Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat Apresiasi Peternakan Sapi di Kabupaten Ende

terlibat dalam inovasi peternakan sapi tersebut, diberi kesempatan untuk memaparkan bagaimana pengembangan peternakan sapi tersebut.

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/LAUS MARKUS GOTI
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat saat meninjau Peternakan Sapi di Nangapanda, Kabupaten Ende, Sabtu (27/6/2020). 

Gubernur NTT Viktor Laiskodat Apresiasi Peternakan Sapi di Ende

POS-KUPANG.COM | ENDE -- Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melanjutkan kunjungan kerjanya ke Kabupaten Ende, Sabtu (27/6/2020).

Gubernur Viktor dan rombongan tiba di Ende tepatnya di Kecamatan Nangapanda, sekitar pukul 15.00 Wita. Orang nomor satu di NTT ini disambut Bupati Ende Djafar Achmad dan tua adat (mosalaki).

Usai pengalungan selendang kepada Gubernur Viktor oleh Bupati Djafar di depan Kantor Camat Nangapanda, mereka lalu bergerak menuju lokasi peternakan sapi, tidak jauh dari kantor Camat Nangapanda.

Di pendopo peternakan sapi, Romo Domi Mawo yang terlibat dalam inovasi peternakan sapi tersebut, diberi kesempatan untuk memaparkan bagaimana pengembangan peternakan sapi tersebut.

Peternakan sapi itu merupakan kolaborasi antara masyarakat, pemerintah Kabupaten Ende, akademisi dari Institut Pertanian Bogor (ITB) dan investor. Sapi-sapi dipelihara dalam kandang dan diberi makan terpilih untuk mempercepat proses penggemukkan.

Pakan sapi dari bermacam-macam tanaman, salah satunya sorgum yang dicampur dengan jenis tanaman lain dan difermentasi. Sebelum dikandangkan sapi terlebih dahulu menjalani proses karantina guna memastikan sapi benar-benar sehat.

Untuk pakan, di lahan peternakan tersebut juga ditanami berbagai jenis tanaman dan juga dibeli dari para petani.

"Ini inovasi yang bagus karena bersifat komunal melibatkan masyarakat, pebisnis, pemerintah dan akademisi. Kalau ini benar-benar dijalankan secara serius, tentu bagus," ungkap Romo Domi.

Gubernur Viktor dalam kesempatan itu mengatakan saat ini di NTT dan secara nasional tengah berupaya agar tidak lagi mengimpor daging sapi dari luar negeri. "Kita jangan dulu bicara ekspor, tapi kita upayakan, jangan lagi impor daging sapi," katanya.

Gubernur mengatakan Pemerintah Provinsi NTT mendukung peternakan sapi tersebut. Namun, ia mengingatkan harus dikelola dengan baik. "Jangan kita buat tapi tidak ada keberlanjutan. Kita butuh orang-orang yang mau bekerja," tegasnya.

Menurutnya, untuk pengembangan pertanian sekaligus menopang pakan ternak di Ende, Pemerintah Kabupaten Ende mesti memiliki seratus hingga lima ratus traktor dan handtraktor untuk mengolah lahan.

Dia katakan, traktor dan handtraktor harus dikendalikan langsung oleh Bupati, bukan Dinas terkait apalagi para petani. "Kalau jalan, semua traktor seterak jalan, jangan satu-satu dan jangan pernah kasi di kelompok tani," ungkapnya.

Dia tegaskan, tanah atau lahan masyarakat tidak boleh tidak diolah oleh pemerintah. "Tanah sudah diolah pemerintah, dikasi benih, hujan ada, tapi kalau masyarakat tidak tanam, bapa Bupati pegang rotan pukul mereka sampai bengkok," ungkapnya.

Menurutnya, untuk pengembangan pertanian, tahun 2022 Pemerintah Provinsi NTT akan fokus mengelola air. Dia katakan saat ini hingga tahun 2020 pembangunan difokuskan dulu pembenahan jalan provinsi di seluruh NTT.

Haji Pua Ahmad, mewakili pihak investor, kepada POS-KUPANG.COM, mengatakan, dari peternakan sapi tersebut masyarakat bisa mendapat banyak keuntungan.

Kisah Sukses Tukul Arwana, Dari Jual Bakso, Artis Termahal Hingga Pendapatan Rp 500 Juta Per Bulan

KABAR DUKA - Baim Wong Kehilangan Sahabat yang Telah Memberikan Nilai Positif bagi Keluarganya

"Mereka bisa jual sapi kapan saja. Tidak hanya itu, pakan juga dibeli dari masyarakat. Misalnya kakao, selama ini kan kita hanya ambil bijinya, nah sekarang masyarakat bisa jual kakao untuk pakan ternak. Selain itu masyarakat juga dibina untuk tanam sorgum, yang juga bisa jadi pakan ternak, nanti mereka juga bisa jual sorgum," ungkapnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)

Sumber: Pos Kupang
  • Berita Populer
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved