Renungan Harian Katolik

Exultate in veritate: Sukacita dalam Kebenaran

Exultate in veritate: Sukacita dalam Kebenaran, simak dan renungkanlah saudara/saudariku

Editor: maria anitoda
POS KUPANG.COM
Exultate in veritate: Sukacita dalam Kebenaran 

Renungan Harian Katolik

Exultate in veritate: Sukacita dalam Kebenaran

RD. Maxi Un Bria

Kamis 4 Juni 2020

Kasih adalah hakekat dari Allah. Berangsiapa yang percaya kepada Allah dipanggil dan diutus untuk mengejawantahkan kasih dalam hidup. Kasih sebagai kebenaran universal yang diterima dan dihayati manusia. Sebab hidup tanpa kasih ibarat hari tanpa matahari. Bila orang tidak memiliki kasih dalam dirinya, mungkin saja ia belum sepenuhnya paham tentang hakekat Allah yang diimani.

“ Allah adalah kasih, barangsiapa tetap berada dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia” ( 1 Yoh 4 : 16 ). Jadi jelas bahwa kasih menjadi jiwa dan identitas perilaku yang benar dari setiap orang kristiani yang percaya kepada Allah.
“ Kasih itu sabar; kasih itu baik hati, ia tidak cemburu, ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan , tetapi ia bersukacita karena kebenaran.”( 1 Kor 13 : 4-6 ). Hal-hal ini diterima sebagai kebenaran yang bernilai normatif dalam hidup bersama.

Dalam frame refleksi Rasul Paulus di atas maka setiap orang yang percaya kepada Allah menanggalkan dalam dirinya kebencian, keangkuhan, iri hati, niat jahat, berpikir negative, dan segala hal buruk yang bertentangan dengan kasih.
“ Deus caritas est : Allah adalah kasih . Berkaitan dengan sense of making, pemahaman bersama tentang kasih yang utuh, menyeluruh dan bersifat permanen. Bukan sesaat dan sementara, melainkan total dan tetap selamanya.

Allah sebagai kasih menjadi prinsip fundamen dalam memproklamirkan Hukum Cinta Kasih yakni hukum yang menekankan tindakan kasih kepada Allah dengan segenap hati dan tindakan kasih kepada sesama seperti diri sendiri, mengarah pada penghayatan iman dan komunikasi informal yang dihidupi orang-orang yang percaya. Mereka hidup dalam kasih kepada Allah sebagai sumber kasih dan siap sedia membagikan kasih bagi sesama manusia.

Kasih yang dihayati secara vertikal dengan Allah menjadi pijakan untuk menghidupkan kasih secara horizontal dalam interaksi sosial di keluarga, gereja, masyarakat dan bangsa.

Kasih orang-orang yang percaya kepada Allah akan telihat dan teruji dalam tindakan kasih yang menghasilkan buah-buah yang menggembirakan, membahagiakan dan menghadirkan damai sejahtera bagi semua orang yang dijumpai.
Kasih Allah yang dikomunikasikan Yesus kepada para murid ditanggapi secara berbeda. Itulah bagian dari pengorganisasian pesan kasih secara bertahap untuk membentuk sense making /pemahaman bersama diantara para murid tentang kasih Allah. Yesus menggunakan komunikasi informal dalam mengajarkan kasih.

Sekali lagi komunikasi informal bukan komunikasi formal dan struktural. Dalam komunikasi informal Yesus memandang para murid sebagai pribadi-pribadi setara dalam kemanusiaan. Bahkan para murid menjadi sahabat-sahabat-Nya dan diundang untuk tinggal di dalam kasih. Sabda Yesus “ Tinggallah di dalam kasih-Ku Itu “ ( Yoh 15 :9 )

Allah adalah kasih dan kasih itu diimplementasikan kepada dunia secara nyata dalam diri Yesus Kristus . Yesus menjadi tanda utama dan pertama bukti kasih Allah kepada dunia . Sebagaimana tertulis, “ Karena Allah begitu mengasihi dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”. ( Yoh 3:16 ).

Semoga kita yang dirahmati untuk menyerukan nama Allah setiap hari, mampu mengejawantahkan atribut Allah yakni kasih dalam setiap relasi horizontal yang kita bangun dalam interaksi sosial. Komunikasi kasih yang informal terarah pada kebenaran tindakan kasih yang inklusif.

Doa. Ya Allah rahmatilah hidup kami, agar mampu menghadirkan kasih-Mu sebagai kebenaran dalam setiap interaksi sosial dan pelayanan kemanusiaan, amin.

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved