Kasus Minta Uang ke Bupati Ende, Pemred Suaranusabunga.com Ancam Polisikan Wartawan Online

tidak tertera namanya. Akan tetapi dalam pemberitaan mereka telah menyatakan bahwa itu merupakan pesan WhatsApp darinya.

Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
Kuasa hukum IFT, Fransisco Bernando Bessi SH., MH., CLA 

Kasus Minta Uang ke Bupati Ende, Pemred Suaranusabunga.com Ancam Polisikan Wartawan Online

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Pemimpin Redaksi (Pemred)  suaranusabunga.com, Dedy Wolo alias DW mengancam akan mempolisikan wartawan korantimor.com, suaraflobamora.com dan mediaflores.com dan Delegasi.com terkait pemberitaan "Bawa nama Gubernur, Oknum Wartawan di Ende Minta uang ke Bupati".

"Saya merasa sangat dirugikan dan saya akan polisikan kedua wartawan tersebut, karena menulis tanpa ada fakta," kata Dedy sebagaimana rilis yang diterima POS-KUPANG.COM, Sabtu (4/7).

DW menjelaskan dalam screenshot WA yang dilampirkan, tidak tertera namanya. Akan tetapi dalam pemberitaan mereka telah menyatakan bahwa itu merupakan pesan WhatsApp darinya.

Dia juga mempertanyakan judul berita yang menyatakan dirinya mencatut nama Gubernur. "Dimana saya catut nama gubernur itu. Saya tidak mengatas nama gubernur untuk menekan Bupati dari isi WA, jika itu wa dari saya," tandasnya.

DW mengaku telah konfirmasi langsung ke Bupati Ende bahwa beliau tidak meneruskan WA Dedy kepada siapapun. 

"Jika ada WA minta bantuan Bupati, itu hal yang biasa saja, karena kami adik-kakak. Ya wajar saja. Kenapa orang lain yang persoalkan. Saya buktikan dengan WA dari Bupati," tegasnya.

Salah satu pengacara Kota Kupang, Fransisco Fernando Bessi menyesalkan tulisan di dua media online itu, karena dia menilai tulisan itu hanya akal-akalan untuk menyudutkan orang lain.

"Berita itu tidak masuk akal. Judulnya lain, isinya lain. Wartawan tidak boleh begitu. Ini berita akal-akalan, dan jangan menyudutkan orang lain," katanya.

Menurut dia, WA antara masyarakat dan pimpinan daerah (Bupati) adalah hal yang biasa. Menjadi tidak biasa, jika pembicaraan itu di screenshot lalu dibuatkan menjadi berita.

"Harus dicari siapa yang membuat hal tersebut. Karena pastinya Bupati dan keluarga tidak nyaman atas pemberian itu," ujarnya.

Dia juga mempertanyakan pencatutan nama Gubernur yang ditulis dalam berita tersebut. "Dari screenshot WA sama sekali tidak membawa nama gubernur. Kecuali ada WA yang bawa nama gubernur lalu ancam-ancam," tandasnya.

Sementara itu, Pemred Suaraflobamora.com Fabian Latuan mempersilahkan Dedy melaporkan pihaknya ke polisi. Ia bahkan menantang Dedy untuk melaporkannya lebih cepat. 

"Lapor lebih cepat lebih baik, kita menulis berdasarkan fakta, karena memang catut nama gubernur," ungkap Fabian ketika dikonfirmasi POS-KUPANG.COM. 

Ia mengaku, mereka telah menulis sesuai kode etik jurnalistik karena sudah melakukan konfirmasi kepada Dedy sebelumnya. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved