Akan Dibuka Kembali Tempat Ibadah, Ketua Magabudhi NTT Sebut Tak Mau Terburu - buru Ambil Keputusan

Ketua Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia (Magabudhi) Nusa Tenggara Timur (NTT), Indra Effendy mengatakan tidak mau terburu - bur

Editor: Ferry Ndoen
POS KUPANG.COM/NOVEMY LEO
Indra Effendy, Ketua Magabudi NTT atau Ketua Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ella Uzu Rasi
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Ketua Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia (Magabudhi) Nusa Tenggara Timur (NTT), Indra Effendy mengatakan tidak mau terburu - buru mengambil keputusan dalam menanggapi wacana akam dibuka kembali tempat - tempat ibadah.

"Kita tidak mau terburu - buru dalam mengambil keputusan apabila kita sendiri belum siap karena beribadah bersama - sama itu bukan cuma keinginan segelintir orang saja tapi keinginan semua umat" kata Indra pada Rabu (03/06/2020).

Empat Pulau di NTT Berpotensi Terjadi Angin Kencang Hari Ini. Simak Penjelasannya! Info

Ia melanjutkan, kalau sudah mengambil keputusan untuk bisa beribadah bersama kembali maka kita harus yakin bahwa protokol kesehatan itu bisa dijalankan secara benar dan tepat.

"Karena kita tidak mau akan muncul cluster baru dari peribadatan bersama yang dilakukan itu, kalau hal itu sampai terjadi akan memunculkan preseden buruk bagi kita" ujarnya.

Ia menandaskan, jangan karena keinginan (beribadah) yang memuncak ini lalu mendatangkan keburukan keburukan baru dalam hal ini muncul cluster baru Covid-19.

Menurut Indra, wacana untuk bisa kembali beribadah di rumah ibadah ini masih dibicarakan secara terus menerus.

"Karena sepertu yang kita tahu bahwa sudah ada surat edaran dari Menteri Agama soal itu. Kita harus cermat dan lebih seksama (menanggapi) semua ketentuan dalam surat edaran itu untuk kebaikan kita semua" katanya.

Terkait penataan jarak dalam rumah ibadah, Indra mengatakan, Puja Bakti selalu dilakukan dengan duduk bersila dan selalu ada jarak

"Kita umat Buddha kalau Puja Bakti, atau kalau teman - teman di Kristen menyebutnya kebaktian, duduk bersila dan selalu ada jarak antara satu dan lain nya" ungkapnya.

"Jadi sebelum pandemi Covid-19 ini pun kita duduk bersilanya sudah berjarak. Hanya disaat sekarang ini kita harus duduk bersila lebih berjarak lagi dan harus lebih memperhatikan kebersihan rumah ibadah dan diri sendiri" lanjutnya.

"Dan yang terpenting kalau merasa kurang sehat maka janganlah dulu untuk mengikuti kebaktian demi kebaikan kita semua" tutupnya.(cr4)

Indra Effendy, Ketua Magabudi NTT atau Ketua Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur
Indra Effendy, Ketua Magabudi NTT atau Ketua Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur (POS KUPANG.COM/NOVEMY LEO)
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved