Renungan Harian Katolik

Ecce Mater Tua ; Inilah Ibumu !

Ecce Mater Tua ; Inilah Ibumu !, renungan harian katolik edisi senin 1 Juni 2020 simak dan renungkanlah

Editor: maria anitoda
zoom-inlihat foto Ecce Mater Tua ; Inilah Ibumu !
istimewa
Ecce Mater Tua ; Inilah Ibumu !

Renungan Harian Katolik

Ecce Mater Tua ; Inilah Ibumu !

RD. Beatus Ninu

Senin 1 Juni 2020

Dari atas salib Yesus memandang ke sekitar dan melihat Maria Ibu-Nya bersama saudara-saudaranya. Juga Murid yang dikasihi-Nya ada bersama mereka. Yesus tahu bahwa saatnya hampir selesai. Karena itu kepada Bunda Maria Ia berkata “ Mulier, Ecce Filius Tuus : Ibu inilah anak-Mu ! dan kepada murid yang dikasihi, Yesus bersabda : “ Ecce Mater Tua ; Inilah Ibumu ! ” Pernyataan Yesus mengarah kepada Bunda Maria dan Yohanes Murid yang dikasihi-Nya.

Ia menyerahkan murid yang dikasihi kepada Bunda Maria dan sanak keluarga agar menjadi bagian dari keluarga dan komunitas mereka. Sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya. ( Yoh 19 ; 26-27 ).

Hari ini 1 Juni 2020, Negara Indonesia memperinagati hari lahirnya Pancasila. Yang menjadi filosphi dan way of life masyarakat Indonesia dalam hidup berbangsa dan bernegara.

Pancasila yang digagas oleh proklamator Republik Indonesia Ir. Soekarno sebagai pandangan hidup dan spirit dasar dalam ziarah hidup kebangsaan.

Kata-kata Soekarno” Jas Merah”; jangan sekali-kali melupakan sejarah menjadi ingatan bagi anak-anak bangsa untuk selalu merefleksikan kembali dan memaknai butir-butir Pancasila dalam ziarah hidup kebangsaan sebagai identitas bangsa di mata dunia.

Hari ini juga , Hari Senin setelah Pentakosta , Gereja Katolik memberikan penghormatan yang khusus kepada Bunda Maria sebagai Ibu Gereja. Sesuai dengan ketetapan Paus Fransiskus dalam Kongregasi Ibadat Ilahi ( 11 Februari 2018 ).

Peran Bunda Maria dalam karya keselamatan terus direfleksikan dan dihidupkan dalam gereja katolik. Bunda Maria menerima tawaran keselamatan Allah dan setia melaksanakannya sampai akhir.

Ia setia menyertai Yesus sampai di bawah salib. Ia setia mendoakan gereja sepanjang masa. Dengan menghormati Bunda Maria sebagai Ibu Gereja, kita kembali diingatkan untuk mencontohi teladan hidup dan iman Maria.

Ia yang sederhana dan menjaga kemurnian hatinya di hadapan Allah. Ia yang terbuka dan mendengarkan tawaran keselamatan dari Allah. Ia yang merenungkan segala perkara dalam hatinya ( Lukas 1 : 26-38).

Ia yang bersyukur dan memulikan Allah dengan segala kerendahan hati “ Hatiku bergembira dan jiwaku memulikan Allah juruselamatku,sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya.Sesungguhnya mulai dari sekarang segala keturunan akan menyerbut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan kuduslah nama-Nya. “ ( Lukas 1: 46-49 ) . Ia yang menyertai Yesus sampai di kaki salib.

Marilah belajar bersahaja dan beriman setia seperti Bunda Maria yang menyertai gereja sepanjang waktu.

Hatinya yang mulia dan penuh syukur berserah kepada penyelenggaraan Ilahi, kiranya juga menggerakkan hati kita untuk berdoa dan bersyukur kepada Tuhan dalam setiap situasi hidup.

Doa Rosario kiranya menjadi doa sederhana yang didaraskan dengan iman dan cinta yang berkanjang.

Doa : Ya Bunda Maria, Ibu gereja, doakanlah kami , amin.

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved