memberikan sumbangan baik secara perorangan dan lembaga.
"Tentu kami sebagai orang tua sangat berharap ada bantuan dari orang-orang atau lembaga untuk biaya operasi cucu kami Anastasia ini. Kami juga menyampaikan banyak terima kasih kepada para donatur yang sudah menyumbangkan untuk biaya cucu saya selama ini," ujarnya. *