Pelayanan Akseptor Dijangkau Semua Kecamatan
untuk melakukan pengendalian kelahiran bagi wanita yang sudah menikah dan memiliki anak, Pemda Ngada melalui Dinas Pengendalian
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
Pelayanan Akseptor Dijangkau Semua Kecamatan
POS-KUPANG.COM | BAJAWA --Dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) dan menindak lanjuti seruan Gubernur NTT, untuk melakukan pengendalian kelahiran bagi wanita yang sudah menikah dan memiliki anak, Pemda Ngada melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) kabupaten Ngada melakukan pemasangan alat kontrasepsi di sejumlah desa di kabupaten Ngada.
Plt. Kepala Dinas P2KB Ngada, Dra. Idju Maria Albina menjelaskan, seruan Gubernur NTT untuk pengendalian kelahiran yang berlebihan tanpa diimbangi dengan meningkatnya kebutuhan ekonomi yang berdampak bagi kenaikan jumlah keluarga miskin yang semakin hari semakin memprihatinkan pemerintah telah berupaya keras untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berimbang berdampak terhadap kenaikan jumlah jumlah keluarga miskin dan menjadi persoalan yang serius bagi pemerintah.
Ia mengatakan melihat hal ini pemerihtah kabupaten Ngada yang bekerja sama dengan dinas pengendalian pendududk dan keluarga berencana kabupaten Ngada juga anggota TNI Kodim 1262/Ngada secara serentak melakukan pemasangan alat kontrasepsi di sejumlah desa di kecamatan Bajawa Utara dan kecamatan lainnya di Kabupaten Ngada.
"Kegiatan ini menjangkau semua kecamatan dan desa. Tari total target sejuta akseptor ini, kabupaten Ngada mendapat target 600 akseptor, dan dari target yang diberikan tersebut, Kabupaten Ngada berhasil melakukan pelayanan kepada 1.091 akseptor yang tersebar di 12 Kecamatan, dengan KB suntik menjadi pilihan utama," jelas Dra. Idju Maria Minggu (5/7/2020).
Ia mengaku saat kegiatan mereka juga dibantu oleh anggota Kodim 1625/Ngada untuk menjemput ibu- ibu yang jauh dari tempat pelayanan menggunakan kendaraan truck milik Kodim Ngada.
Sementara itu, Bupati Ngada Paulus Soliwoa mengatakan program sejuta akseptor merupakan program pemerintah dalam mengendalikan jumlah keluarga miskin, untuk memperbaiki ekonomi keluarga juga menekan angka kelahiran.
Kata Soliwoa, sehingga jumlah kelahiran berkurang, otomatis ekonomi keluarga dari tahun ke tahun akan meningkat terus.
• Laboratorium TCM RSUD Komodo Labuan Bajo Resmi Beroperasi
• MENGEJUTKAN, Nana Mirdad Tiba-tiba Umumkan Pisah Ranjang dengan Andrew White, Sang Artis Sedih
• Rambu Piras Ajak Indahnya Jatuh Cinta melalui Album Hanya Kau, yang akan Segera Rilis
Bupati Soliwoa juga berharap untuk pasangan usia muda yang baru saja menikah untuk tetap mengikuti aarahan pemerintah dengan program dua anak cukup.