Renungan Harian Katolik
Persekutuan Trinitas yang Menyelamatkan
Umat Kristiani selalu mengawali dan mengakhiri setiap doa dengan rumusan singkat: “ Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.”
Renungan Harian Katolik, Minggu 7 Juni 2020
Persekutuan Trinitas Yang Menyelamatkan
Oleh: RD. Maxi Un Bria
POS-KUPANG.COM - Selamat Merayakan Pesta Tritunggal Mahakudus.
Umat Kristiani selalu mengawali dan mengakhiri setiap doa dengan rumusan singkat: “ Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.”
Rumusan singkat ini mengingatkan kita tentang persekutan Allah Tritunggal Mahakudus dalam karya keselamatan umat manusia. Satu Allah Tiga Pribadi Ilahi.
Bapa yang Maha Pengasih mengutus Putera-Nya ke dunia. Ia melaksanakan kehendak Bapa untuk menebus dosa umat manusia. Setelah menyelesaikan tugas-Nya di dunia. Yesus kembali kepada Bapa dan mengutus Roh Kudus untuk menyertai para murid dan gereja sampai akhir zaman.
Persekutuan Allah Trinitas adalah persekutuan kasih Ilahi dengan satu tujuan yakni menyelamatkan manusia di dunia dan akhirat. Yesus memperkanalkan kehendak Bapa kepada dunia. Agar mereka yang percaya memperoleh rahmat keselamatan dan tinggal dalam persekutuan kasih Bapa.
Persekutuan Allah Trinitas memiliki peran-peran yang berbeda namun sehakekat dalam Keilahian. Persekutuan Trinitas terarah pada keselamatan manusia. Misteri dan keagungan persekutuan Trinitas begitu luas dan mendalam sehingga manusia tidak dapat memahami sepenuhnya.
Apa yang kita renungkan dan pahami saat ini adalah bagian kecil dari rahasia dan misteri Trinitas. Hidup kita saat ini dan perjalanan menuju masa depan berada dalam desain dan rancangan keselamatan Allah Tritunggal Maha Kudus.
Kasih Allah begitu besar bagi dunia. Kasih-Nya menjangkau semua orang tanpa membeda-bedakan. Sebagaimana matahari terbit bagi semua manusia.
Allah sejak semula menghendaki keselamatan bagi semua orang dan agar mereka hidup dalam kasih dan kebenaran Allah. ( 1 Tim 2 : 4 ).
Allah mengasihi dunia. Karena itu Ia mengutus Putera-Nya yang tunggal. Agar dunia diselamatkan-Nya ( Yoh 3 :16 ).
Melalui korban salib, Yesus mengorbankan diri-Nya untuk menebus dosa umat manusia. Pengorbanan Yesus dilakukan secara sukarela. Sebagai tanda pendamaian Allah dengan manusia yang berdosa.”
Ia yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua bagaimana mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia” ( Roma 8:32 ).
Allah mengutus Putera-Nya yang tunggal kepada dunia, agar barang siapa yang percaya kepada-Nya memperoleh keselamatan.
Percaya adalah anugerah dari Allah. Orang menjadi percaya karena digerakkan hati dan imannya oleh Allah.
Kepercayaan memiliki dampak bagi kehidupan yang kekal, yang tidak dapat binasa.
Sebaliknya penolakan terhadap Putera Allah mendatangkan kebinasaan karena terang keselamatan dari Allah yang diperkenalkan-Nya ditolak. Penolakan selalu berarti ada niat dan kecenderungan tetap tinggal dalam kegelapan dunia.
Yesus setelah menyelesaikan tugas perutusan-Nya di dunia, kembali kepada Bapa.
Selanjutnya Ia mengutus Roh Kudus ke dunia untuk menyertai para murid dan ziarah gereja sepanjang masa.
Roh Kudus juga yang tetap mengingatkan para murid tentang warta, tindakan dan hidup Yesus di dunia.
Persekutuan Bapa, Putera dan Roh Kudus dikenal dengan Tritunggal Mahakudus. Satu Allah tiga Pribadi. Satu hakekat dengan berbeda peran. Persatuan Trinitas menjadi model persatuan yang dihayati dan dihidupi gereja dalam memperkenalkan Kerajaan Allah di dunia.
Misteri persekutuan Allah Tritunggal Mahakudus, merahmati kesatuan keluarga, komunitas dan gereja dalam perjalanan hidup di dunia.
Semoga persatuan dan harmonitas Trinitas menjadi model persekutan gereja sebagai umat Allah yang dipanggil dan diutus ke tengah dunia untuk menjadi saksi cinta kasih dan kebenaran Allah yang menyelamatkan.
Doa: Ya Tuhan satukanlah hati kami agar bersekutu selamanya dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus, amin.
NONTON JUGA VIDEO RENUNGAN BERIKUT: