AHY Diisukan Masuk Kabinet Jokowi, Pengamat Sebut Sakit Hati PDI-P pada SBY dan Demokrat

Seiring isu reshuffle tersebut muncul juga nama-nama politikus yang akal bergabung dengan Jokowi di kabinet antara lain putra SBY, AHY

Editor: Alfred Dama
Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu Komandan Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Istana 

"Akhirnya mau masuk ke 01 enggak bisa juga, pintu sudah tertutup. Jadi menurut saya, sudah ada hati yang terluka di 01," tambah dia.

Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani, Muhammad Prananda Prabowo, Agus Harimurti Yudhoyono dan istri Annisa Pohan, Edhie Baskoro Yudhoyono dan istri Aliya Rajasa saat bersilaturahim di Hari Raya Idul Fitri di kediaman Megawati, Teuku Umar, Jakarta, Rabu (5/6/2019).
Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani, Muhammad Prananda Prabowo, Agus Harimurti Yudhoyono dan istri Annisa Pohan, Edhie Baskoro Yudhoyono dan istri Aliya Rajasa saat bersilaturahim di Hari Raya Idul Fitri di kediaman Megawati, Teuku Umar, Jakarta, Rabu (5/6/2019). (KOMPAS.com/Akun Instagram puanmaharaniri)

Meski begitu, Yunarto menyarankan agar AHY menerima jika ada tawaran untuk bergabung dalam pemerintahan Jokowi menjadi menteri.

Masuk dalam jajaran kabinet Jokowi, menurut Yunarto, bisa menjadi panggung bagi AHY untuk menuju Pilpres 2024 mendatang.

"Di sisi lain juga tidak mendapatkan panggung sebesar kepala daerah (gagal dalam Pilgub DKI Jakarta)," kata Yunarto.

"Alangkah bagusnya dalam konteks pandangan publik, sekadar untuk menjadi seorang calon presiden yang kuat, dia harus mencari panggung, salah satunya menjadi menteri," imbuh dia.

Terkait isu munculnya nama AHY masuk kabinet Jokowi, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, mengatakan tak perlu ditanggapi serius.

Jansen menyebutkan reshuffle para menteri sepenuhnya merupakan hak presiden.

"Aduh, kita tidak tahu menahu soal beredarnya daftar nama-nama itu ya. Rasanya tidak perlulah kita menanggapi hal-hal yang sumbernya tidak jelas gitu ya."

"Apalagi soal reshuffle itu 'kan sepenuhnya kembali kepada Presiden," kata Jansen, Minggu (5/7/2020), dilansir Tribunnews.

Dibanding membicarakan soal reshuffle, Jansen menilai hal yang paling penting saat ini adalah pemerintah semakin serius dalam menangani pandemi Covid-19.

"Bagi kami Demokrat, mau ada reshufle atau tidak, yang penting penanganan soal Covid ini diseriusi oleh Pemerintah."

Suasana silaturahim Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono bersama istri masing-masing dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (5/6/2019).
Suasana silaturahim Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono bersama istri masing-masing dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (5/6/2019). (KOMPAS.com/FABIANUS JANUARIUS KUWADO)

"Itu yang jauh lebih penting saat ini dibanding soal gonjang ganjing politik terkait reshufle ini," ujarnya.

"Jadi mari kita kembali ke masalah utamanya," tandasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Syarief hasan, menegaskan partainya akan tetap berada di luar pemerintahan Jokowi.

Ia mengatakan Demokrat akan tetap berfokus memperhatikan pendapat masyarakat.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved