Dinas Peternakan Lembata Simpan Pakan Untuk Antisipasi Paceklik Jagung

Rupa-rupa inovasi dilakukan Dinas Peternakan Lembata untuk mengantisipasi musim paceklik pakan jagung untuk ternak

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Ricko Wawo
Kepala Dinas Peternakan Lembata Kanisius Tuaq bersama stafnya sedang melakukan penyimpanan pakan ternak jagung dari gudang dinas ke dalam wadah viber untuk mengatasi musim paceklik pakan, Kamis (9/7/2020) 

POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Rupa-rupa inovasi dilakukan Dinas Peternakan Lembata untuk mengantisipasi musim paceklik pakan jagung untuk ternak yang sering terjadi di bulan Oktober-Januari.

Salah satunya ialah dengan cara memindahkan stok pakan jagung yang ada di dalam gudang Dinas Peternakan ke dalam wadah viber supaya pakan tetap awet dan tahan lama.

Kepala Dinas Peternakan Lembata Kanisius Tuaq mengatakan stok pakan jagung yang selama ini disimpan di dalam gudang sebanyak 16 ton.

Tragedi KM Kasih, Fredik Histeris Jemput Jenazah Istri

Menurutnya, musim paceklik pakan jagung untuk ternak ini akan terasa hingga menjelang akhir tahun nanti.

Lebih dari itu, selain memanfaatkan stok pakan yang ada, Pemkab Lembata melalui Dinas Peternakan dan Dinas Pertanian Lembata juga menjalin kerja sama dengan kelompok tani Lembah Makmur di Desa Bour Kecamatan Nubatukan untuk menanam jagung di atas lahan 4 hektare guna mengatasi paceklik nanti. Proses penanaman ini dilakukan di luar musim tanam.

Di Atambua Belu Tujuh Kos Ludes Terbakar

"Kerja samanya dinas pertanian dan dinas peternakan. Jadi dinas pertaninan yang bina dan dinas peternakan yang lakukan pembelian. Jadi produksinya 16-20 ton yang panen di bulan September-Oktober," paparnya.

Tujuan dari penanaman ini juga sebagai persiapan pakan di luar musim untuk mencegah terjadinya paceklik pakan ternak.

Kebijakan ini, lanjut Kanis, turut memberi jaminan pasar dan motivasi kepada masyarakat supaya menanam jagung di luar musim atau setelah musim hujan.

"Misalnya Oktober-Maret itu kan musim hujan. Jadi Mei-Agustus tanam di lahan yang ada sumber air seperti sumur bor dan sungai. Ini dinas pertanian lebih berperan ke depan untuk bagaimana siapkan pakan. Sementara saya urus pemasarannya, menjamin masyarakat beli pakan. Jadi bergerak di hilirnya. Pertanian di hulunya yang urus budidayanya," paparnya.

Dari perhitungan ternak yang ada maka Kanis berujar pihaknya masih kekurangan jagung di luar musim hujan atau musim panen sekitar 250-500 ton untuk kebutuhan pakan ayam dan babi. Oleh sebab itu, Pemkab Lembata akan melakukan inovasi penanaman jagung di luar musim hujan.

"Saya alami sendiri tahun lalu kami cari pakan jagung itu kesulitan sekali. Ada jagung di toko tapi kan kasihan kita punya potensi yang ada tapi tidak kita upayakan," pungkasnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved