Masa New Normal Ketua Pengadilan Tinggi Agama NTT Roadshow di Flores

Selanjutnya, agenda dilanjutkan dengan pembinaan oleh KPTA NTT di ruang sidang Pengadilan Agama Bajawa.

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
Suasana kunjungan KPTA NTT di Kantor Pengadilan Agama Bajawa Kabupaten Ngada, Rabu (24/6/2020). 

Masa 'New Normal' Ketua Pengadilan Tinggi Agama NTT Roadshow di Flores

POS-KUPANG.COM | BAJAWA --Ketua Pengadilan Tinggi Agama (KPTA) Nusa Tenggara Timur, Dr. Dra. Hj. Sisva Yetti, S.H., M.H dengan didampingi oleh Hakim Tinggi PTA NTT Drs. H. M. Asymuni, M.H, serta Bahrudin, A.Md, S.H, M.H selaku Sekretaris PTA NTT dan Dra. Hj. Aisyah Abdurajak, MH selaku panitera muda hukum PTA NTT, melaksanakan roadshow ke Pulau Flores pasa masa 'New Normal'.

Sesuai rencana rombongan PTA NTT roadshow ke tiga satuan kerja Peradilan Agama yang ada di Daratan Flores, yaitu Pengadilan Agama Bajawa, Pengadilan Agama Ruteng, dan Pengadilan Agama Labuanbajo.

Roadshow dilaksanakan selama tiga hari, yaitu Rabu 24 Juni hingga Jumat 26 Juni 2020.

Semua agenda tetap menerapkan protokol kesehatan.

Rabu (24/6/2020) KPTA NTTdan rombongan tiba di Bajawa, turun di Bandara Soa, dijemput oleh pimpinan, hakim dan segenap pegawai Pengadilan Agama Bajawa.

Tiba di Pengadilan Agama Bajawa, rombongan disambut oleh pimpinan, hakim dan segenap pegawai Pengadilan Agama Bajawa. KPTA NTT langsung masuk ke ruang hakim utuk menyapa dan mengetahui para hakim.

Setelah itu KPTA dan rombongan dipersilahkan masuk ke ruang Sriyani HN, S.Ag, MH selaku Ketua Pengadilan Agama Bajawa untuk menikmati jamuan yang telah disiapkan.

Selanjutnya, agenda dilanjutkan dengan pembinaan oleh KPTA NTT di ruang sidang Pengadilan Agama Bajawa.

Sebelum memberikan pembinaan, acara dibuka oleh Ketua Pengadilan Agama Bajawa.

Ketua Pengadilan Agama Bajawa, Sriyani HN, S.Ag, MH, menyampaikan prestasi dan kemajuan yang terjadi di Pengadilan Agama Bajawa selama masa Pandemi Covid-19, diantaranya adalah, adanya Gugatan mandiri online terkoneksi dengan website, tampilan dan konten website yang modern dan menarik, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) online terkoneksi dengan website.

Selain itu, asa Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) Online terkoneksi dengan Website, Time Line Karya Tulis (Artikel dan Berita PA. Bajawa dengan pedoman one day one news).

SDM yang bertambah baik hakim dan bagian kepaniteraan. Ruang khusus artikel di website PA. Bajawa, Time Line (Big Schedule) kegiatan PA. Bajawa, One day one news. Produktif menulis artikel untuk dikirim ke Website Badilag.

Ia juga menyebutkan selain itu perkara e-Court pada tahun 2020..Peringkat 1 SIPP Nasional kategori V. Penyelesaian perkara tabayyun kurang dari 30 hari.

Ia mengatakan program lanjutan perubahan di PA. Bajawa diantaranya, adalah merubah domain Website dari www.pabajawa.net menjadi www.pabajawa.go.id.

Rubrik tentang pahlawan PA. Bajawa dan tokoh pembaharu Peradilan Agama dan Rubrik Q&A (Pegawai PA. Bajawa) di Website PA. Bajawa.

Sementara itu KPTA NTT, Dr. Dra. Hj. Sisva Yetti, S.H., M.H s
menyampaikan prihatin dengan kondisi gedung Pengadilan Agama Bajawa yang masih bangunan lama meski sudah memasuki era modern.

Selain itu, ia juga terkesan dengan prestasi yang ditorehkan oleh hakim dan pegawai Pengadilan Agama Bajawa.

"Telah banyak tulisan hakim PA Bajawa yang dimuat di website Badilag. Itu merupakan prestasi atau kebaikan. Dan Allah akan membalas prestasi tersebut," ujarnya.

Ia berpesan, niatkan semua untuk membangun umat dan jangan kecewa dengan segala keterbatasan yang ada.

Ia juga mengenang perjuangan hakim Dr. Drs. H. Abdul Manaf, S.H, M.H saat pertama kali bertugas di Pengadilan Agama Bajawa pada tahun 1985.

Ia juga berjanji akan berusaha berkomunikasi dengan pejabat terkait agar pembangunan gedung Pengadilan Agama Bajawa dapat berjalan dengan lancar.

Ia juga menasaehati kepada hakim dan segenap pegawai Pengadilan Agama Bajawa untuk besabar bertemu keluarga.

"Apabila Hakim dan Pegawai akan mengambil cuti nantinya dapat bergiliran," ujarnya.

Ia menginginkan untuk mengunjungi semua satker Pengadilan Agama se-NTT untuk melihat langsung kondisi kantor dan pegawainya.

Di Kupang, KPTA NTT telah berkoordinasi dengan Gubernur NTT dan DPRD NTT untuk turut serta mendukung keberadaan Pengadilan Agama di NTT. Diantara yang menjadi isu perbincangan tersebut adalah terkait dengan keadaan kantor, rumah dinas dan kendaraan dinas, karena Pengadilan Agama sangat dibutuhkan oleh masyarakat khususnya yang beragama islam di wilayah NTT.

"Hal yang perlu dijaga dan dipertahankan oleh segenap hakim dan Pegawai Pengadilan Agama Bajawa adalah, pertama jaga kedisiplinan. Kedua, kekompakan di kantor karena Pengadilan Agama Bajwa adalah rumah kita bersama untuk mencari nafkah. Ketiga, bersosialisasi dengan siapapun dan dimanapun. Hal ini perlu diperjuangkan bersama. Banyak Pengadilan Agama, pegawai banyak tapi tidak kompak. Selalu pertahankan prestasi, insyaAllah Allah akan membalas semua. Niatkan beribadah dalam melaksanakan tugas. Semoga amal ibadah diterima dan memetik hikmah dari amal ibadah tersebut. Pesan dan doa KPTA NTT, kepada Hakim dan segenap pegawai Pengadilan Agama Bajawa," ungkapnya.

Disela-sela memberikan nasehat, ia bercerita bahwa dirinya adalah KPTA perempuan pertama di Indonesia.

"Kalau sudah jadi pimpinan dan hakim, keluarga adalah nomor dua (candaan beliau). Saya tidak pernah berfikir suatu saat akan menjadi Ketua Pengadilan Tinggi Agama, inginnya jadi dosen tapi tidak pernah kesampaian. Intinya, selalu jaga integritas dimanapun baik di kantor maupun diluar kantor. Jadilah hakim dimata hukum dan ulama dimata masyarakat. Jagalah pandangan masyarakat yang menganggap hakim Pengadilan Agama tahu akan hukum islam dengan banyak belajar. Selalu tingkatkan profsionalisme. Yaitu selalu belajar, pahami hukum acara," ujarnya.

Baca Sebelum Tandatangan

Ia juga meminta agar meminimalisir kekeliruan dalam penerapan hukum acara. Baik saat membuat BAS dan putuasan serta jangan keliru membuat relaas panggilan.

Baca dan periksa BAS sebelum ditandatangani. Sebagai Hakim ketua Majelis dalam bersidang harus mampu membagi tugas dengan hakim aanggota.

Hakim anggota juga harus selalu membantu Ketua Majelis dengan mencatat jalannya persidangan. Karena, banyak keluhan Hakim Agung terkait profesionalisme hakim di tingkat pertama. Selalu membangun komunikasi dengan baik.

"Diantara kita semua memiliki kekurangan. Pelan-pelan tutupi dengan kelebihan. Tidak perlu diperinci kekurangan-kekurangan tersebut. Bila beda pendapaat usahakan disertai dengan argumenrtasi dan refrensi. Akronim BAJAWA (BAhagia, seJAhtera, Penuh canda taWA) selalu diimplementasikan . bila suatu saat dipanggil untuk Fit & Proper Test diikuti saja, jangan berfikir akan ditempatkan dimana. Ingat selalu dengan filsafat orang Padang, tentang pohon pisang. Artinya, jangan berharap kita sukses di daerah kita sendiri, kemungkinan kita akan sukses di daerah lain," ujarnya.

Sementara itu Hakim Tinggi PTA NTT, Drs. H. M. Asymuni, menyampaikan bahwa Pengadilan Agama Bajawa tempatnya sederhana namun sangat sejuk dan bersahabat.

"Marilah kita semua mendukung sepenuhnya program-program PTA NTT untuk membangun PA se-NTT karena aakan ada program yang akan dijalankan,"ujarnya.

