Tetap Produktif Ditengah Pandemi, Hero ‘Sulap’ Pick Up Jadi Kios Berjalan

Bidang perekonomian misalnya hampir tak berdaya. Semua lini kehidupan carut marut tidak tentu arah.

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/GORDI DONOFAN
Heronimus saat berjualan di Kota Bajawa Kabupaten Ngada, Senin (29/6/2020). 

Tetap Produktif Ditengah Pandemi, Hero ‘Sulap’ Pick Up Jadi Kios Berjalan

POS-KUPANG.COM | BAJAWA – Sejak pandemi Covid-19 berkecamuk, hampir seluruh sektor kehidupan menjadi sasaran.

Bidang perekonomian misalnya hampir tak berdaya. Semua lini kehidupan carut marut tidak tentu arah.

Roda kehidupan tak berjalan sebagaimana mestinya. Tak ada pilihan jika hanya pasrah dengan keadaan.

Demi untuk tetap produktif dan terus mendapatkan kepingan rupiah, seorang pria di Bajawa Kabupaten Ngada Pulau Flores ‘menyulap’ sebuah mobil pick up menjadi kios berjalan.

Adalah Heronimus Leo. Pria berusia 42 tahun ini tak hilang akan untuk tetap produktif ditengah pandemi Covid-19.

Dalam mobil yang ia rancang terdapat berbagai macam sayur dan bumbu dapur serta bahan Sembako.

Heronimus merupakan warga Kampung Warike'o Desa Rakateda II Kecamatan Golewa Barat Kabupaten Ngada.

Sejak pandemi Covid-19, lalu lintas perjalanan Heronimus menjadi terbatas. Dia tidak lagi menghantar sayur hingga Labuan Bajo namun hanya berjualan di Kota Bajawa.

"Sejak pandemi kerjanya di Kota Bajawa saja. Karena memang sudah sulit kita jalan-jalan ke luar Ngada. Kadang promosikan lewat online melalui media sosial," ujar Heronimus kepada POS-KUPANG.COM, Senin (29/6/2020).

Ia mengatakan jika ada orderan dirinya langsung dihantar ke rumah pemesan dengan menggunakan mobil yang sudah dimodifikasi tersebut.

"Orang pesan kita hantar. Dari pagi kita mulai jualan jam 07.00 Wita sudah keluar rumah. Semenjak mobil dirancang seperti ini saya rutin jualan di Kota Bajawa," ujarnya.

Ia mengatakan sejak pandemi sangat kesulitan untuk menghantar sayur ke luar Ngada. Terpaksa hanya berjualan di Kota Bajawa.

"Kita jual di Bajawa saja selama ini. Pagi dan sore kita jual. Kalau kita tidak jualan kita mau dapat apa," ujarnya.

Bagi dia, semuanya ada jalan jika ada kemauan. Jangan pernah putus asa demi mempertahankan hidup. Selama bisa bekerja dengan halal maka uang selalu ada.

Semua demi menopang kehidupan dalam keluarga dan membiayai sekolah anak serta hal-hal lainnya.

"Ya memang sangat sulit situasi seperti ini. Karena memang serba dibatasi," ujarnya.

Ia mengatakan sayur dan segala jualan dalam mobilnya tersebut merupakan hasil olahan lahan garapan dirinya dan istri.

Selain ada pula hasil kebun dari warga lain yang ia beli dan dijual kembali.

"Sayur dan tomat ini ada yang ditanam sendiri dan juga dibeli diwarga," ungkapnya.

Dalam mobil pick up miliknya terdapat sejumlah jualan. Hampir semua jenis sayuran, tomat dan bahan Sembako lainnya.

Peringati Hari Bhayangkara ke-74, Kapolda NTT Pimpin Ziarah TMP Dharma Loka

Konflik India-China Makin Memanas:Beijing Terjunkan 20 Petarung MMA ke Perbatasan Tiongkok-New Delhi

Pagi hari ia sudah bergegas dari kampung ke kampung, dari gang ke gang lainnya. Begitu juga sore hari. Hampir tak ada kata menyerah dari mulutnya.

Ia tetap semangat bekerja demi keluarga. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan).

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved