Renungan Harian Katolik

Siapa Mau Help ??

Siapa Mau Help ??, simak renungan RD Frid Tnopo hari ini senin 13 Juli 2020, renungaknlah saudara-saudariku terkasih

Editor: maria anitoda
Dok Pribadi
Siapa Mau Help ?? 

Renungan Harian Katolik

Senin, 13 Juli 2020

Siapa Mau Help…??

RD. Frid Tnopo

Ingin menjadi apapun kita, pasti ada tuntutan yang harus kita penuhi sebagai syarat. Ada syarat  menengah (moderat) dan ada syarat optimal (radikal). Demikian juga mau menjadi pengikut Kristus, ada standar-standar tertentu yang patut kita penuhi. Ada ujiannya dan kita berpacu untuk lulus.

Hari ini Yesus sungguh terbuka dan jujur mengungkapkan syarat optimal (radikal) menjadi pengikut Kristus. Bahkan kejujuran Yesus ini sangat menggetarkan dan membuat getar-getir.

“Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai melainkan pedang” (Mat, 10: 34). Ungkapan ini sebagai pengantar kepada suatu permintaan yang tinggi dan mahal nilainya, yakni “Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak layak bagi-Ku” (Mat, 10:38).

Yesus membayangkan suatu situasi krusial yang akan dihadapi oleh para murid-Nya bahkan mungkin itu situasi perang. Lalu Yesus memetakkan musuh-musuh itu persis seperti duri dalam daging atau musuh dalam selimut.  Yesus mensinyalir musuh yang harus dihadapi para murid adalah mereka yang paling dekat di pelupuk mata.

Boleh jadi adalah yang memiliki hubungan biologis dengan kita (keluarga), teman kita, sahabat kita, rekan kita atau dia yang makan sepiring dengan kita.

Dan lawan atau musuh terakhir dan tersulit yang harus dikalahkan adalah diri kita sendiri. Karena itu ajakan Yesus yang paling radikal adalah membenci keluarga bahkan rela kehilangan nyawa sendiri. “Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya….” Waoo…siapa mau help??

Bukan maksud Tuhan bahwa kita serta merta harus membenci keluarga, teman dan sahabat. Bukan pula kita harus mengingkari diri kita seutuhnya. Tetapi bahwasanya demi Yesus, segala sesuatu yang lain termasuk yang paling kita sayangi, sukai, nikmati harus ditinggalkan. Ditinggalakn saja tidak cukup, harus diperangi sampai tuntas. Oleh karena tuntutannya radikal maka dituntut pula jawaban kita yang extraordinary. Inilah situasi tersakit yang harus dialami oleh para murid. Inilah resiko yang harus ditanggung para pengikut Kristus. Inilah situasi perang, perang batin. Inilah salib kita. Rasa-rasanya tidak enak dan kita seolah kehilangan kedamaian. Yesus memang sudah bilang, Aku datang bukan untuk membawa damai melainkan pedang.

Menghadapi pilihan seperti itu hanya orang-orang yang bermental baja, bersemangat satria, berjiwa pejuang, berhati mutiara dan berdarah pemberanilah yang bisa mampu lulus. Mungkin terbilang satu di antara seribu manusia. Mari kita bertanya kepada diri sendiri, sayakah yang satu itu? Jawabannya adalah mungkin. Mengapa mungkin? Karena kita manusia fana dan jikalau mau bersungguh-sungguh menjadi pengikut-Nya, kita butuh petolongan. Siapa mau help? Yang bisa menolong kita hanyalah Tuhan. Tetapi ada syarat minimalnya: “Berhentilah berbuah jahat, belajarlah berbuat baik….” (Yes, 1:16b-17)

Doa: Ya Tuhan, kami mau mengikuti-Mu namun terkadang kami sulit mengingkari yang menjadi keinginan kami. Bantulah kami yang hina ini untuk selalu berani mengarahkan seluruh diri kami hanya kepada-Mu saja. Amin.

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved