News
Pemkab Belu Segera Kucurkan Dana Jaring Pengaman Sosial Corona, Dimulai dari 12 Kelurahan Ini
Penyaluran JPS dimulai dari 12 kelurahan di tiga kecamatan dalam Kota Atambua, sedangkan di desa-desa masih dilakukan verifikasi data.
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Benny Dasman
Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Teni Jenahas
POS KUPANG, COM, ATAMBUA - Pemerintah Kabupaten Belu segera merealisasikan bantuan jaring pengaman sosial (JPS) dan dampak ekonomi kepada masyarakat terdampak Covid-19 di daerah itu.
Penyaluran JPS dimulai dari 12 kelurahan di tiga kecamatan dalam Kota Atambua, sedangkan di desa-desa masih dilakukan verifikasi data.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekda Belu, Drs. Marsel Mau Meta, Kamis (11/6), mengakui tim BP4D bersama Dinas Sosial telah selesai memverifikasi data penerima JPS untuk tiga kecamatan dalam Kota Atambua. Data penerima JPS telah diserahkan ke Bank NTT untuk pengurusan rekening, selanjutnya penyaluran dana kepada semua penerima.
"Kami bekerjasama dengan Bank NTT untuk pengurusan rekening dan pencairan dana JPS. Kita salurkan dalam minggu ini," ungkap Marsel.
Terpisah, Kepala BP4D Belu, Florianus Nahak, melalui Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, Jemi Boy Kotta, menyebut penerima bantuan JPS ada 12 kelurahan sebanyak 4.837 kepala keluarga (KK).
Rinciannya, Kecamatan Atambua Selatan 972 KK, tersebar di Kelurahan Fatukbot 540 KK, Rinbesi 67 KK, Lidak 356 KK, Manuaman 9 KK.
Kecamatan Kota Atambua 2.045 KK (Kelurahan Kota Atambua 165 KK, Tenukiik 345 KK, Manumutin 963 KK, Fatubenao 572 KK).
Kecamatan Atambua Barat 1.820 KK (Kelurahan Umanen 699 KK, Tulamalae 310 KK, Bardao 397 KK, Beirafu 414 KK)
Menurut Boy, pemerintah tidak terburu-buru menyalurkan bantuan karena masih melakuan verifikasi data secara cermat.
Pasalnya, ada keluarga yang sudah menerima bantuan lain seperti BST dari Kemensos. Untuk menghindari pedobelan dan salah sasaran, pemerintah verifikasi berulang-ulang.
Terkait data penerima JPS di 69 desa, Boy mengatakan, tim masih menunggu pengajuan dari para kepala desa untuk selanjutnya diverifikasi mengingat keluarga di desa-desa sudah banyak mendapat BLT dana desa dan BST. *