Harga Gula Pasir Masih di Atas HET, Simak Info Harga di Kota KUpang

Harga gula pasir di beberapa pasar di Kota Kupang masih di atas haga eceran tertinggi (HET). Pantauan POS-KUPANG.COM di Pasar Kasih Naikoten, Ka

Editor: Ferry Ndoen
PK/Intan Nuka
Pengelola RPK Gracia, Minggus 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Intan Nuka

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Harga gula pasir di beberapa pasar di Kota Kupang masih di atas haga eceran tertinggi (HET). Pantauan POS-KUPANG.COM di Pasar Kasih Naikoten, Kamis (2/7/2020) siang, para pedagang mengaku menjual gula pasir dengan harga berkisar Rp14.000 hingga Rp16.000 per kilogram. Padahal, HET yang ditetapkan ialah Rp12.500 per kilogram.

Menurut pengakuan Nurfa, Kios Hafish, gula dijual dengan harga Rp14.000 per kilogram karena modal awal mendapatkan gula sebesar Rp12.000. "Belum lagi plastik. Jadi tidak dapat 12.500 itu. Kalau beli banyak sampai lima kilogram pun paling turun ke Rp13.000 per kilogram," katanya. Beberapa pedagang lain juga mengaku tak bisa menjual dengan HET karen stok gula sementara tidak masuk.

Harga gula di atas HET juga dijumpai di Pasar Fatubesi dan Oebobo. Bahkan, pedagang bisa menjual gula hingga Rp18.000 per kilogram.

Harga gula yang dijual tidak sesuai HET juga dilakukan oleh Goris Takene, salah satu RPK di Kota Kupang. Ia menjual gula dengan harga Rp13.500. "Memang harga begitu yang dikasih Bulog, dengan Rp605Ribu per 50 kilogram kami untung Rp70Ribu. Kalau mau hitung-hitung rugi juga karena biaya angkutan," ungkapnya.

Ia mengaku menjual gula yang digandeng bersama dengan terigu. Bagi pembeli yang membeli gula di atas 10 kilogram wajib membeli dengan terigu dua kilogram. "Kalau kami ambil di Bulog di atas 100 kilogram, kami wajib ambil terigu satu karung yang 16 kilogram. Kalau tidak dijual paket begitu nanti terigu menumpuk," tandasnya.

Pengelola RPK Gracia, Minggus (58) juga mengaku menjual gula pasir dari bulog dengan harga Rp13.500 per kilogram. Ia menjelaskan, RPK membeli gula tersebut dari bulog dengan harga Rp12.100 per kilogram. Kemudian, ada biaya plastik, tenaga kerja, lilin, dan listrik yang belum tercover dalam harga Rp 12.100 tersebut. Sehingga, tidak mungkin gula dijual sesuai HET Rp12.500. Harga Rp13.500 per kilogram ia dapat dari harga beli ditambah biaya operasional dan fee pengecer.

"Rp13.500 harga yang masih wajar. Pembeli yang datang belum ada yang komplain," katanya. Ia juga masih menjual gula lama dengan Rp14.000-Rp15.000 per kilogram. (cr1)

Pengelola RPK Gracia, Minggus
Pengelola RPK Gracia, Minggus (PK/Intan Nuka)
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved