Konflik Laut China Selatan Terus Memanas, Amerika Ajak ASEAN Akui China Langgara Hukum di LCS

Ketegangan di Laut China Selatan atau LCS belum juga mereda. China dan Amerika masih sama-sama mempertahanankan armada tempurnya di kawasan ini

Editor: Alfred Dama
YouTube
Kapal Induk USS Ronald Reagan. 

Konflik Laut China Selatan Terus Memanas, Amerika Ajak ASEAN Akui China Langgara Hukum di LCS

POS KUPANG.COM -- Ketegangan di Laut China Selatan atau LCS belum juga mereda. China dan Amerika masih sama-sama mempertahanankan armada tempurnya di kawasan ini

Bahkan konflik tersebut memasuki babak baru. Amerika mengajak negara-negara ASEAN untuk menyebutkan China telah melakukan pelanggaran hukum laut di laut yang kaya sumber daya alam tersebut

Amerika Serikat akan mendukung negara-negara yang meyakini China telah melanggar klaim maritim mereka di Laut Cina Selatan.

Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo . Namun hal itu akan dilakukan dalam forum multilateral dan dan dalam koridor hukum.

"Kami akan pergi menggunakan alat-alat yang kami miliki dan kami akan mendukung negara-negara di seluruh dunia yang mengakui bahwa China telah melanggar klaim wilayah hukum mereka," kata Pompeo seperti dikutip Reuters. 

ILUSTRASI. Kapal penjaga pantai atau daerah perbatasan laut Filipina di Laut China Selatan.
ILUSTRASI. Kapal penjaga pantai atau daerah perbatasan laut Filipina di Laut China Selatan. (via Kontan.co.id)

"Kami akan pergi memberi mereka bantuan yang kami bisa, apakah itu di badan multilateral, apakah itu di ASEAN, apakah itu melalui tanggapan hukum, kami akan menggunakan semua alat yang kami bisa," katanya.

Sementara itu, China merespon makin meningkatnya kehadiran AS di China dengan cara mendekati tetangganya di ASEAN. Presiden China Xi Jinping mengatakan negaranya akan bekerja dengan Singapura untuk mengatasi gangguan agar bisa menjaga stabilitas regional.

Mantan Istri Ungakp Perceraian Engku Emran dengan Laudya Cynthia Bella, Singgung Soal Cantik

Tak Kuat Hadapi Amerika di Laut Cihina Selatan, Negeri Panda Dekati Singapura, Cari Dukungan?

Kepala Dinas di Daerah ini Turun Jabatan Gerara Naik ke Meja dan Peragakan Tarian Ular Bersama Cewek

Cita Citata Diterawang Ditikung Cinta Lama Mantan Calon Suami,Roy GeurtsSudah Punya Pacar di Belanda

Gegara Ariel NOAH, Reino Barack Putuskan Cinta dengan Luna Maya, Tapi Masih Bersama ke Thailand

Beberapa pengamat menilai hal ini bisa ditafsirkan sebagai pengingat yang halus untuk tidak memihak ketika Washington dan Beijing memperebutkan Laut China Selatan dan masalah lainnya, mulai dari perdagangan hingga hak asasi manusia.

Pernyataan itu, disampaikan kepada Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong melalui sambungan telepon, sehari setelah Washington menolak klaim teritorial Beijing di Laut China Selatan.

"Xi mengatakan bahwa hubungan bilateral berdiri pada titik awal sejarah baru, dan bahwa kedua belah pihak harus mengadakan perayaan dalam bentuk yang fleksibel dan beragam, sehingga dapat memperdalam dukungan publik untuk persahabatan mereka," tulis kantor berita negara China Xinhua.

"China siap bekerja dengan Singapura untuk mengatasi gangguan dan bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas regional," lanjutnya.

Kedutaan besar China di Singapura mengatakan Xi berbicara dengan Lee untuk memberi selamat kepadanya atas kemenangannya dalam pemilihan umum 10 Juli kemarin. Di mana Partai Aksi Rakyat yang berkuasa mempertahankan cengkeraman kekuasaannya selama beberapa dekade.

Pada hari yang sama, Xi berbicara dengan Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha untuk membahas peningkatan kerja sama dalam pengembangan obat-obatan untuk Covid-19.*

Sebagian artikel ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Kian panas, AS ajak ASEAN mengakui China telah melanggar hukum di Laut China Selatan https://internasional.kontan.co.id/news/kian-panas-as-ajak-asean-mengakui-china-telah-melanggar-hukum-di-laut-china-selatan?page=all 

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved