Breaking News

Renungan Harian Katolik

Et Beatus in Cristo : Berbahagia dalam Kristus

Et Beatus in Cristo : Berbahagia dalam Kristus, simak dan renungkanlah saudara saudariku

Editor: maria anitoda
Pos Kupang
Et Beatus in Cristo : Berbahagia dalam Kristus 

Renungan Harian Katolik

Et Beatus in Cristo : Berbahagia dalam Kristus

RD. Maxi Un Bria

Senin 8 Juni 2020

“ Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah ,” ( Mateus 5 : 9 )

Semua orang mendambakan kebahagiaan dalam hidup. Dambaan itu menggerakkan hati untuk bertindak dan melakukan sesuatu demi tercapainya dambaan. Setiap orang menginginkan kebahagiaan dalam hidup keluarga, komunitas, organisasi, institusi, masyarakat dan Negara. Makna dan kualitas kebahagiaan yang dirasakan setiap orang berbeda-beda karena sifatnya subjektif. Konteksnya pun berbeda.

Namun intinya kebahagiaan menjadi tujuan hidup setiap orang dalam bersosialisasi, berinteraksi, beraktivitas, melayani dan melakukan kebajikan-kebajikan serta hal- hal yang diyakini bernilai dan berguna dalam hidup bersama.

Kebahagiaan yang diserukan Yesus dalam perikope Mat 5:1-12, berkaitan dengan kebahagiaan yang dialami oleh orang-orang yang percaya dan bersekutu dengan Tuhan. Dimensi kebahagiaan berkaitan erat dengan damai sejahtera yang dialami oleh semua orang yang mengimani Yesus dan sabda-Nya.

Mereka menerima nilai-nilai Kerajaan Allah , kasih, solidaritas, persekutuan, melayani dan bekerja secara benar sebagai prinsip-prinsip iman yang diejawantahkan dalam hidup.
Dimensi kebahagiaan juga berkaitan erat dengan disposisi hati di hadapan Tuhan dan dunia. Para para murid Tuhan tetap diminta untuk bersikap rendah hati dan mengandalkan rahmat Tuhan dalam upaya memenuhi kebutuhan spiritualnya. Konsep kebahagiaan yang diwartakan Yesus berkaitan dengan kebahagiaan bathiniah yang menenteramkan jiwa dan diyakini tetap berkepentingan bagi keberlangsungan hidup sebagai makhluk rohani dan jasmani.

Dengan Sabda Bahagia, Yesus sesungguhnya ingin menegaskan bahwa relasi dan persekutuan yang dibangun dengan Tuhan menjadi sumber utama bagi terpenuhinya kebutuhan rohani dan hikmat yang dapat menghadirkan kebahagiaan bagi manusia. Kebahagiaan spiritual yang diperkenalkan Yesus jelas berbeda dengan kebahagiaan material yang ditawarkan dunia. Tetapi tidak berarti hal-hal material tidak dibutuhkan dalam hidup.

Yesus ingin menegaskan kepada para murid bahwa kebahagian sejati dijumpai dalam persekutuan dengan Allah Trinitas dan ketekunan melaksanakan Sabda Tuhan dalam hidup dan interaksi sosial.
Para murid dapat bersukacita dan yakin bahwa upah mereka besar di surga bila dan hanya bila mereka mampu merawat dan memilihara persekutuan yang erat dengan Tuhan dan mempraktekkan Sabda Tuhan dalam hidup sosial kemasyarakatan, termasuk mengejawantahkan Sabda Babagia dalam hidup dan menerima setiap resiko dari kesaksian dan pelayanan.

Kerinduan segenap orang kristiani terhadap kehadiran Allah, Firman Allah yang meneguhkan, relasi yang intim dengan Kristus, bersekutu dalam Roh Kudus, tinggal dalam kebenaran dan damai sejahtera Tuhan menjadikan diri mereka tetap bersikap rendah hati, lemah lembut, suka membawa damai dan cinta kebenaran sebagai bagian utuh dari upaya pencarian dan pencapaian kebahagiaan yang sejati.
Semoga Sabda Bahagia Yesus Kristus membuka hati dan pikiran kita untuk menemukan kebahagiaan sejati dalam persekutuan dengan Tuhan dan ketekunan melaksanakan Sabda-Nya.

Doa, Ya Tuhan semoga kebahagiaan spiritual yang kami alami karena bersekutu dengan-Mu mampu kami gandakan bagi banyak orang, amin.

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved