Tahun Ajaran Baru Bakal Dimulai 13 Juli, Ini Skema Belajar di Sekolah Hanya 4 Jam

Ide itu merupakan rekomendasi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) dalam perumusan protokol new normal di sekolah.

Editor: Frans Krowin
KOMPAS.com/ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (tengah) menyapa para guru saat menghadiri puncak peringatan HUT ke-74 PGRI di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (30/11/2019). 

- 25 November Hari Guru Nasional 2020

Desember 2020:

- 17 sampai 10 Desember Penilaian Akhir Semester

- 18 Desember Pembagian dan Penerimaan Buku Laporan Hasil Belajar (LHB)

- 19 Desember sampai 2 Januari 2021 Libur Semester Gasal

- 24 Desember Cuti Bersama Hari Raya Natal

- 25 Desember Hari Raya Natal 2020

Januari 2021:

- 1 Januari Libur Tahun Baru 2021 Masehi

- 4 Januari Hari-hari pertama masuk sekolah dan Awal Semester

Februari 2021:

- 12 Februari Libur Tahun Baru Imlek 2571

- 22 sampai 25 Februari Penilaian Tengah Semester (disesuaikan dengan program sekolah)

Maret 2021:

- 11 Maret Libur Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW

- 14 Maret 2021 Hari Raya Nyepi, Tahun Saka 1943

- 15 sampai 18 Maret Perkiraan Ujian Sekolah SMP/SMPLB, SMA/SMALB, SMK, dan USBN SD

- 20 Maret sampai 1 April Perkiraan Ujian Sekolah SMP/SMPLB, SMA/SMALB, SMK, dan USBN SD

April 2021:

- 2 April Libur Wafat Isa Almasih

- 12 sampai 14 April Perkiraan Libur Awal Bulan Puasa Ramadhan 1442 H

- 19 sampai 22 April Perkiraan Ujian Sekolah SMP/SMPLB, SMA/SMALB, SMK, dan USBN SD

Mei 2021:

- 1 Mei 2021 Libur Hari Buruh Nasional tahun 2021

- 10 sampai 22 Mei Perkiraan Libur awal Bulan Puasa Ramadhan dan Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 1442 H

- 13 sampai 14 Mei 2021 Hari Raya Idul Fitri 1442 H

- 13 Mei Libur Hari Kenaikan Isa Al-Masih 2021

- 26 Mei Libur Hari Raya Waisak 2021

Juni 2021:

- 1 Juni Hari Kelahiran Pancasila

- 14 sampai 17 Juni Penilaian Akhir Tahun (Ulangan Kenaikan Kelas)

- 25 Juni Pembagian dan Penerimaan Buku Laporan Hasil Belajar (LHB)

- 26 Juni sampai 10 Juli Libur Kenaikan Kelas

Juli 2021:

- 1 Juli sampai 11 Juli Perkiraan Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Ajaran 2021/2022

- 12 Juli Permulaan Tahun Pelajaran 2021/2022

- 12 sampai 14 Juli Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dan proses administrasi kelas

- 20 Juli Libur Hari Raya Idul Adha 1442 H/ 2021. 

Menteri Jokowi Nadiem Makariem Ungkap Mekanisme Sekolah Tahun Ajaran Baru Era New Normal

POS-KUPANG.COM, JAKARTA  - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makariem, telah menyiapkan berbagai skenario terkait permulaan tahun ajaran baru 2020/2021.

Sebab itu, Kemdikbud terus berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Koordinasi tersebut dilakukan untuk merumuskan mekanisme belajar dan syarat kegiatan belajar mengajar di tahun ajaran baru 2020. Sebab, tahun aharan baru tersebut berlangsung di tengah pandemi Covid-19.

"Kami terus berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Keputusan Kemendikbud terkait pelaksanaan tahun ajaran baru akan merujuk pada kajian Gugus Tugas," kata Nadiem Makariem dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR, Rabu (20/5/2020), dikutip dari Kompas.com dalam berita berjudul, "Mendikbud Siapkan Skenario Memulai Tahun Ajaran Baru di Tengah Pandemi".

Setelah menepis adanya isu bakal buka kegiatan belajar mengajar di sekolah Juli 2020, Nadiem Makarim akan mengumumkan mekanisme dan syarat belajar mengajar selama pandemi covid-19.

Pengumum itu dikabarkan diumumkan sekitar pekan depan di Bulan Juni 2020 ini.

Hal itu disampaikan oleh Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Hamid Muhammad.

"Mekanismenya (pembukaan sekolah) menunggu pengumuman dari Pak Menteri (Nadiem Makarim) minggu depan. Syaratnya seperti apa," kata Hamid melalui telekonferensi, Kamis (28/5/2020) melansir dari Kompas.com dalam berita berjudul,  "Ini 4 Alasan Kemendikbud Tidak Mundurkan Tahun Ajaran Baru 2020/2021".

Menurutnya, pembukaan sekolah di daerah bisa dilakukan oleh pemerintah daerah atas daerah rekomendasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Hamid menambahkan bahwa saat ini Kemendikbud tengah menggodok mekanisme dan syarat pembukaan kegiatan di sekolah bersama para ahli.

"Sehingga, kita tak bisa serta-merta mengatakan buka atau tidak. Jadi mohon bersabar. yang disampaikan Menteri (Nadiem) itu betul, boleh atau tidaknya (buka sekolah) menunggu gugus tugas," kata Hamid.

* Alasan Kemendikbud Tidak Mundurkan Tahun Ajaran Baru 2020/2021

Sebelumnya, Ikatan Guru Indonesia (IGI) meminta Kemendikbud untuk menggeser tahun ajaran baru 2020/2021 ke bulan Januari 2021.

IGI menilai menggeser tahun ajaran baru 2020/2021 ke bulan Januari 2021 memberikan kesempatan Kemendikbud meningkatkan kompetensi guru selama 6 bulan.

Dengan demikian, di bulan Januari para guru sudah bisa menyelenggarakan PJJ berkualitas dan menyenangkan jika ternyata Covid-19 belum tuntas.

Selain itu, penggeseran tahun ajaran baru bisa dianggap bisa mengurangi stres orangtua dan siswa terkait ancaman penularan Covid-19.

Dirangkum dari beberapa artikel Kompas.com, berikut beberapa alasan Kemendikbud tidak memundurkan jadwal tahun ajaran baru 2020-2021:

1. Sinkronisasi PPDB dan SBMPTN

"Kenapa Juli? Memang kalender pendidikan kita dimulai minggu ketiga bulan Juni dan berakhir Juli. Itu setiap tahun begitu," kata Hamid, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dalam telekonferensi di Jakarta, Kamis (28/5/2020).

Hamid mengatakan keputusan tak memundurkan tahun ajaran baru 2020/2021 ditandai dengan adanya Penerimaan Peserta Didik Baru (PPBD) 2020.

Menurutnya, ada beberapa hal yang mesti disinkronisasi bila memundurkan tahun ajaran baru 2020/2021.

"Kelulusan SMA SMP sudah diumumkan. Artinya sudah lulus, kalau diperpanjang, ini mau dikemanakan (lulusannya). Di perguruan tinggi sudah melakukan seleksi seperti SNMPTN, ada juga SBMPTN, ini harus sinkron," kata Hamid.

2. Tidak harus belajar di sekolah

"Secara garis besar tanggal 13 Juli itu semuanya (tahun ajaran baru). Tanggal dimulainya ajaran baru, itu berbeda dengan kegiatan belajar mengajar tatap muka. Ini kadang-kadang rancu. Tahun ajaran baru jadi (dianggap) membuka sekolah. Tanggal 13 Juli, itu dimulainya tahun ajaran baru 2020/2021," tambah Hamid.

