Ende Nol Pasien Covid-19, dr. Aries : Kita Bersyukur Tetap Waspada, Ustad Anwar Pimpin Doa

Menurutnya saat pemeriksaan mulai dari persiapan, tenaga medis mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) level tiga.

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/LAUS MARKUS GOTI.
Direktris RSUD Kabupaten Ende dr. Aries Dwi Lestari sebelum melepas pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh di RSUD Ende, Selasa (23/6/2020). 

Ende Nol Pasien Covid-19, dr. Aries : Kita Bersyukur Tetap Waspada, Ustad Anwar Pimpin Doa Sebelum Kembali ke Rumah

POS-KUPANG.COM | ENDE - Kabar gembira datang dari Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Semua pasien Covid-19 telah dinyatakan sembuh dan sudah kembali ke rumah.

Empat pasien terakhir yang dinyatakan sembuh asal Numba Besar Desa Raporendu Kecamatan Nangapanda dilepas Direktris Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Ende, di Halaman RSUD Ende, Selasa (23/6/2020) malam sekitar pukul 19.00 Wita.

"Dengan sembuhnya empat pasien ini RSUD Ende nol pasien Covid-19, total kita rawat dua belas pasien Covid-19, empat ini yang terakhir sembuh," ungkap Direktris RSUD Ende, dr. Aries Dwi Lestari.

Dokter yang juga bertanggung jawab terhadap penanganan Covid-19 di RUSD Ende ini mengatakan masyarakat Kabupaten Ende patut senang, bersyukur tetapi tetap waspada yakni mematuhi protokol kesehatan.

"Kita memang mesti senang, kenapa? itu meningkatkan imun tubuh kita karena selama ini kita takut dengan pandemi Covid-19. Namun, tetap waspada, pakai masker, jaga jarak dan rajin cuci tangan," kata dokter Aries.

Dokter Aries pada kesempatan itu sebelum melepas pasien yang sembuh sempat berbagi cerita dengan keluarga yang datang menjemput.

Kepada keluarga dokter Aries memastikan bahwa mereka yang sembuh sudah dalam kondisi sehat walafiat dan tidak menularkan virus Corona atau covid-19.

Selanjutnya dokter Aries melepaskan pasien yang sembuh kepada Sekretaris Camat Nangapanda, Irwan Nuah. Empat pasien yang sembuh tersebut merupakan warga Dusun Numba Besar Desa Raporendu Kecamatan Nangapanda.

Dalam acara pelepasan itu Irwan Nuah meminta Ustad Anwar Nggera yang hadir menjemput mewakili warga Numba Besar untuk memimpin doa sebelum mereka kembali ke Numba Besar.

Ende Paling Cepat Bergerak dari Zona Merah ke Zona Hijau

Lebih lanjut diwawancarai awak media, dokter Aries Dwi Lestari mengatakan selain nol pasien Covid-19, Ende merupakan Kabupaten di NTT yang paling cepat bergerak dari zona merah ke hijau.

Dia katakan, sejak awal tim Covid-19 bertekad bekerja serius tangani pasein Covid-19. "Saya selalu sampaikan teman - teman ada apa-apa, kendala segera komunikasikan untuk kita selesaikan," ungkapnya.

Menurutnya, hal penting yang diperhatikan dalam menangani pasien Covid-19 yakni imun tubuh harus terus ditingkatkan. "Kita beri makan minum yang bergizi, obat-obatan dan vitamin," ungkapnya.

Selain itu kata dr. Aries, mereka berusaha semaksimal mungkin agar pasien tidak stres, bahkan ia melakukan rajin menghubungi pasien untuk memberi motivasi.

"Tidak hanya itu pelayanan lain air, penerangan dan lain-lain sebisa mungkin tidak boleh macet sehingga pasein juga tidak terganggu," ungkapnya.

20 Tenaga Medis Siap Rapid Tes

Ditanya mengenai tenaga medis, dokter Aries katakan semua tenaga medis dan petugas yang terkait akan dirapid tes termasuk dirinya.

Ia mengapresiasi kinerja para tenaga medis dan sikap para pasien yang koperatif selama dirawat di RUSD Ende.

Curhat Pasien yang Sembuh

Salah satu pasien yang sembuh sempat menceritakan singkat pengalamannya selama dirawat di RUSD Ende. Ia mengaku sangat terpukul ketika mengetahui dirinya terkonfirmasi positif Covid-19.

Namun, karena dukungan, motivasi dan pelayanan dari para tenaga medis ia merasa kuat dan bisa lebih tenang.

Ia berkomitmen akan taat menjalani pola hidup sehat dan taat protokol kesehatan. "Saya ucap terima kasih kepada para tenaga medis mereka sudah memberikan yang terbaik untuk kami," ungkapnya.

Ia juga berharap agar tidak ada lagi kasus Covid-19 di Kabupaten Ende. "Ini untuk kebaikan kita bersama saya akan taat protokol kesehatan dan imbau sesama untuk taat juga," ungkapnya.

Sekcam Nangapanda, Irwan Nuah megatakan, kondisi sosial warga Numba Besar mulai pulih dan lebih baik lagi karena semua pasien Covid-19 dari Numba sudah sembuh.

"Tentu ini kabar baik dan kita semua patut bersyukur. Selama ini selama ada pasien covid-19, Warga Numba Besar gelisah, ekonomi terganggu, sosial juga, tapi malam ini kabar yang luar biasa membuat lega, semoga ini cepat berlalu," ungkapnya.

RSUD Ende Bisa Periksa Sendiri Swab

Sehubungan dengan percepatan memutus mata rantai penyebaran Covid-19, dr. Aries Dwi Lestari mengatakan RSUD Ende sudah bisa memeriksa swab secara mandiri.

Menurutnya alat Tes Cepat Molekuler (TCM) bantuan dari Pemerintah NTT untuk mendiagnosis apakah seseorang positif atau negatif Covid-19 sudah tiba di RSUD Ende.

Dengan adanya TCM maka ke depan RSUD Ende tidak lagi mengirim sampel swab untuk diperiksa ke RSUD Prof. Dr. W Z Johannes Kupang yang cukup sering terkendala transportasi laut maupun udara.

TCM tersebut sudah diujicoba memeriksa sampel swab petugas RSUD Kabupaten Ende dan hasilnya negatif Covid-19. Sabtu (20/6/2020).

dr. Aries Dwi Lestari mengatakan, dengan TCM tersebut diagnosis dan penanganan Covid-19 di Kabupaten Ende bisa lebih cepat dan mudah.

"Ini suatu kemajuan di RSUD Ende dan memudahkan kita untuk penanganan Covid-19, kalau kita kirim ke Kupang atau sebelumnya ke Jawa tentu memakan banyak waktu, biaya, belum lagi soal kendala transportasi," ungkapnya.

Dia jelaskan, uji coba pemeriksaan sampel swab di laboratorium mulai dari persiapan hingga hasil memakan waktu kurang lebih satu jam.

Menurutnya saat pemeriksaan mulai dari persiapan, tenaga medis mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) level tiga.

Namun ke depan, kata dokter Aries laboratorium akan dilengkapi dengan Biosafety level dua sehingga tenaga medis tidak perlu menggunakan APD level tiga.

Lanjut dokter Aries, Biosafety level dua ini untuk melindungi tenaga medis dengan sistem perlindungan tingkat tinggi saat mengambil uji swab. "Jadi perlindungan kepada tenaga medis sangat penting karena kerja mereka sangat berisiko," ungkapnya.

Dia mengatakan, dalam sehari jam kerja pukul 08.00 hingga 14.00 Wita, bisa memeriksa kurang lebih 24 sampel swab.

Respon Tuntutan, Camat Komodo Undang Pemilik Pub dan Karaoke di Labuan

Nanyang Group Bantu 1.000 Masker untuk Penanganan Covid-19 di NTT

"Di TCM kita masukan empat cartridge berarti empat sampel swab. Sekali pemeriksaan satu jam, jadi kalau sehari jam kerja enam jam kita bisa memeriksa 24 sampel," jelasnya.

Terkait pengadaan cartridge, dr. Aries katakan saat ini RUSD masih dibantu oleh Pemerintah Provinsi NTT. "Ke depan kita bisa beli sendiri cartridgenya," ungkapnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved