STKIP Citra Bakti Tetap Kuliah Daring Jika Pandemi Covid-19 Belum Usai

mengikuti protokol kesehatan terkait pelaksanaan kuliah dan memang sampai saat ini masih tetap kuliah online dengan mahasiswa.

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
kompas.com
Portal untuk guru mengatasi masalah mengajar online. 

STKIP Citra Bakti Tetap Kuliah Daring Jika Pandemi Covid-19 Belum Usai

POS-KUPANG.COM | BAJAWA -- Manajemen Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Citra Bakti Ngada tetap memberlakukan kuliah dengan sistem Daring atau online jika pandemi Covid-19 belum usai.

Staf Humas STKIP Citra Bakti Ngada, Prisko Djawaria, menjelaskan, pihaknya tetap mengadakan kuliah dengan sistem Daring jika pandemi covid-19 belum usai.

Prisko mengatakan pihaknya tetap mengikuti protokol kesehatan terkait pelaksanaan kuliah dan memang sampai saat ini masih tetap kuliah online dengan mahasiswa.

"Melihat kondisi Covid yang belum normal, maka kami terus merancang perkuliaham Daring ini," ujar Prisko kepada POS-KUPANG.COM Kamis (25/6/2020).

Ia mengatakan untuk pembayaran SPP atau keringanan biaya kuliah kepada mahasiswa masih menunggu kebijakan pimpinan STKIP Citra Bakti Ngada.

"Untuk ini saya konfir ke pimpinan dulu. Untu regis masih via online biasa," ujarnya.

Ia menjelaskan kuliah Daring selama ini berjalan aman dan lancar berdasarkan evaluasi dari pihak kampus terhadap mahasiswa.

Hal yang menjadi kendala adalah soal jaringan internet dan listrik yang sering mengalami gangguan. Sehingga ada kesulitan saat kuliah Daring.

"Perkuliahan Daring selama ini sejauh pengamatan sudah sangat membantu mahasiswa dalam situasi Covid ini. Ini hal yang paling baik yang coba digalakan agar mahasiswa tetap mendapatkan hak mereka dalam pendidikan. Kita terus bersinergi dalam dalam memaksimalkan kuliah daring ini Citra Bakti Ngada. Kendala listrik yang sering mati dan jaringan terganggu," paparnya.

Dampak Baik dan Buruk

Mahasiswa Prodi PGSD Stkip Citra Bakti Ngada, Fransikus Xaverius Ria, mengatakan perkuliahan daring atau lebih dikenal dengan perkuliahan online, memang merupakan alternatif tunggal untuk menjalankan perkulihan di masa pandemi Covid-19 ini.

Betapa tidak, semua unsur perguruan tinggi baik dosen maupun mahasiswa tidak mau menghabiskan waktu hanya dengan stay at home tanpa bekerja, maka dari itu perkuliahan online terselenggara.

"Bagi saya pribadi, perkuliahan online ini memberikan dua dampak kepada saya, dampak baik dan dampak buruk," ujarnya.

Ia mengatakan dampak baik atau positifnya yang pertama pasti kita mentaati protokol kesehatan, karena kita tidak berkumpul.

Kemudian dosen di kampus dalam menjalankan perkuliahan online, para dosen menjalankan secara eksklusif sehingga walaupun di rumah saja, kami juga merasakan sensasi kuliah tatap muka.

"Tapi dampak negatifnya adalah, sisi efektifitas dari perkuliahan online ini sangat rendah. Terus terang saja dari materi yang diterangkan oleh dosen, mungkin saya hanya menerima 30% saja. Selebihnya saya tidak begitu paham," ujarnya.

Peringati Hari Bhayangkara ke-74, Polda NTT Gelar Rapid Tes dan Pengurusan SIM Gratis

Petani Rumput Laut di NTT Merugi Akibat Pembangunan Jetty PLTU Timor 1

Semester Ganjil Ini, Perkuliahan di Unimor Dilakukan Secara Online

Kini Spesifikasi Formulir KK Disdukcapil Kota Kupang Gunakan HVS Ukuran A4

Niat Mencari Ikan di Pantai Waioti Kabupaten Sikka, Dominikus Ditemukan Tewas

Ia mengatakan kuliah online sangat tidak efektif karena materi perkuliahan tidak semuanya dipahami.

"Sehingga dapat saya simpulkan bahwa perkuliahan daring itu tidak efektif baik untuk dosen maupun mahasiswa," jelasnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved