News
Pilkada Ngada Memanas, Paket GUD-ATR Resmi Pecah Kongsi, Ketua PDIP Bajawa Siap Bertarung
Ketua DPC PDIP Ngada, Maria Lali, menjelaskan, pihaknya sudah meminta konfirmasi langsung kepada GUD dan ATR karena mereka pernah mendaftarkan diri.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Benny Dasman
Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Gordi Donofan
POS KUPANG, COM, BAJAWA -Pasangan Calon Bupati Greg Upi Dheo dan Wakil Bupati Anis Tay Ruba (GUD-ATR) resmi pecah kongsi pada Pilkada Ngada Desember 2020 mendatang. Sebelumnya Paslon tersebut sudah mendaftarkan diri ke DPC PDIP Ngada beberapa waktu lalu.
Ketua DPC PDIP Ngada, Maria Lali, menjelaskan, pihaknya sudah meminta konfirmasi langsung kepada GUD dan ATR karena mereka pernah mendaftarkan diri.
Berdasarkan konfirmasi dari Paslon tersebut, memang kedunya sepakat untuk tidak melanjutkan (pecah kongsi) pada Pilkada Ngada Desember 2020.
"Dalam rapat DPC PDIP tanggal 7 Juli 2020, saya sebagai Ketua DPC dalam rapat meminta klarifikasi berita media tentang bubarnya pasangan GUD-ATR dan ternyata soal itu dibenarkan Greg dan Anis melalui telepon dan didengar langsung seluruh pengurus DPC," ujar Maria Lali kepada Pos Kupang di Bajawa Sabtu (11/7).
Pihaknya sudah melaporkan ke DPD Provinsi di Kupang dan DPP pusat di Jakarta.
"Sesuai hasil konfirmasi dengan GUD-ATR, DPC PDIP Ngada sudah melaporkan via surat ke DPP PDIP di Jakarta dan DPD PDIP NTT melalui email," tegasnya.
Ia menyebutkan, beberapa waktu lalu ada dua Paslon yang mendaftarkan diri ke DPC PDIP Ngada diantaranya Paket GUD-ATR dan Hoki (Helmut Waso-Kornelis Soi).
"Dengan demikian, karena kemarin Bacabup daftar berupa paket maka tinggal Paket Hoki yang masih tercatat di PDIP Ngada," ujarnya.
Ia mengatakan terkait dengan proses di PDIP saat ini tengah digodok pada tingkat DPP di Jakarta. Pihaknya menyerahkan sepenuhnya ke DPP Pusat sambil mengikuti dinamika politik di Ngada.
"Dengan demikian sikap PDIP Ngada menyerahkan keputusan ke DPP Pusat di Jakarta," jelasnya.
Pihaknya akan tunduk dan patuh terhadap keputusan partai, termasuk jika dicalonkan jadi Calon Bupati di Pilkada Ngada mendatang.
"Kalau itu (rekomendasi Ketum), sebagai kader saya tidak mungkin menolak," ujar Imel.
Selain menunggu instruksi pusat, pihaknya juga melihat perkembangan dinamika politik yang terjadi. "Kami masih lihat dulu bagaimana dinamika yang terjadi saat ini di Ngada," ujarnya.
Ditanya perihal tersebut, Imel siap bila nanti dirinyalah yang ditunjuk maju sebagai calon bupati dari partai berlambang banteng itu.
"Sampai saat ini masih digodok di DPP. Kalau saya ditunjuk maju, selaku kader harus siap,"ungkapnya. *