Persib Bandung

Ini Alasannya, Persib Bandung Menolak Jika Protokol Kesehatan Menggunakan Rapid Test, INFO

Dokter Tim Persib Bandung, Rafi Ghani tidak setuju protokol kesehatan yang akan diterapkan pada Liga 1 2020 menggunakan rapid test sebagai s

Editor: Ferry Ndoen
Tribun Jabar/Deni Denaswara
Skuad Persib Bandung 

POS KUPANG.COM-- - Dokter Tim Persib Bandung, Rafi Ghani tidak setuju protokol kesehatan yang akan diterapkan pada Liga 1 2020 menggunakan rapid test sebagai salah satu syaratnya.

Menurutnya akan lebih akurat bila tes kesehatan menggunakan swab test.

Selain itu alasan Rafi menolak rapid test karena bomber andalan Persib, Wander Luiz pernah positif covid-19 Maret lalu melalui pemeriksaan PCR.

Sehingga apabila melakukan rapid tes, pemeriksaan Wander Luiz menurut Rafi akan kembali positif.

"Saya sudah melihat sepintas protokol kesehatan untuk dimulainya liga 1. Di sana ada salah satu poin yang saya tidak setuju karena pemeriksaan dengan rapid tes. Jadi artinya setiap orang yang boleh masuk lapangan sudah lolos pemeriksaan rapid tes yang non reaktif," ujar Rafi di Stadion Sidolig, Senin (29/6/2020).

Kata Rafi pada atlet yang sudah terbentuk anti body karea sudah pernah positif Covid-19 bila dia kembali menjalani rapid test maka sudah bisa dipastikan itu akan reaktif/positif.

"Karena kalau rapid tes yang kita ketahui hanya untuk mengetahui anti bodi didalam badan seseorang artinya dia kembali menjalani rapid test maka kasilnya sudah bisa dipastikan itu akan reaktif/positif pada saat pemeriksaan rapid tes," katanya.

Poin ini lanjut Rafi akan sangat merugikan Persib maupun Wander Luiz. Sebab dia tak akan bisa bermain karena tidak memenuhi protokol kesehatan.

"Dan usulan saya untuk ini sudah saya kordinasikan dengan dokter PSSI yang membuat protokol kesehatan ini dan kemungkinan kita mau mengadakan pertemuan untuk membuat protokol kesehatan yang lebih baik," katanya.

"Jadi salah satu usulannya kemungkinan untuk memulai kompetisi kita melakukan pemeriksaan swab pcr dan setelah dilakukan itu untuk berikutnya kita ikuti protokol kesehatan yang baik," ucapnya.

Di samping itu, Rafi lebih setuju apabila protokol kesehatan yang akan dibuat PSSI untuk Liga 1 harus menggunakan swab test atau PCR.

PEMANASAN : Pelatih Fisik Yaya Sunarya (tengah) memimpin melakukan pemanasan bersama pemain saat mengikuti latihan di Stadion Sport Jabar, Arcamanik, Bandung, Jumat (10/1/2020).
PEMANASAN : Pelatih Fisik Yaya Sunarya (tengah) memimpin melakukan pemanasan bersama pemain saat mengikuti latihan di Stadion Sport Jabar, Arcamanik, Bandung, Jumat (10/1/2020). (TRIBUN JABAR/DENI DENASWARA)

Selain lebih akurat, swab test menurut Rafi akan cepat terdeteksi apabila seseorang terpapat virus corona.

"Kalau untuk rapid tes, yang tadi kita hanya mengetahui anti body pada seseorang, artinya pembentukan anti body perlu waktu. Artinya dari terpapar awal dia butuh 7-10 hari untuk pembentukan anti body atau si anti bodynya memang reaktif tapi padahal si atletnya atau si orang tersebut sudah sehat," ucapnya.

"Artinya si virusnya sudah tidak ada. Jadi usulan saya memang swab pcr memang yang lebih baik kesananya kita ikuti protokol kesehatan yang baik," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Persib Bandung Keberatan dengan 1 Poin dari Protokol Kesehatan, Ini Alasanya

BOS Persija Jakarta Siapkan Tim Macan Kemayoran sesuai Protokol Kesehatan, Simak Info

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Pihak Persib Bandung Menolak Bila Protokol Kesehatan Menggunakan Rapid Test, Ini Alasannya, https://wartakota.tribunnews.com/2020/06/29/pihak-persib-bandung-menolak-bila-protokol-kesehatan-menggunakan-rapid-test-ini-alasannya.

Editor: Murtopo

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved