BNN Kota Kupang
Kamar Tidur Kadek Cyntia Cahya Wirayani dan Maskara Sang Kakak
Menelisik Proses Pembuatan Video Pemenang Lomba Video Kreatif BNN Kota Kupang 2020, Kamar Tidur Kadek Cyntia Cahya Wirayani dan Maskara Sang Kakak
Penulis: OMDSMY Novemy Leo | Editor: OMDSMY Novemy Leo
POSKUPANG.COM, KUPANG - Kadek Cyntia Cahya Wirayani alias Tia, siswi kelas 12 SMA Negeri 3 Kupang menjadi Pemenang kedua dalam lomba video kreatif yang diselenggarakan BNN Kota Kupang dan Pos Kupang dalam rangka hari Anti Nartokita Internasional tanggal 26 Juni 2020.
Video berdurasi 1 menit menggambarkan tiga segmen. Pertama, Tia sedang di tempat tidur di kamar dan chatingan dengan temannya.
Tia ditawari ganja dengan harga diskon dan Tia setuju membelinya dan akan dikirimkan besok pagi. Lalu Tia tertidur.

Segmen kedua, Tia berada di ruang tamu dan memberikan argumentasi.
"Saat ini kasus narkoba sangat meresehkan. Di Indonesia, Narkotika psikotropika dan obat terlarang sudah diatur dalam UU Narkotika Pasal 1 ayat 1 yang menyatakan bahwa narkotika merupakan Zat buatan atau pun yang berasal dari tanaman yang memberikan efek halusinasi, menurunnya kesadaran serta menyebabkan kecanduan," kata Tia.
Di video itu Tia juga menyebutkan bahwa "Pada tahun 2019 terdapat 3,6 juta orang terjerat kasus narkoba dan beberapa diantaranya adalah pelajar. Belum terlambat untuk mencegah narkoba dengan cara melakukan aktifitas positif, Yoga, selektif dalam pergaulan," kata Tia.
Dalam video itu Tia bermain piano di ruang tengah dan beryoga di halaman belakang rumah.

Segmen ketiga, Tia terbangun dan langsung mengambil handphonenya dan cating kepada temannya, "Maaf tidak jadi beli."
Itulah narasi video berdurasi 1 menit yang dilakoni Kadek Cyntia Cahya Wirayani alias Tia, yang mampu menyisihkan ratusan peserta lomba video kreatif anti Narkotika.
Ditemui Pos Kupang di kediamannya di Kota Kupang, Minggu (5/7/2020), Tia menceritakan proses pembuatan video kreatifnya itu.
Tia didampingi papa mamanya, I Ketut Perten dan Ni Made Warniki, mengaku mendapat informasi dari gurunya tentang lomba video kreatif itu.
"Saya minta bantuan kakak Putu Ditha Putri Cahyani untuk bersama membuat video itu. Saya senang mejalani prosesnya karena kita tidak sekolah, di rumah saja karena pandemi corona," kata gadis kelahiran Waikabubak 31 Januari 2004.
Untuk mencari insipirasi awal, kakak beradik asal Bali itu menonton web series drama lalu mereka mengkreasikan idenya untuk video. Lalu video mulai digarap.

Awalnya Tia tak memberitahukan orangtuanya namun akhirnya meminta pendapat orangtua untuk memberi masukan agar videnya menjadi lebih baik.
"Saya berdiskusi dengan papa dan mama dan mereka memberi ide juga," kata Tia.