Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat : Pemimpin Harus Sediakan "Surga dan Neraka"
Terkait hal itu ia mengatakan, untuk bisa memberi perhatian terhadap hal - hal seperti itu, orang harus punya hati.
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat : Pemimpin Harus Sediakan "Surga dan Neraka"
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan, seorang pemimpin harus menyediakan surga dan neraka jika ingin ada kemajuan.
Laiskodat mengatakan, jika pemimpin tidak punya "neraka", orang tidak akan takut, namun jika hanya menyiapkan "neraka" saja juga tidak akan ada kemajuan.
"Nah kalau pemimpin tidak punya "neraka" buat orang, orang tidak akan takut. Tapi kalau siapkan "neraka" saja, tidak ada kemajuan" kata Laiskodat di Rumah Makan Tanjung, Jalan Timor Raya, Senin (30/06/2020).
"Harus punya surga dan neraka" lanjutnya.
Ia menganalogikan dengan kepercayaan terhadap Tuhan.
"Kenapa orang percaya Tuhan? Seluruh manusia takut Tuhan karena Dia bukan cuma pegang surga tapi Dia juga pegang neraka. Kalau Dia cuma pegang surga saya tidak ikut juga tidak apa - apa to tidak masuk surga tapi yang penting jangan pergi neraka" ujarnya.
Pada kesempatan itu, Laiskodat juga membicarakan tentang sampah yang masih sulit diatasi di Kota Kupang.
Terkait hal itu ia mengatakan, untuk bisa memberi perhatian terhadap hal - hal seperti itu, orang harus punya hati.
"Orang boleh pintar tapi jika hati tidak terpanggil, lihat (sampah) saja tidak tertarik" ujarnya.
"Lihat sampah orang buang di situ tidak peduli. Orang otak deng hati nyambung dia lihat sampah orang buang dia ambil" lanjutnya.
"Kalau orang otak ada hati tidak ada itu biar sampah ada di situ ju dia diam - diam" tambahnya lagi dengan aksen Kupang yang khas.
Ia melanjutkan, sampah yang masih sering dibuang orang di daerah publik menunjukkan penghinaan terhadap pemimpin.
• Hi Guys, Anda Ingin Hidup Panjang Umur ? Yuk Komsumsi 5 Makanan Sehat Berikut !
• Dua Orang Pensiunan PDAM SoE dapat Santunan Jamsostek, Bupati Tahun: Jangan Beli Sopi Lalu Mabuk
"Yang di Petuk dengan Bukit Cinta atau apa yang orang biasa foto - foto terus jalur 40 setiap hari (sampah) pasti ada. Itu menunjukkan bahwa orang menghina pemimpin" tandasnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ella Uzu Rasi)