Menurutnya, dimulainya tahun ajaran baru tanggal 13 Juli 2020 bukan berarti siswa belajar di sekolah.

Keputusan belajar di sekolah akan terus dikaji berdasarkan rekomendasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

3. Memastikan hak pendidikan anak

“Saat ini layanan pembelajaran masih mengikuti SE Mendikbud nomor 4 tahun 2020 yang diperkuat dengan SE Sesjen nomor 15 tahun 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan BDR selama darurat Covid19,” disampaikan Chatarina pada Bincang Sore secara daring, di Jakarta, pada Kamis (28/05/2020).

Dalam surat edaran ini disebutkan bahwa tujuan dari pelaksanaan Belajar Dari Rumah (BDR) adalah memastikan pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan selama darurat Covid-19.

Ia menambahkan, hal ini juga bertujuan melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk Covid-19, mencegah penyebaran dan penularan Covid-19 di satuan pendidikan dan memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta didik, dan orangtua.

 * Ini Deretan Tempat Paling Berisiko Tertular Corona Saat New Normal

Virus corona masih beredar dan menginfeksi manusia.

Namun, banyak negara yang mengambil langkah pelonggaran lockdown.

Pemerintah pun tengah menggodok wacana pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) guna mendorong perbaikan kondisi ekonomi di tengah pandemi Covid-19.

Pelonggaran PSBB rencananya diterapkan pada Juni.

Saat Anda kembali beraktivitas, misalnya bekerja di kantor dan belajar di sekolah, bagaimana cara meminimalkan risiko terinfeksi virus corona?

Masih banyak hal yang belum diketahui ilmuwan terkait virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Namun, semakin banyak data tentang bagaimana virus menular dan bertahan di permukaan, dapat memandu kita bagaimana cara yang tepat saat mulai menjalani new normal nanti.

Cara penularan Covid-19 Satu hal penting yang harus diketahui terkait virus corona SARS-CoV-2, Anda kemungkinan besar tertular jika berdekatan dengan orang yang terinfeksi dalam waktu lama.

Risiko semakin besar jika Anda berada di ruang tertutup bersama dengan orang yang terinfeksi Covid-19.

Para peneliti dari Guangzhou, China, meneliti bagaimana virus corona berpindah dan menular di antara 347 orang.

Dalam studi yang terbit di medRxiv, studi ini menemukan bahwa risiko penularan virus di rumah atau kontak dengan orang terinfeksi 10 kali lebih besar dibanding risiko penularan di rumah sakit, dan 100 kali lebih besar dibanding penularan di transportasi umum.

Lebih menyebar di tempat umum Di luar rumah, sulit untuk menentukan peringkat risiko karena kondisi lingkungan sangat beragam.

"Namun, apa yang dapat kami katakan adalah penyebaran SARS-CoV-2 cenderung lebih tinggi di tempat umum, di mana ada banyak orang yang melewati kawasan itu," kata Seema Jasim dari Pusat Penelitian Virus MRC-Universitas Glasgow, Inggris.

"(Penularan juga terjadi) di daerah yang sering dipegang orang. Misalnya pegangan pintu, meja, keyboard komputer, dan lain-lain," imbuh Jasim dilansir dari New Scientist, Rabu (27/5/2020).

Risiko tertular juga tampaknya lebih tinggi ketika orang lebih aktif secara fisik.

Investigasi terhadap sekelompok kasus di kota Cheonan, Korea Selatan, mengungkap bahwa delapan instruktur kebugaran terinfeksi virus corona setelah menghadiri lokakarya Zumba selama 4 jam.

Beberapa dari mereka kemudian memberikan kelas yang melibatkan latihan dengan intensitas tinggi di studio indoor berukuran kecil.

"Suasana lembap dan hangat, ditambah dengan aliran udara turbulen yang dihasilkan oleh latihan fisik yang intens dapat menyebabkan penularan," tulis tim peneliti yang melakukan penelitian dan laporannya terbit di jurnal Emerging Infectious Diseases.

Namun, siswa yang mengikuti kelas yoga dan pilates di ruang yang sama tidak terinfeksi Covid-19.

Pencegahan Cuci tangan secara teratur dan menyeluruh masih disarankan untuk mencegah penularan Covid-19.

Masih belum jelas berapa lama virus dapat bertahan dan tetap menular di permukaan, tetapi ini masih dianggap sebagai rute penularan yang signifikan.

"Jika permukaan telah terkontaminasi dengan tetesan dari orang yang terinfeksi, mungkin ada cukup virus untuk menginfeksi seseorang yang menyentuh permukaan dan selanjutnya mentransfer virus ke mulut, hidung, mata, atau wajah mereka," kata Margaret Hosie, juga di MRC, Universitas Pusat Penelitian Virus Glasgow.

"Namun, jika mereka mencuci tangan dengan sabun dan air hangat selama minimal 20 detik, virus di tangan akan hancur."

Sebuah penelitian baru-baru ini mengungkapkan bahwa mencuci tangan enam hingga 10 kali sehari dikaitkan dengan penurunan 36 persen dalam risiko terinfeksi virus corona.

Hal ini ada dalam laporan yang terbit di Wellcome Open Research.

Untuk diketahui, sabun membantu melarutkan virus.

Oleh sebab itu, jika hanya mencuci tangan dengan air tetapi tidak menggunakan sabun, hal ini dianggap tidak efektif.

"Kemudian, menggosok tangan dengan alkohol memang dapat mencegah penularan. Namun, sebaiknya lakukan (dengan alkohol) jika tidak ada akses ke fasilitas cuci tangan," kata Hosie.

* Ini Bukti Ilmiah Kalau Virus Corona Dibuat di Laboratorium, dari Asam Amino hingga Penyisipan Situs Furin

 Seorang peneliti Israel membeberkan sejumlah bukti kuat kalau Pandemi virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 berasal dari laboratorium.

Bahkan sudah lebih dari 6 juta orang terinfeksi dan jutaan lainnya terkena dampak.

Karena belum ada obatnya hingga hari ini, maka tak heran ada banyak spekulasi terkait virus corona.

Tentang asal usulnya hingga bagaimana sebenarnya virus ini bisa menyebar ke seluruh dunia selama hampir 5 bulan ini.

Dan menurut para ilmuwan, kemungkinan Covid-19 dibuat di laboratorium bisa jadi pendapat yang tidak boleh dikesampingkan.

Dilansir dari skynews.com.au pada Senin (1/6/2020), para ahli imunologi dan ahli genetika terkemuka mengatakan bahwa ada dua hal yang tidak biasa tentang Covid-19.

Yang pertama adalah bahwa virus berikatan dengan sel-sel reseptor ACE2 manusia lebih kuat daripada yang terjadi pada hewan lain, termasuk kelelawar.

Hal kedua yang tidak biasa tentang virus corona yang menyebabkan Covid-19 adalah ia memiliki apa yang disebut "situs pembelahan furin" yang tidak dimiliki oleh relatif kelelawar terdekat, RaTG-13.

Inilah yang membuat virus ini sangat menular.

Dan seorang ahli genetika Israel, Dr Ronen Shemesh, setuju dengan pendapat para ilmuwan ini.

Dr Ronen Shemesh, yang sedang mengerjakan pengobatan untuk Covid-19, mengatakan dalam pendapatnya virus itu lebih mungkin dibuat di laboratorium daripada berevolusi di alam.

“Ada banyak alasan untuk percaya bahwa Covid-19 yang menghasilkan SARS-CoV-2 dihasilkan di laboratorium."

"Kemungkinan besar dengan metode rekayasa genetika," katanya kepada Sky News.

