Perang China Taiwan Tinggal Tunggu Waktu, Pesawat Pembom Tirai Bambu Mondar-mandir di Langit Taiwan

Bahkan China mengklaim Taiwan merupakan bagian dari China dan Beijing mengancam negara di seluruh dunia yang mengakui dan bekerja sama dengan Taiwan

Editor: Alfred Dama
Reuters via Kontan.co.id
Ilustrasi pesawat pembom H-6 Angkatan Udara China PLA terbang dekat Pesawat Tempur F-16 Taiwan pada foto selebaran 10 Februari 2020. 

Perang China Taiwan Tinggal Tunggu Waktu, Pesawat Pembom Tirai Bambu Mondar-mandir di Langit Taiwan

POS KUPANG.COM -- China tidak pernah mengakui kemerdekaan Taiwan sejak negara itu berdiri. Taiwan didirikan oleh kaum nasionalis yang kalah dari kaum komunis dalam revolusi  China

Bahkan China mengklaim Taiwan merupakan bagian dari China dan Beijing mengancam negara di seluruh dunia mengakui dan bekerja sama dengan Taiwan

Pemerintah China juga kerap mengancam akan menginvasi Taiwan secara militer bila negara  demokrasi itu masih saja menolah menjadi bagian dari China

Ancaman China juga tidak main-main. Seiring perkuatan militer di Laut China Selatan , pesawat-pesawat militer China juga terus melakukan penerbangan dekat Taiwan

Pertikaian dengan China yang semakin memanas dengan Taiwan menimbulkan pertanyaan di benak banyak pihak.

Nikita Mirzani Pernah Bermalam dengan Pembalap Dibocorkan Billy Syahputra, Nyai Disebut Pasos

Sosok Shoko Tendo Putri Bos Mafia Jepang Yakuza,Ternyata Hidup Menderita,Sering Jadi Pemuas Nafsu

Azriel Hermansyah Pendam Rasa 11 Tahun Usai saksikan Perselingkuhan Krisdayanti, Tapi Perangainya?

Mobil Via Vallen Terbakar,Sang Biduan Berteriak Histeris Minta Tolong di Pagi Buta,Pelalu Tertangkap

Yakni, apakah Amerika benar-benar akan membantu Taiwan jika pulau itu diserang. Seorang mantan pejabat keamanan senior Taiwan memperingatkan agar negara itu waspada dan jangan terlalu banyak berharap.

Dalam insiden terakhir, menurut kementerian pertahanan Jepang, dua pesawat pembom PLA Xian H-6 secara singkat mendekati zona identifikasi pertahanan udara Taiwan dari timur pada hari Minggu setelah terbang dari Laut Cina Timur melalui Selat Miyako antara pulau-pulau Jepang Okinawa dan Miyakojima.

Dengan demikian, itu adalah serangan ke 10 oleh pesawat tempur PLA pada bulan lalu dan merupakan serangan yang ke-16 tahun ini. 

Parade militer China. China menempatkan 10.000 pasukannya di perbatasan India.
Parade militer China. China menempatkan 10.000 pasukannya di perbatasan India. (defensnews/AFP)

Mengutip South China Morning Post, para pengamat mengatakan keberadaan pesawat China itu dimaksudkan untuk berlatih dan siap menyerang di masa depan. Langkah ini juga mengirim peringatan kepada AS agar tidak mendukung pulau itu.

Menanggapi serangan PLA baru-baru ini, AS juga telah mengirim banyak pesawat tempur, sebagian besar pesawat pengintai melalui wilayah udara Taiwan, termasuk enam pesawat pada hari Senin.

Inisiatif Probing SCS, sebuah think tank Universitas Peking, mengatakan operasi AS mungkin dimaksudkan untuk memantau aktivitas militer China di Selat Bashi dan Laut China Selatan.

Kementerian pertahanan Taiwan menekankan bahwa mereka memiliki kendali penuh atas pergerakan di udara dan laut di sekitar Taiwan dan meminta masyarakat untuk tetap tenang. 

Akan tetapi, Su Chi, mantan sekretaris jenderal Dewan Keamanan Nasional Taiwan, mengatakan dia prihatin dengan situasi saat ini.

"Mengingat ketidakseimbangan militer antara Taiwan dan China, tidak adanya dialog lintas selat dan tidak ada mekanisme (komunikasi efisien) antara AS dan daratan, saya khawatir tentang situasi ini karena apa pun bisa terjadi," kata Su kepada South China Morning Post.

Tsai Ing-wen, presiden perempuan pertama Taiwan.
Tsai Ing-wen, presiden perempuan pertama Taiwan. (SAM YEH / AFP)
Sumber: Kontan
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved