Persib Bandung
Sebut Gelandang Sulit Dihadapi ? Pemain Persib Bandung Kim Jeffrey Kurniawan Puji Aremania,
Gelandang Persib Bandung, Kim Kurniawan, sudah sembilan tahun merasakan atmosfer sepak bola Indonesia. Di Tanah Air, Persib Bandung merupakan klub ke
POS KUPANG.COM-- Gelandang Persib Bandung, Kim Kurniawan, sudah sembilan tahun merasakan atmosfer sepak bola Indonesia.
Di Tanah Air, Persib Bandung merupakan klub ketiga Kim Kurniawan. Ia bergabung dengan Persela Malang pada 2011, mencicipi Liga Primer Indonesia (LPI).
Dua tahun berselang, ia gabung Pelita Bandung Raya (PBR) dan membantu timnya finis keempat di LSI 2014.
Pada 2017, gelandang berdarah Jerman tersebut menjadi bagian dari Persib Bandung. Selama sembilan musim berkarier di liga Indonesia, Kim terlibat dalam sejumlah pertandingan besar.
Dari banyak tim yang pernah ia hadapi, Arema FC dianggap sebagai lawan tersulit, terutama saat bertanding di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Laga Arema FC vs Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan Malang, Minggu (8/3/2020). (Tribun Jabar/Ferdyan Adhy Nugraha)
Pilihan tersebut bukan lantaran karier Kim di Tanah Air diawali di kota yang sama, tetapi karena pengalaman.

Kim butuh enam tahun untuk berpesta kemenangan di markas Singo Edan. Kekalahan telak 0-3 menandai pertandingan pertamanya melawan lawan Arema FC.
Laga itu terjadi pada 19 April 2014 saat Kim masih berkostum PBR. Tiga musim kemudian, ia kembali ke Stadion Kanjuruhan bersama Persib Bandung.
Dalam pertandingan pada 12 Agustus 2017 itu, Kim Kurniawan meraih hasil yang lebih baik. Duel Arema FC melawan Persib Bandung berakhir imbang 0-0.
Gelandang mungil itu baru bisa merayakan kemenangan di Malang ketika Maung Bandung menang 2-1 atas Singo Edan pada 8 Maret lalu dalam lanjutan Liga 1 2020.
Terlepas dari rivalitas kental antarsuporter kedua tim, Kim Kurniawan tetap respek pada Aremania.
"Menurut saya, mereka itu suporter luar biasa. Tiap kali Persib main di Malang, stadionnya benar-benar penuh," katanya di kanal Youtune Hanif dan Rendy Show.
Aremania menjadi pemain ke-12 Arema sekaligus "lawan" tambahan bagi tim tamu.

"Entah karena stadion 'angker' atau tribun penonton yang lebih dekat (ke lapangan) atau lainnya, intimidasi dari suporter lebih terasa sehingga sulit mengembangkan permainan," katanya.
Ia pun tak menampik bahwa Arema FC selalu dihuni pemain-pemain berkelas dari musim ke musim.