Renungan Harian Katolik
Memaknai Surat-surat dari Molokai-Hawaii (29): Orationis in Nubibus; Doa yang Menembusi Awan
Bila doa orang miskin dan penderita dikatakan menembusi awan berarti doa mereka sampai ke hadirat tahta Allah.
Renungan Harian Katolik, Kamis 18 Juni 2020
Memaknai Surat-Surat dari Molokai- Hawaii ( 29 ) Orationis in Nubibus; Doa yang menembusi awan
Oleh: RD. Maxi Un Bria
POS-KUPANG.COM - Langit adalah tahta Allah dan bumi adalah tumpuan kaki-Nya. Demikian antara lain diungkapkan penulis Injil Matius dalam perikope 5:34-35.
Bila doa orang miskin dan penderita dikatakan menembusi awan berarti doa mereka sampai ke hadirat tahta Allah. Karena hamparan awan berada di antara bumi dan langit.
Ketulusan hati dalam memberi akan ikut menggandakan kegembiraan bagi mereka yang menerimanya.
Ibu Elisabeth Harper dari Brooklyn mendapatkan apreasiasi dan tanggapan dari para penderita kusta di Molokai. Karena ia mengirimkan kepada mereka gambar-gambar kudus berupa lukisan yang indah dan menarik.
Kepada Ibu Elisabeth Harper ( 28 Desember 1886), Pater Damian menulis demikian, “ Nyonya yang murah hati, suratmu tertanggal 1 Desember 1886 telah saya terima bersama dua paket berisi gambar dan lukisan. Semuanya sangat menarik. Saya menerimanya tiga hari sebelum perayaan Natal. Pada hari Natal, seusai misa, di depan pintu, telah berkerumun para penderita kusta dan anak-anak. Kepada mereka saya bagikan gambar-gambar itu.
Saya saksikan meluapnya kegembiraan di antara mereka yang menerimanya. Saya tidak tahu bagaimana harus mengucapkan terima kasih kepadamu atas nama sekian banyak anak malang yang sangat berbahagia , karena kebaikan hatimu itu. Semoga doa-doa para penderita kusta di Kalawao menurunkan berkat surgawi bagimu dari Tuhan kita Yesus Kristus.” ( E. Brion, 1988; 73 )
Sekecil apa pun yang diberikan, namun bila diberikan dengan tulus hati, akan sangat bermakna dan berguna bagi mereka yang membutuhkannya.
Pater Damian bersama para penderita kusta di Molokai gembira menerima semua yang diberikan oleh para donatur.
Tidak ada hal yang lebih berarti untuk membalas setiap kebaikan kecuali menyampaikan terima kasih dan mendoakan mereka.
Pater Damian yakin bahwa doa kaum kusta menembusi awan dan didengarkan Tuhan. Sebagaimana yang tertulis dalam Kitab Yesus Bin Sirakh berikut ini.
“ Doa orang miskin menembusi awan. Tuhan adalah hakim yang tidak memihak. Ia tidak memihak dalam perkara orang miskin. Tetapi doa orang yang terjepit didengarkan-Nya. Jeritan yatim piatu, tidak ia abaikan.
Demikian pula jeritan janda yang mencurahkan permohonannya. Tuhan berkenan kepada siapa yang dengan sebulat hati berbakti kepada-Nya dan doanya naik sampai ke awan.
Doa orang miskin menembusi awan dan ia tidak akan terhibur sampai mencapai tujuannya. Ia tidak berhenti hingga Yang Mahatinggi memandangnya, dan memberikan hak kepada orang benar dan menjalankan pengadilan” ( Sirakh 35 : 12-14, 16-18 )
Marilah mengembangkan empati dan kepedulian terhadap orang-orang miskin, para penderita dan yatim piatu. Kita memberikan kepada mereka tanpa mengharapkan balasan karena percaya bahwa doa mereka menembusi awan dan berkenan di hati Allah. Doa mereka adalah berkat terbaik bagi kesehatan dan hidup kita selanjutnya. Apabila kita melakukan semuanya dengan tulus dan benar, sesungguhnya Allah yang maha tahu akan membalas semuanya pada waktu yang indah.
Doa : Tuhan selidikilah hati kami dan berkatilah setiap kebaikan yang kami berikan bagi mereka yang memerlukannya. Semoga kasih-Mu dapat mereka temukan dalam setiap hal yang diterima, amin.
NONTON JUGA VIDEO BERIKUT: