Arya Cari Orang yang Deklarasi Erick Thohir for President, Upaya Pembusukan terhadap Menteri BUMN
Menurut Arya, tak logis rasanya Erick Thohir yang baru hitungan bulan menduduki posisi Menteri BUMN mendeklarasikan diri untuk menjadi calon presiden
Arya Sinulingga Cari Orang yang Deklarasi Erick Thohir for president, Ada Upaya Pembusukan terhadap Menteri BUMN
POS-KUPANG.COM, JAKARTA -- Relawan dukung Erick Thohir menjadi calon presiden 2024 kembali mencuat.
Bahkan relawan tersebut dikabarkan diangkat menjadi komisaris di salah satu perusahaan pelat merah.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga membantah kabar itu.
Dia pun menantang orang yang menyebutkan hal tersebut untuk membuktikannya.
“Tuduhan mengenai ada orang yang deklarasi itu perlu dibuktikan. Enggak ada itu, memang kita tahu ada upaya pembusukan terhadap menteri kita (Erick Thohir),” ujar Arya saat menghadiri Forum Satu Meja di Kompas TV, Rabu (24/6/2020) malam.
Menurut Arya, tak logis rasanya Erick Thohir yang baru hitungan bulan menduduki posisi Menteri BUMN mendeklarasikan diri untuk menjadi calon presiden 2024.
“Nah makanya saya bilang kami cari orang itu siapa, saya sampai marah-marah, siapa orang itu. Sangat konyol Pak Erick mau deklarasi jadi presiden, itu konyol. Pasti ini pembusukan,” kata Arya.
Saat ditanya siapa orang yang melakukan pembusukan terhadap Erick Thohir tersebut, Arya enggan mengungkapkannya.
Dalam forum itu hadir politisi PDIP Adian Napitupulu.
Sebelumnya Adian mengatakan, ada relawan yang mendeklarasikan Menteri BUMN Erick Thohir untuk jadi calon presiden diangkat menjadi komisaris di salah satu perusahaan pelat merah.
Sayangnya, Adian tak menyebutkan identitas orang yang dia maksud tersebut. Termasuk, di mana BUMN tempat orang tersebut menjadi komisarisnya.
Namun, yang pasti orang yang dimaksud Adian Napitupulu tersebut berasal dari golongan milenial.
“Ada satu lagi yang sedang diidentifikasi, milenial ini pernah deklarasi Erick Thohir for president. Kemudian beberapa hari kemudian dia diangkat jadi komisaris. Apa iya alat ukurnya deklarasi presiden baru diangkat jadi komisaris?” ujar Adian di acara Forum Satu Meja di Kompas TV.
Sebelumnya di media sosial muncul akun Erick Thohir yang bertujuan untuk mencalonkan dirinya sebagai Presiden Republik Indonesia (RI) di masa mendatang.
Situs kominfo.go.id memastikan sebagai hoaks.
Faktanya Menteri BUMN, Erick Thohir mengklarifikasi akun media sosial yang mengatasnamakan dirinya.
Menurutnya, ia tidak pernah membuat akun sosial media baik di Facebook, Instagram ataupun Twitter yang bernama seperti Erick Thohir for Indonesia ataupun Erick Thohir for President.
Di Twitter, akun resmi Erick Thohir yang bercentang biru tanda telah diverifikasi kepemilikannya adalah akun @erickthohir.
Nama yang sama juga digunakan untuk akun Instagram yang juga telah mendapat centang biru.
Kritik petinggi BUMN
Pada kesempatan itu, Adian Napitupulu mengkritik penunjukan kalangan milenial sebagai petinggi di perusahaan-perusahaan BUMN.
Ia mengatakan, Kementerian BUMN tak boleh menjadikan penunjukan itu sebagai eksperimen dalam pengelolaan perusahaan.
"Ini jadi persoalan, bagaimana mungkin BUMN mengangkat milenial kemudian petinggi BUMN bilang sedang eksperimen. Tolong, ini situasi negara sedang sulit," kata Adian.
"Saya berharap ini cuma salah kata saja," lanjut dia.
• Dikaitkan dengan Pilpres 2024, Adian Napitupulu Kritik Pengangkatan Komisaris BUMN Era Erick Thohir
Adian menyatakan bahwa alasan coba-coba dari Kementerian BUMN tersebut dapat mencoreng kepercayaan rakyat kepada pemerintah.
Apalagi, kata Adian, saat ini situasi sedang sulit akibat pandemi Covid-19 yang melanda Tanah Air.
"Ada uang rakyat ditaruh di situ, ada harapan rakyat di situ, persoalan ekonomi sedang sulit. Jangan katakan ini langkah eksperimen," ujar dia.
"Rakyat bisa hilang kepercayaan. Saya bicara seperti ini agar rakyat tetap percaya dengan pemerintah. Yang membuat rakyat tidak percaya itu adalah pernyataan BUMN sendiri. Menurut saya, ini masalah komunikasi politik," lanjut Adian.
Ia menilai, seharusnya pemerintah dapat menunggu di situasi yang lebih stabil.
"Di situasi lain boleh saja, di situasi ini tidak," tutur Adian.
Diberitakan, Kementerian BUMN menyatakan, sedang melakukan eksperimen dalam penempatan sumber daya manusia berbakat, dengan memberikan posisi direksi dan komisaris di beberapa perusahaan pelat merah.
Penempatan sejumlah milenial di posisi teratas perusahaan-perusahaan BUMN tampak jelas dari beberapa perombakan di petinggi perusahaan-perusahaan negara belakangan ini.
Beberapa nama kalangan milenial yang kini menjabat sebagai petinggi BUMN, yaitu Muhamad Fajrin Rasyid sebagai Direktur PT Telekomunikasi Indonesia.
Ia sebelumnya merupakan Co-Founder dan Presiden Direktur Bukalapak.
Ada pula Septian Hario Seto yang menjadi Komisaris BNI.
Sebelum menjadi Komisaris BNI, Septian menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (2018-2020) Luhut Binsar Panjaitan dan Plt Deputi Bidang Koordinator Investasi dan Pertambangan (2020).
Erick Thohir Bisa Maju Capres
Sebelumnya Direktur lembaga Indopolling, Wempy Hadir, memprediksi nama Menteri BUMN Erick Thohir, bisa berpeluang maju dalam Pemilu 2024 melalui poros ketiga.
Dalam poros ketiga, kata Hadir, calonnya antara lain Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, serta Menteri BUMN, Erick Thohir.
"Yang keempat adalah Erick Thohir, ya. Kita tahu bahwa Erick Thohir saat ini adalah menteri BUMN dan juga menjadi banyak perbincangan publik. Selain itu rekam jejak Erick Thohir juga cukup bagus di mata publik," kata dia, dalam diskusi daring yang digelar Political and Public Policy Studies melalui Zoom, di Jakarta, Jumat (19/6/2020).
Selain itu, kata dia, nama AHY, Muhaimin Iskandar, dan Airlangga Hartarto juga bisa jadi bakal calon presiden atau wakil presiden dari poros ini.
Empat partai yang kemungkinan dapat mempertimbangkan untuk mendukung nama-nama di poros ketiga, menurut dia, adalah Partai Demokrat, PKB, dan Partai Golkar.
Sebab, menurut dia, poros pertama kemungkinan diisi Gerindra dan PDI Perjuangan yang sudah cukup kuat jika dilihat dari realitas politik pada Pemilu lalu.
Ia mengatakan bahwa Ketua Umum DPP Gerindra, Prabowo Subianto, sebetulnya memiliki latar belakang yang tak bertolak belakang dengan PDI Perjuangan jika dilihat dari bagaimana pada 24 Juli 2019 yang lalu Prabowo membangun komunikasi dengan Megawati Soekarnoputri.
Lalu poros kedua, kata Hadir, adalah poros partai yang diprediksi akan condong kepada nama-nama alternatif yang juga kuat seperti Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Susi Pudjiastuti, dan Ridwan Kamil.
Partai-partai yang kemungkinan mengusung nama-nama itu adalah Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Amanat Nasional.
Dengan demikian, menurut dia, tiga poros bisa dipetakan sebagai berikut:
a. Poros Pertama, koalisi Gerindra-PDI Perjuangan, dan mungkin bersama PPP dengan bakal calonnya antara lain: Prabowo Subianto, Puan Maharani, Ganjar Pranowo, Tri Rismaharini.
b. Poros kedua, koalisi Nasdem-PKS-PAN dengan bakal calonnya Anies Baswedan, Susi Pudjiastuti, dan Ridwan Kamil
c. Poros ketiga, koalisi Demokrat-PKB-Golkar dengan bakal calonnya Erick Thohir, Agus Yudhoyono, Muhaimin Iskandar, dan Airlangga Hartarto.
Namun tentu nama-nama itu masih sangat dinamis. Artinya masih ada potensi untuk melakukan penjajakan kerja sama atau koalisi lain menuju Pemilu 2024 yang berlangsung empat tahun lagi.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Ini Contoh Upaya Pembusukan Pada Erick Thohir, Isu Relawan Erick Diangkat Jadi Komisaris BUMN?, https://wartakota.tribunnews.com/2020/06/27/ini-contoh-upaya-pembusukan-pada-erick-thohir-isu-relawan-erick-diangkat-jadi-komisaris-bumn?page=all.