Isu HTI di Sikka, Uskup Ewaldus Minta Umatnya Jangan Bicara di Medsos dan Lebih Baik Intropeksi Diri
Isu adanya kehadiran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Kabupaten Sikka yang ramai diperbincangan membuat Uskup Maumere
Penulis: Aris Ninu | Editor: Rosalina Woso
Isu HTI di Sikka, Uskup Ewaldus Minta Umatnya Jangan Bicara di Medsos dan Lebih Baik Intropeksi Diri
POS-KUPANG.COM|MAUMERE--Isu adanya kehadiran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Kabupaten Sikka yang ramai diperbincangan membuat Uskup Maumere, Mgr.Ewaldus Martinus Sedu, Pr mengeluarkan imbauan kepada umat Keuskupan Maumere di Sikka.
Uskup Maumere, Ewaldus meminta umat Katolik di wilayah Keuskupan Maumere yang tidak tahu persis tentang persoalan, sebaiknya jangan bicara dengan memberikan komentar di media sosial seperti facebook.
Ia malah menyarankan umatnya untuk introspeksi diri dalam komunitasnya.
"Kita tidak tahu persis tentang soalnya, kita jangan bicara. Dalam arti memberikan komentar di medsos. Bagusnya, kita melihat dalam diri kita sendiri, dalam komunitas kita, untuk melihat sejauh mana, kita berkontribusi terhadap kebaikan hidup bersama di Kabupaten Sikka ini," ungkap Uskup Ewaldus, di Istana Keuskupan Maumere, Rabu (15/7/2020) pagi.
Penegasan Uskup Ewaldus, disampaikan ketika menerima sejumlah ormas pemuda di Sikka seperti, GP Ansor, Pemuda Katolik, Pemuda Pancasila, Pemuda Muhammadiyah dan KNPI bertemu di Keuskupan Maumere.
Uskup Ewaldus menegaskan, apabila ada isu soal HTI di Sikka maka itu masuk ranah pihak kepolisian atau penegak hukum untuk mencaritahu.
"Sebagai umat Katolik, kita harus membangun kondisi hidup bersama dengan saling menghargai dan menghormati satu sama lain.Kita umat Katolik jangan sampai terpancing dan terprovokasi untuk saling menyalahkan. Bahkan saling mencurigai satu sama lain. Itu yang tidak benar lagi," tegas Uskup Ewaldus.
Ia menuturkan, sejumlah organisasi pemuda di Sikka telah berkomitmen bersama untuk melawan hal-hal yang berkaitan dengan paham radikalisme dan paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila.
Selain itu, kata dia, sejumlah ormas ini juga telah berkomitmen bersama untuk membangun Kabupaten Sikka.
"Saya sangat gembira sekali dengan kehadiran mereka. Yang datang itu bukan hanya satu kelompok saja. Tetapi ada kelompok GP Ansor, Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Katolik, Pemuda Pancasila dan KNPI," ujar Uskup Ewaldus.
Menurut dia, mereka yang datang hari ini adalah orang-orang muda yang berintelektual di Sikka ini.
"Mereka bisa menganalisis persoalan yang ada dan kemudian mencari jalan keluar, sehingga mereka juga punya komitmen bersama untuk melawan paham-paham yang ingin memecah belah antar satu sama lain. Saya memberikan apresiasi terhadap mereka. Saya diberikan kesempatan untuk mendengar pemikiran mereka. Apalagi mereka yang hadir itu bukan hanya satu agama saja tetapi dengan berbagai agama. Termasuk dari GP Ansor dan Pemuda Muhammadiyah yang secara tegas menolak HTI, radikalisme, khilafah dan memecah belah antar umat beragama di Sikka," papar Uskup Ewaldus.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu)