Virus Corona

Dokter Positif Corona, Walikota Kupang Jefri Riwu Kore Keliling Naik Motor Minta Warga Pakai Masker

Bersama sang istri, Walikota Kupang Jefri Riwu Kore berkeliling Kota Kupang dengan mengendarai sepeda motor.

Penulis: F Mariana Nuka | Editor: Bebet I Hidayat
Fanpage Jefri Riwu Kore / Jeriko
Dokter Positif Corona, Walikota Kupang Jefri Riwu Kore Keliling Naik Motor Minta Warga Pakai Masker 

Meskipun demikian, kata Ernest, pelayanan di Puskesmas tetap berjalan seperti biasanya dengan tetap memerhatikan dan menerapkan protokol kesehatan.

"Karena tidak semua melakukan kontak dengan yang bersangkutan, jadi kegiatan di puskesmas tetap berjalan," tuturnya.

Kata Ernest, proses selanjutnya dokter tersebut mengikuti prosedur perawatan di rumah sakit.

Karena sudah ada SOP-nya. Jadi prosedur penanganan pasien covid sudah ada, pasien tinggal mengikuti saja.

"Kendati tenaga kesehatan pun tetap mengikuti prosedur itu," ujarnya.

Pasien Positif ini, kata Ernest adalah Orang Tanpa Gejala (OTG) dan telah mempunyai keluarga di Kupang, sehingga semua keluarganya sudah melakukan test.

"Jadi SOP prosedur diberlakukan kepada siapa saja. Jadi tidak ada karena dokter dan tenaga kesehatan, jadi tidak sesuai prosedur tetapo tetap SOP berjalan. Keluarga pasien melakukan isolasi mandiri di rumah," tuturnya.

Dengan bertambahnya satu pasien positif  diharapkan masyarakat jangan euvoria berlebihan. Namun tetap mengikuti prosedur pencegahan covid yang diberlakukan oleh pemerintah. 

"Karena kita lihat satu minggu terakhir ini seolah-olah masyarakat tidak mengikuti protokol kesehatan.

Kami berterima kasih kepada masyarakat yang masih mengikuti protokol kesehatan tapi tidak sedikit masyarakar yang tidak tertib.

Banyak orang masuk keluar pasar tidak bermasker, begitu juga pedagang. Kita harapkan angtua, anak-anak kalau mau angka tidak bertambah maka ikut semua aturan," terangnya.

Apalagi, kata Ernest, acara pesta. Pesta sudah diperbolehkan tetap diharapkan tidak boleh lama dan tidak boleh banyak orang. Ini yang dibutuhkan kerja sama oleh masyarakat.

"Kita tidak melarang kegiatan sosial kemasyarakat apapun tapi hendaknya harus mengikuti aturan pemerintah terkait physical dan social distancing.

Jadi silahkan mmbuat acara tapi dibatasi orangnya, pengaturan kursi harus jaga jarak, kita harapkan masyarakat pro aktif.

Kalau masjid dan gereja bisa menerapkan itu, kenapa kita tidak bisa?

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved