Meraih 16 Suara dalam Pemilihan E-Voting, Stefanus Sio Pimpin Unimor, Ini Gebrakannya ke Depan

Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Tommy Mbenu

POS KUPANG, COM, KEFAMENANU  - Dr. Ir. Stefanus Sio, MP memimpin Universitas Timor (Unimor) periode 2020-2024 setelah dalam pemilihan yang dilakukan senat secara tertutup meraih
16 dari 21 suara yang diperebutkan.

Dalam pemilihan yang diikuti Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI secara daring melalui aplikasi e-voting di Gedung Serba Guna (Student Center) Unimor, Senin (22/6), kandidat lainnya, Prof. Dr. Sirilius Seran, MS mengoleksi tiga suara, Dr. Bernadete Berek Koten, S.Pt, MP meraih dua suara.

Dalam pemilihan tersebut, Parisyanti Nurwardani yang menjabat sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, diberi kuasa penuh oleh Mendikbud Nadiem Anwar Makarim untuk menghadiri dan memberikan suara secara daring (e-voting).

Surat kuasa dari Mendikbud RI untuk Parisyanti bernomor: 5123/MPK/RHS/KP/2020, ditandatangani Nadiem Anwar Makarim sebagai pemberi kuasa.

Ketua Panitia Pemilihan Rektor Unimor, Margareta Diana Pangastuti, SE, Msi, mengatakan, proses pemilihan rektor Unimor periode 2020-2024 berjalan dengan baik. "14 anggota senat semua hadir," ujar Diana dalam rilis yang diterima Pos Kupang, Senin (22/6).

Ketua Senat Unimor, Drs. Marten Patiung, MSi mengaku bersyukur karena proses pemilihan rektor berjalan lancar dan aman.

Dijelaskannya, semua proses pemilihan dilakukan dengan menggunakan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat, direkomendasikan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

"Pemilihan hanya satu jam mengingat saat ini masih dalam situasi pendemi corona," ungkapnya.

Marten mengungkapkan, sesuai arahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim, rektor terpilih harus mampu memberdayakan seluruh civitas dan lulusan agar mampu bersaing di kancah nasional.

Rektor terpilih, Stefanus Sio, berkomitmen menata dan memajukan kualitas pendidikan di Unimor.

"Kita bangun infrastruktur dan sumber daya manusia yang lebih baik, karena Unimor sudah 20 tahun berkiprah di TTU-NTT namun guru besar baru satu orang, lektor kepala dua orang. Ke depan kita tata ini, terutama untuk pengembangan SDM, kompetensi, kualifikasi dosen. Ke depan kita harus memiliki guru besar dan lektor kepala yang banyak," tandas Stefanus.

Senat unimor sudah menyampaikan ke Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjendikti) agar pelantikan rektor digelar dalam waktu dekat. *