Kepsek SMA Katolik Sint Pieters Waikabubak, Siswa Wajib Kumpul Tugas, Penentu Kenaikan Kelas

Penjelasan Kepala SMA Katolik Sint Pieters Waikabubak, Sumba Barat, Romo Arnoldus Tiko, Pr tentang siswa di sekolahnya

Penulis: Petrus Piter | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Petrus Piter
Tiga siswa SMA Katolik Sint Pieter Sumba Barat dari kiri Vando Kikhau, Anggelita Kariam dan Novianus Cintia Bulu 

POS-KUPANG.COM | WAIKABUBAK - Kepala SMA Katolik Sint Pieters Waikabubak, Sumba Barat, NTT, Romo Arnoldus Tiko, Pr di sekolah itu, Rabu (3/6/2020), mengatakan siswa siswi kelas I dan II wajib mengumpulkan tugas yang diberikan guru mata pelajaran.

Tugas tersebut diberikan melalui whhatsApp grup atau facebook grup. Siswa siswi dapat mengumpulkan tugas tersebut secara online juga mengumpulkan secara manual di sekolah.

Pengumpulan tugas itu sebagai salah satu syarat penentuan kenaikan kelas siswa siswi bersangkutan.

Dikatakan, sampai saat ini aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) SMA Katolik Sint Pieter Sumba Barat khususnya dan KBM sekolah pada umumnya belum berjalan akibat pandemi corona.

Dampak Covid-19, 668 Calon Haji Batal Berangkat

Untuk itu, keputusan penentuan kenaikan kelas tidak lagi melalui ujian kenaikan kelas tetapi cukup mengumpulkan tugas saja. Terhadap siswa siswi yang memiliki handphone android dapat mengumpulkan tugas secara online.

Sedangkan terhadap siswa siswi yang tidak memiliki handphone android dapat mengumpulkan tugas manual di sekolah. Kebijakan itu diterapkan karena tidak semua siswa siswi mampu membeli handphone androdi dan pulsa paket.

Sampah Menumpuk di Jembatan Mangulewa I

Sementara itu, tiga siswa SMA swasta Katolik Sint Pieter Sumba Barat secara terpisah ditemui POS-KUPANG.COM, Rabu (3/6/2020) mengaku, mendapatkan tugas guru melalui whatsApp grup dan sudah mengerjakannya.

Tugas tersebut dikumpulkan secara online juga secara manual. Vando Kikhau dan Anggelita Kariam, siswa kelas II SMA Katolik Piter Sumba Barat mengaku mengumpulkan tugas secara online.

Sedangkan Novianis Cintia Bulu, siswi kelas II SMA Katolik Sint Pieter lainnya Waikabu mengumpulkan tugas secara manual di sekolah karena tidak memiliki handphone android.

Untuk mendapatkan soal tugas dari guru, ia meminta sesama temannya yang memiliki handphone android.

Ketiganya mengaku dapat mengerjakan tugas dan percaya diri naik kelas. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved