Renungan Harian Katolik
Yesus: Anak Daud dan Mesias
Yesus: Anak Daud dan Mesias, simak dan renungkanlah renungan harian katolik Jumat 5 Juni 2020
Renungan Harian Katolik
Jumat, 05 Juni 2020
Yesus: Anak Daud dan Mesias
Mrk 12:35-37
Oleh: RD. Eman Kiik Mau
William Shakespeare pernah mengungkapkan, "Apalah arti sebuah nama!" Hal ini sangat bertolak belakang dengan ketika nama diyakini sebagai pembawa doa dan harapan, sinergi energi yang terakumulasi dari syukur orangtua dan lingkungan sekitarnya.
Nama juga diberikan kepada seseorang untuk menjadi pengingat dan sesuatu sakral. Bagi manusia zaman now, mungkin tidak seperti itu lagi. Namun mungkin hanya sekadar sebagai sebutan atau label, agar tidak lupa dan mudah diingat saja. Nama adalah perwujudan doa orangtua dan punya arti yang diharapkan jadi pengingat dalam masa perjalanan kehidupan seorang anak itu sendiri.
Dalam Injil Markus hari ini, Yesus menegaskan tentang gelar dan nama yang diberikan orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat kepada-Nya, yakni Anak Daud dan Mesias. Gelar "Anak Daud" yang sungguh merupakan kekuatan dan kebanggaan bagi bangsa Israel tidak memadai bagi gelar Yesus. Yesus memang Mesias dan keturunan Daud, tetapi bukan hanya itu. Yesus adalah Kristus, Sang Anak Allah dan sekaligus Anak Manusia.
Sebagai pengikut Kristus, kita diberi gelar "Kristiani". Dengan gelar ini, orang sudah langsung tahu eksistensi kita sebagai pengikut Yesus dan ikut ajaran dan jalan-jalan Yesus. Jika gelar tadi jadi sebuah harapan, energi, pengingat, dan bahkan doa, berarti seyogianya mirip seperti Yesus dan bahkan menyerupai. Sejauh mana kita mampu memberi harapan, energi, pengingat dan bahkan menjadi doa itu sendiri bagi sesama yang ada di sekitar kita? Apakah melalui sikap dan tindakan kita setiap hari, orang langsung merasakan kasih dan kehadiran Kristus?
Santo Bonifasius, Uskup dan Martir yang Gereja peringati pada hari ini merupakan seorang yang baik, pandai berkotbah, lemah lembut dan murah hati. Seturut namanya Bonifasius artinya yang berbuat baik. Sebagai seorang gembala umat, ia selalu punya waktu untuk berdoa dan setia memperhatikan kesejahteraan hidup rohani umat. Ia berani mati demi imannya akan Kristus Sang Guru-Nya.
Kenang-kenangan Santo Bonifasius kepada para imam yang bekerja di keuskupan yakni berupa nasihat yang jitu. "Hendaklah kita menjadi gembala yang waspada, yang menjaga kawanan Kristus, mengajar yang besar dan kecil bersama, kaya dan miskin, mengajarkan segala yang ditentukan Allah bagi manusia dalam segala tindakan dan usia, sejauh Tuhan memberi kuasa kepada kita!"
Tuhan, jadikanlah kami pengikut-Mu, yang tidak hanya menyandang nama sebagai pengikut-Mu, tetapi terlebih menjadi pelaksana Sabda-Mu dalam hidup kami. Santo Bonifasius, doakanlah kami agar setia, teguh iman dan berbakti kepada Allah. Amin.