News

Camat Kodi Balagar Berang, 27 Pelapor Pemrotes Dana BLT Mangkir Klarifikasi, Ini yang Dilakukannya

Camat Kodi Balagar, Sumba Barat Daya, Andrias J Mere, membuat surat panggilan secara resmi kepada 27 warga Desa Waiha

Penulis: Petrus Piter | Editor: Benny Dasman
istimewa
Foto Camat Kodi Balagar (dua dari kiri) Andrias J.Mere sdg berbincang dengan Kepala Desa Waiha, Andreas Pati Mone, Kapolsek Kodi Bangedo, AKP Agus Suprianto, Danpos Sertu Kamaludin dan sejumlah anggota kepolisian Polsek Kodi Bangedo dan staf Desa Waiha di ruang kerja Camat Kodi Bangedo, SBD, Jumat (5/6/2020) 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Petrus Piter

POS KUPANG, COM, TAMBOLAKA - Camat Kodi Balagar, Sumba Barat Daya, Andrias J Mere, membuat surat panggilan secara resmi kepada 27 warga Desa Waiha agar hadir di kantor camat setempat, Senin (8/6), guna mengklarifikasi tidak menerima BLT dana desa.

Sebelumnya, tangga 15 Mei 2020, 27 warga ini mengirim surat kepada Camat Kodi Balagar mempertanyakan mengapa mereka tidak tercantum dalam daftar penerima BLT desa setempat.

"27 warga Desa Waiha itu telah dua kali mangkir hadir di Kantor Camat Kodi Balagar untuk klarifikasi, Senin (1/6) dan Jumat (5/6). Akibatnya pertemuan untuk mengklarifikasi berbagai persoalan itu gagal terlaksana. Sementara di sisi lain banyak kegiatan camat tak bisa terlaksana karena menghabiskan waktu menunggu kehadiran 27 warga itu," ujarAndrias Mere di hadapan Kepala Desa Waiha, Andreas Pati Mone, Jumat (5/6).

Menurutnya, kehadiran warga itu sangat penting untuk didengar keterangannya terkait berbagai keluhan.

"Saya tidak bisa melakukan klarifikasi kalau hanya dihadiri satu dua orang saja. Apalagi yang hadir bukan bagian dari 27 orang itu. Saya ingin 27 warga yang menyurati camat meminta memfasilitasi untuk mengklarifikasi keluhan tidak menerima BLT dana desa harus hadir dalam forum pertemuan klarifikasi yang juga dihadiri langsung Kepala Desa Waiha, Andreas Pati Mone, dan staf Desa Waiha di Kantor Camat Kodi Balagar, Senin (8/6)," terang Camat Andrias.

Sebab, lanjutnya, sudah dua kali rencana pertemuan itu gagal terlaksana karena 27 warga tersebut tidak hadir sebagaimana terjadi Jumat (5/6) dan sebelumnya, Senin (1/6).

"Saya ingin menyelesaikan berbagai persoalan Desa Waiha terutama pembagian BLT sebagaimana dipersoalkan 27 warga itu digelar secara terbuka dan transparan agar terang benderang," tambahnya.

Dengan demikian, lanjutnya, sekembali dari pertemuan itu, tidak ada lagi yang bertanya ini dan itu, karena semua sudah beres.

Untuk itu, lanjut Andrias, tidak ada alasan apapun 27 warga itu harus hadir agar pemerintah dapat mendengarkan keterangan secara langsung dan memutuskan yang terbaik bagi kemajuan masyarakat dan Desa Waiha ke depan.

Andris berjanji segera mengantarsurat pemanggilan kepada 27 warga tersebut secepatnya agar hadir tepat waktu, Senin (8/6). *

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved