Renungan Harian Katolik

Memaknai Surat-surat dari Molokai-Hawaii ( 24 ) Pace Pacifici : Berbahagialah yang Membawa Damai

Memaknai Surat-surat dari Molokai-Hawaii ( 24 ) Pace Pacifici : Berbahagialah yang Membawa Damai

Editor: maria anitoda
Pos Kupang
Memaknai Surat-surat dari Molokai-Hawaii ( 24 ) Pace Pacifici : Berbahagialah yang Membawa Damai 

Renungan Harian Katolik

Memaknai Surat-Surat dari Molokai-Hawaii ( 24 ) Pace Pacifici : Berbahagialah yang membawa damai

RD. Maxi Un Bria

Kamis 11 Juni 2020

Berita gembira dari London hadirkan sukacita dan damai sejahtera. Utamanya gerakan solidaritas Pater Chapman bersama umat segereja , sungguh menghibur Pater Damian dan Ira Dutton.

Pater Damian mengisahkan kepada kepada Pater Chapman, rahasia dibalik kekuatan dan ketegaran hatinya dalam melayani orang kusta di Molokai yakni kesetiaan menyatap Komuni Kudus setiap hari dalam Perjamuan Ekaristi. Ia mengatakan “ Saya merasa bahagia, sangat puas dan pasrah dalam lingkungan yang sedikit luar biasa, di mana pun saya ditempatkan oleh Penyelenggaraan Ilahi.”

Saya bersyukur Tuhan mengirim seorang teman yang sudah berumur namun memiliki semangat dan cinta yang besar dalam melayani. Ia telah meminta izin kepada pemerintah untuk bekerja dengan saya demi para penderita kusta, tanpa imbalan. Kini ia menjadi seorang bruder yang baik dan penuh belaskasih dalam merawat orang sakit. ( E, Brion, 1988; 65 )

Ira Dutton bukan seorang religius, tetapi hidupnya sangat baik seperti kaum religius. Ia mengabdikan hidupnya secara total . Karena kesetiaannya dalam pelayanan , Ia diperkenan mengucapkan kaul dan hidup seperti kaum religius umumnya. Kehadiran Pater Chapman dan Ira Dutton dalam hidup dan pelayanan Damian, sungguh meneguhkan hati dan membawa damai.
“ Berbahagiala orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah .” ( Matius 5 : 9 ). Sesungguhnya setiap kabar baik, tindakan solidaritas, dan empati kemanusiaan yang dilakukan setiap insan menjadi cerminan kasih dari identitas anak-anak terang.

Mereka berusaha menghadrikan damai dan kegembiraan bagi banyak orang dengan berbagai cara yang pantas .
Kesederhanaan dalam bertutur dan bersikap memicu daya tarik dan motivasi banyak pihak untuk memberi dari dirinya hal-hal terbaik bagi sesama. Kita dapat belajar dari Pater Chapman tentang hati yang empati dan bersolider.

Gerekan solidaritas kemunusiaan yang dilakukannya di London menggerakkan banyak pihak untuk berbuat bagi para penderita kusta di Molokai. Kita juga dapat belajar dari Ira Dutton, yang memberikan dirinya bekerja sebagai relawan sejati tanpa pamrih. Dan dari Pater Damian kita juga dapat belajar bagaimana Ia memberikan respon dan penghargaan bagi Pater Chapman, Ira Dutton dan para donatur, sebagai sahabat setiawan dalam melayani sesama.

Meskipun sederhana perhatiannya tetapi hal itu dipadang sebagai kebenaran karena dilakukan dengan tulus hati. Ketulusan hati dalam memberi pada akhirnya akan bergema dalam hati setiap orang yang menerimanya.

Doa : Ya Tuhan ajarlah kami menjadi orang yang tulus hati dalam memberi, amin.

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved