Perang China Taiwan Tinggal Tunggu Waktu, Pesawat Pembom Tirai Bambu Mondar-mandir di Langit Taiwan
Bahkan China mengklaim Taiwan merupakan bagian dari China dan Beijing mengancam negara di seluruh dunia yang mengakui dan bekerja sama dengan Taiwan
Perang China Taiwan Tinggal Tunggu Waktu, Pesawat Pembom Tirai Bambu Mondar-mandir di Langit Taiwan
POS KUPANG.COM -- China tidak pernah mengakui kemerdekaan Taiwan sejak negara itu berdiri. Taiwan didirikan oleh kaum nasionalis yang kalah dari kaum komunis dalam revolusi China
Bahkan China mengklaim Taiwan merupakan bagian dari China dan Beijing mengancam negara di seluruh dunia mengakui dan bekerja sama dengan Taiwan
Pemerintah China juga kerap mengancam akan menginvasi Taiwan secara militer bila negara demokrasi itu masih saja menolah menjadi bagian dari China
Ancaman China juga tidak main-main. Seiring perkuatan militer di Laut China Selatan , pesawat-pesawat militer China juga terus melakukan penerbangan dekat Taiwan
Pertikaian dengan China yang semakin memanas dengan Taiwan menimbulkan pertanyaan di benak banyak pihak.
• Nikita Mirzani Pernah Bermalam dengan Pembalap Dibocorkan Billy Syahputra, Nyai Disebut Pasos
• Sosok Shoko Tendo Putri Bos Mafia Jepang Yakuza,Ternyata Hidup Menderita,Sering Jadi Pemuas Nafsu
• Azriel Hermansyah Pendam Rasa 11 Tahun Usai saksikan Perselingkuhan Krisdayanti, Tapi Perangainya?
• Mobil Via Vallen Terbakar,Sang Biduan Berteriak Histeris Minta Tolong di Pagi Buta,Pelalu Tertangkap
Yakni, apakah Amerika benar-benar akan membantu Taiwan jika pulau itu diserang. Seorang mantan pejabat keamanan senior Taiwan memperingatkan agar negara itu waspada dan jangan terlalu banyak berharap.
Dalam insiden terakhir, menurut kementerian pertahanan Jepang, dua pesawat pembom PLA Xian H-6 secara singkat mendekati zona identifikasi pertahanan udara Taiwan dari timur pada hari Minggu setelah terbang dari Laut Cina Timur melalui Selat Miyako antara pulau-pulau Jepang Okinawa dan Miyakojima.
Dengan demikian, itu adalah serangan ke 10 oleh pesawat tempur PLA pada bulan lalu dan merupakan serangan yang ke-16 tahun ini.
Mengutip South China Morning Post, para pengamat mengatakan keberadaan pesawat China itu dimaksudkan untuk berlatih dan siap menyerang di masa depan. Langkah ini juga mengirim peringatan kepada AS agar tidak mendukung pulau itu.
Menanggapi serangan PLA baru-baru ini, AS juga telah mengirim banyak pesawat tempur, sebagian besar pesawat pengintai melalui wilayah udara Taiwan, termasuk enam pesawat pada hari Senin.
Inisiatif Probing SCS, sebuah think tank Universitas Peking, mengatakan operasi AS mungkin dimaksudkan untuk memantau aktivitas militer China di Selat Bashi dan Laut China Selatan.
Kementerian pertahanan Taiwan menekankan bahwa mereka memiliki kendali penuh atas pergerakan di udara dan laut di sekitar Taiwan dan meminta masyarakat untuk tetap tenang.
Akan tetapi, Su Chi, mantan sekretaris jenderal Dewan Keamanan Nasional Taiwan, mengatakan dia prihatin dengan situasi saat ini.
"Mengingat ketidakseimbangan militer antara Taiwan dan China, tidak adanya dialog lintas selat dan tidak ada mekanisme (komunikasi efisien) antara AS dan daratan, saya khawatir tentang situasi ini karena apa pun bisa terjadi," kata Su kepada South China Morning Post.