Ia mengatakan sebagai Hakim Tinggi Pengawas Bidang PTA NTT dirinya akan memeriksa terkait kondisi fisik gedung, tata ruang dan kinerja pegawai.

Semuanya dilakukan tidak untuk mencari kesalahan, melainkan untuk pembinaan agar bekerja secara excellent. Bekerja secara excellent. Pemeriksaan yang akan dilakukan meliputi bidang Kepaniteraan mulai dari penerimaan perkara dan berkas yang sudah di putus.

Dilanjut bidang kesekretariatan mulai dari Kepegawaian dan laporan keuangan.

Tingkatkan Kreatifitas

Ia juga berpesan agar para hakim dan pegawai Pengadilan Agama Bajawa, meningkatkan kreativitas dan kemampuan. Tempat inilah yang tepat untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah.

"Yakinlah, mutiara akan tetap mutiara meskipun di dalam lumpur," jelasnya.

Ia mengingatkan, saat pembinaan melalui telconfrence ada hal yang belum tersampaikan.

Diantaranya yaitu Website merupakan alat komunikasi dengan masyarakat pencari keadilan dan memberitahukan kepada khalayak umum yang berkaitan dengan Pengadilan Agama.

Usahakan sinkronisasi SIPP dalam sehari minimal tiga kali. Peringkat SIPP PA. Bajawa harus dipertahankan di peringkat satu nasional untuk kategori V. Akan dibentuk koordinator di beberapa wilayah se-NTT untuk saling member bantuan agar meningkatkan kinerja," jelasnya.

Ia mengatakan melihat berkas Pengadilan Agama Bajawa, sudah bagus tetapi masih harus ada pembetulan.

Seperti Suami dan Istri

Selain itu ia juga menyampaikan Hakim dan Panitera Pengganti, layaknya suami istri yang berbulan madu. Selalu lihat konsistensi hukum acara.

Dalam membuat putusan, idealnya 1/3 dari Berita Acara, persingkat, gunakan bahasa yang baik dan benar, jangan terlalu panjang dan bertele-tele, kreativitas dan kemampuan intelegensi curahkan ke bentuk karya ilmiah, putusan cukup singkat dan mudah dimengerti oleh masyarakat, tapi tidak mengurangi maksud dan isi.

"Ada keluhan teman-teman Ikatan Hakim se-NTT (IKAHI) yang akan segera diwadahi baik dari segi pembuatan karya ilmiah, keorganisasian IKAHI dan hal yang bersifat non-formal," jelasnya.

Ia menjelaskan direncanakan pembuatan karya ilmiah dengan dua model. Pertama, berbentuk bunga rampai, dan kedua berkaitan langsung dengan tupoksi sebagai penegak hukum.

Ia memberikan motivasi kepada Hakim dan segenap Pegawai Pengadilan Agama Bajawa agar jangan sampai tempat menjadi penghalang untuk maju dan berkarya.

Sementara itu Sekretaris PTA NTT, Bahrudin, A.Md, S.H, M.H, menyampaikan bahwa penilaian Akreditasi Penjaminan Mutu (APM) sekarang sangat berbeda dengan dulu.

Penilain sekarang menggabungkan empat hal, selain APM yang dinilai adalah Zona Integritas (ZI), Kondisi Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) serta sarana dan prasarana Pengadilan.

Untuk kesiapan dan penyeragaman pandangan terkait kesiapan Zona Integritas, enam satker akan dikumpulkan di Kupang.

Ia memberikan memotivasi semua Pegawai Pengadilan Agama Bajawa Kedepan, PTA NTT dan beberapa Pengadilan di wilayah NTT harus dapat mengangkat nilai ZI dan APM.

Tingkatkan Kecerdasan Intelektual

Sementara itu, Ketua Pengadilan Agama Bajawa, Sriyani HN, S.Ag, MH, pada sesi kesimpulan mengatakan, kita semua harus selalu meningkatkan tiga hal, diantaranya yaitu meningkatkan kecerdasan intelektual, memahami tugas pokok dan fungsi dan pekerjaan.

Kedua, meningkatkan kecerdasan spiritual, yaitu pekerjaan diniati untuk ibadah.

Ketiga, meningkatkan kecerdasan emosional, yaitu berkaitan dengan integritas. Bila ketiganya dimiliki, akan selamat dan sukses dalam bekerja.

Ia menjelaskan pengadilan Agama Bajawa merupakan salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan yang beragama Islam, mengenai perkara perdata tertentu yang berkedudukan di Kabupaten Ngada berada di bawah yurisdiksi Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur yang memiliki tugas dan wewenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam di bidang perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqah dan ekonomi syari’ah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan).

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved