Jenguk Novel Baswedan, Rocky Gerung Khawatir Mata Publik Jadi Buta, Refly: Terdakwa Bisa Dibebaskan

Pengamat politik asal Manado itu malah khawatir gara-gara tuntutan yang tak masuk akal atas kasus ini mata publik Indonesia pun ikut dibutakan

Editor: Agustinus Sape
Youtube/tvOnenews
Akademisi Rocky Gerung sedang melayani wawancara kepada media saat mengunjungi korban penyerangan air keras Novel Baswedan. 

Saat Jenguk Novel Baswedan, Rocky Gerung Khawatir Mata Publik Jadi Buta, Refly Harun: 2 Terdakwa Bisa Dibebaskan

POS-KUPANG.COM - Rocky Gerung menilai korban penyiraman air keras Novel Baswedan tak peduli lagi pada matanya yang buta.

Pengamat politik asal Manado Sulawesi Utara itu malah khawatir gara-gara tuntutan yang tak masuk akal atas kasus ini mata publik Indonesia pun ikut dibutakan.

Sementara pakar hukum tata negara Refly Harun yakin dua terdakwa penyiraman air keras pada Novel Baswedan bukan pelaku sesungguhnya. Karena itu, sebaiknya keduanya pun tidak patut dihukum, melainkan dibebaskan saja.

Ya, tuntutan Jaksa kepada dua terdakwa penyiram air keras Novel Baswedan memang sedang jadi perbincangan publik.

Refly Harun, Rocky Gerung, hingga Said Didu pun bertandang ke kediaman Novel Baswedan.

Ketiganya menyoroti tuntutan Jaksa kepada dua terdakwa yang membuat mata Novel Baswedan buta, yang hanya dituntut satu tahun penjara.

Pengamat Politik Rocky Gerung menyayangkan tuntutan satu tahun pada kasus penyiraman air keras penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK), Novel Baswedan pada 2017 silam.

Rocky Gerung merasa bahwa tuntutan itu tidak adil.

Mengunjungi kediaman Novel Baswedan bersama Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun dan Mantan Sekretaris BUMN, Said Didu, Rocky Gerung mengaku ingin lebih jelas mengetahui masalah yang dihadapi Novel Baswedan.

Dalam kesempatan itu, Rocky Gerung menyebut Novel Baswedan sendiri sudah tidak peduli matanya tak bisa melihat.

"Ya untuk melihat apa sebetulnya di belakang butanya mata Pak Novel Baswedan ini."

"Dan kita tahu Pak Novel saja sudah enggak peduli matanya buta, karena sudah bertahun-tahun," ujar Rocky Gerung.

Rocky menilai yang lebih penting dari tuntutan satu tahun itu adalah hal ini bisa merusak keadilan di negara ini.

"Jadi yang bahaya saat ini bukan putusan tapi tuntutan Jaksa itu adalah air keras baru buat mata publik, buat mata keadilan."

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved