Belajar dari Rumah TVRI

Jelaskan Alasan Mengapa Setiap Cerpen dan Novel Bisa Diadaptasi Menjadi Naskah Drama? Belajar TVRI

Mengapa setiap cerpen dan novel bisa diadaptasi menjadi naskah drama? Jelaskan alasannya menjadi satu diantara pertanyaan kali ini.

Editor: Hasyim Ashari
Tribun Pontianak
Belajar dari Rumah TVRI 4 Juni 2020 

Suatu hari Ia tidak sengaja menemukan seekor kelinci di taman.

Jalannya pincang, ternyata kaki si kelinci tertusuk duri tajam. Tidak tega melihat kelinci kecil dan lucu itu kesakitan, tuan putri kemudian mencabut duri dari kakinya.

Putri : Aduh, kamu kasian sekali tuan kelinci! (melihat bagian kaki, kemudian mengambil duri yang tersangkut di kakinya)

Nah, ternyata ini yang membuatmu kesakitan, tuan kelinci! Dasar duri jahat, pergi sana jangan sakiti tuan kelinci (sambil tersenyum, tuan putri menggendong anak kelinci ke dalam istana)

Si kelinci kemudian tinggal bersama putri hingga dewasa, mereka selalu bermain bersama keluar istana.

Hingga suatu saat terdapat sebuah acara pertunjukan di desa yang membuat putri ingin melihatnya. Ia pun pergi ditemani dengan si kelinci tanpa pengawal.

Putri : (menaikkan tudung kepalanya sambil berjalan keluar istana)Ayo tuan kelinci.

Kelinci : (melompat sedikit lebih cepat mengikuti langkah kaki tuan putri).

Di tengah perjalanan tiba-tiba putri diculik oleh kawanan penjahat, dan segera dimasukkan ke dalam kereta berkuda yang larinya cukup cepat. Tidak kehabisan akal, si kelinci melompat masuk dengan cepat ke dalam kereta itu.

Di suatu tempat yang gelap putri dikurung di dalam sebuah sel, matanya ditutup beserta mulutnya, sementara si kelinci berhasil menyembunyikan diri dari kawanan penjahat.

Kelinci itu berhasil menemukan putri tapi Ia kehilangan akal untuk membebaskan putri dan melawan kawanan penjahat itu. Si kelinci pun menangis dan meminta pertolongan agar bisa mencari cara membebaskan sang putri.

Tiba-tiba di dalam sel yang gelap muncul cahaya terang yang sinarnya makin membesar, si kelinci pun silau karena sinarnya tersebut.

Ibu Peri : (muncul sambil mengacungkan tongkat dan tersenyum pada si kelinci) Pangeran, kamu telah menjadi sahabat tuan putri dengan setia menemaninya sejak kecil. Kini kutukanmu kubebaskan (terdapat bunyi suara “cling”).

Si kelinci yang sudah tumbuh besar tubuhnya dikelilingi sinar seluruhnya, kemudian berubah menjadi pangeran gagah yang sangat tampan.

Ibu Peri : Selamatkan tuan putri, pangeran! Waktumu hanya 2 jam, jika lebih dari itu maka tubuhmu berubah menjadi seekor kelinci kembali (ibu peri pun menghilang seketika).

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved