Pemkab Mabar Dukung Program 'Datak Lautan Jagung' Dari Paroki St Theresia Kalkuta Datak
Hasil menanam jagung juga akan digunakan pihak paroki untuk pembangunan Gua Maria dan Pastoran Paroki St Theresia Kalkuta Datak.
Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
Diakuinya, program tersebut dilakukan dengan melihat kondisi banyak lahan yang tidak maksimal dimanfaatkan, penjualan tanah dinilai semakin banyak dan warga yang meminjam uang dari koperasi dengan bunga yang tinggi sehingga mencekik ekonomi masyarakat.
Di lain sisi, terdapat juga potensi gagal panen di wilayah paroki dan diperkirakan praktik ijon akan semakin tinggi.
"Kami diskusi bersama dan melakukan perhitungan bisnis, kami sampaikan ingin menanam jagung. Karena 1 hektar kami bisa dapat penghasilan hingga Rp 18 juta," tegasnya.
Telah terbentuk sebanyak 5 kelompok tani, selanjutnya akan mulai menanam dan hasil yang didapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota kelompok tani.
Hasil menanam jagung juga akan digunakan pihak paroki untuk pembangunan Gua Maria dan Pastoran Paroki St Theresia Kalkuta Datak.
"Masalah di sini hanyalah masalah mental saja. Kami coba memulai program Datak Lautan Jagung, yang embrionya tanam jagung di dekat sumber mata air," katanya.
"Saya dampingi 5 kelompok, mudah-mudahan bisa berhasil. Tapi memang jarang orang tanam jagung dalam musim begini, tapi kita bisa jika bersama dan kerja sama," jelasnya.
Pihaknya menargetkan untuk menanam jagung di lahan seluas 1000 hektar, dan direncanakan akan ditanam pula beberapa komoditas pertanian.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Manggarai Barat, Anggalinus Gapul mengatakan sangat mendukung upaya dari Paroki St Theresia Kalkuta Datak untuk menanam jagung dan didukung oleh umat.
Menurutnya, jagung merupakan komoditas strategis nasional, karena produksi dalam negeri kita sangat terbatas, sehingga yang didapati adalah seringnya persoalan kekurangan stok jagung.
"Konsep Romo Beni menjadikan Paroki Datak menjadi lautan jagung. Kami sangatlah mendukung. Saya sangat optimis, karena didukung umat sejak membersihkan lahan hingga penanaman," ungkapnya.
Pihaknya mengajak seluruh masyarakat untuk ambil bagian dalam menanam jagung, sebab dapat menjadi penopang ekonomi keluarga, sekaligus pangan untuk mencegah kurang gizi dan ketersediaan pangan di daerah.
• Pendaftaran Peserta Didik Baru SMA Negeri I Bajawa 22 Juni, Kepsek: Tidak Ada Biaya
• Pemkab Sumba Timur Masih Validasi Data Penerima Bantuan JPS
• Wapres: Pendidikan Berbasis Agama Harus Patuhi Protokol Kesehatan
Selain itu, untuk pemasaran hasil komoditas, ia telah berkoordinasi dengan beberapa pihak sehingga jagung yang dihasilkan petani dapat laku dipasaran.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Assale Viana)