Puskesmas Mauponggo Bangun SPAL Percontohan
Pihak UPTD Puskesmas Mauponggo di Kabupaten Nagekeo telah membangun sebuah Saluran Pembuangan Air Limbah ( SPAL) percontohan
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | MBAY - Pihak UPTD Puskesmas Mauponggo di Kabupaten Nagekeo telah membangun sebuah Saluran Pembuangan Air Limbah ( SPAL) percontohan.
SPAL percontohan tersebut dibangun di RT 02 Kelurahan Mauponggo, tepatnya dirumah milik Hasan Abubakar.
Kepala Puskesmas Mauponggo, Michael Eo menjelaskan SPAL tersebut dilengkapi dengan lubang resapan limbah rumah tangga dengan menggunakan drum.
• BPJamsostek Ende Serahkan Bantuan APD Lengkap ke RSUD Ende
"Kegiatan ini sebagai contoh agar setiap rumah tangga bisa menerapkanya dirumah masing-masing," ujar Michael kepada POS-KUPANG.COM Selasa (30/6/2020).
Ia mengatakan pembuatan sarana pembuangan air limbah rumah tangga menggunakan drum di salah satu rumah warga di Kelurahan Mauponggo oleh tim Puskesmas guna mencegah genangan air disekitar area pasar Mauponggo.
• Suami Aisyahrani Jadi Korban Kejahilan Reino Barack Saat di Rumah Mertua,Lihat Reaksi Syahrini
Ia mengatakan awalnya air limbah rumah tangga merembes hingga di Pasar dan dirinya langsung berkoordinasi dengan Promkesling Puskesmas Mauponggo untuk segera melakukan intervensi.
"Kegiatanya di RT 02 Kelurahan Mauponggo pada tanggal 21 juni 2020," ujarnya.
Ia mengatakan SPAL itu dibangun oleh sejumlah warga yang difasilitasi langsung oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas Mauponggo.
Ia mengatakan cara pembuatannya terlebih dahulu menggali lubang sedalam 1setengah meter lalu masukan kerikil kedalam lubang tersebut.
Setelah sebuah drum yang telah disiapkan itu dilubangi bagian bawah dan sekitarnya setinggi material.
Lalu masukan ijuk kedalam drum dan kerikil, kemudian sambungkan pipa paralonnya kedalam drum tersebut untuk menyalurkan air limbah dari kamar mandi dan wc.
Dirinya mengajak masyarakat agar bisa membuat SPAL dirumah masing-masing sehingga air limbah tidak dibiarkan begitu saja yang menimbulkan penyakit.
"Iya supaya tidak menimbulkan bau busuk dan penyakit akibat dari limbah yang dibiarkan begitu saja," jelasnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)