"Saya percaya bahwa ini adalah satu-satunya cara penyisipan seperti situs pembelahan protease FURIN bisa diperkenalkan secara langsung di tempat yang tepat dan menjadi efektif."

Dr Shemesh menunjuk pada penyisipan situs Furin sebagai aspek yang paling tidak biasa dari Covid-19.

"Saya percaya bahwa masalah paling penting tentang perbedaan antara semua tipe virus corona adalah penyisipan situs pembelahan Fufin protease di protein Spike dari SARS-CoV-2," katanya.

"Penyisipan seperti itu sangat jarang terjadi dalam evolusi."

"Penambahan 4 asam Amino itu saja dalam waktu hanya 20 tahun sangat tidak mungkin."

Dr Shemesh, yang memiliki lebih dari 21 tahun pengalaman di bidang penemuan dan pengembangan obat-obatan, mengatakan bahwa tidak mungkin hal seperti ini terjadi di alam namun berhasil membuat virus lebih menular.

Dengan fakta-fakta ini, maka Profesor David Winkler dari Universitas La Trobe, Australia mengatakan maka ada beberapa kemungkinan sumber Covid-19 berasal dari laboratorium.

"Dan kitatidak dapat mengesampingkan kemungkinan sebagai salah satu opsi," tuturnya.

"Berdasarkan perhitungan yang telah kami lakukan, Anda tidak dapat mengecualikan bahwa itu telah diproses melalui sel manusia di laboratorium biosekuriti."

Tetapi tentu saja bukan satu-satunya penjelasan.

Menurut Profesor dari Universitas Flinders, Nikolai Petrovsky, Covid-19 seperti sangat disesuaikan untuk menginfeksi manusia.

“Kami benar-benar tidak tahu dari mana virus ini berasal," jelasnya.

"Ada dua kemungkinan yang saat ini kami sadari."

"Kemungkinan pertama adalah virus ini secara tidak sengaja dilepas dari laboratorium."

"Kemunginan lainnya adalah bahwa inang hewan terinfeksi oleh dua virus corona pada saat yang sama."

“Dengan kata lain, Covid-19 bisa dibuat dari peristiwa rekombinasi di inang hewan atau bisa terjadi dalam percobaan kultur sel."

"Hanya ini masih harus terus didukung oleh penyelidikan ilmiah."

"Tujuannya tentu saja untuk mengetahui bagaimana pandemi ini terjadi dan bagaimana kita mencegah pandemi di masa depan."

Broad Institute of MIT dan Harvard dan ahli biologi Universitas British Columbia, Alina Chan, mengatakan ada sedikit bukti untuk secara definitif mengatakan dari mana Covid-19 berasal.

Dr Chan mengatakan tidak ada bukti terkini yang menunjukkan bahwa virus corona berasal dari pasar di Wuhan, China.

"Jika hewan menjadi inang perantara ada di pasar, tidak ada bukti yang tersisa dalam sampel genetik yang tersedia," katanya.

Tak heran dia juga setuju bahwa virus ini mungkin berasal dari laboratorium.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wacana New Normal, Ketahui Tempat Paling Berisiko Tertular Corona", https://www.kompas.com/sains/read/2020/06/01/070300723/wacana-new-normal-ketahui-tempat-paling-berisiko-tertular-corona?page=all#page4

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul New Normal di Sekolah, Begini Rekomendasinya, Hilangkan Jam Istirahat dan Belajar Hanya 4 Jam, https://bali.tribunnews.com/2020/05/29/new-normal-di-sekolah- begini-rekomendasinya-hilangkan-jam-istirahat-dan-belajar-han ya-4-jam?page=all

Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Menteri Nadiem Makarim Siap Umumkan Mekanisme Belajar di Tahun Ajaran Baru, Batal Dimulai 13 Juli, https://suryamalang.tribunnews.com/2020/06/02/menteri-nadiem-makarim-siap-umumkan-mekanisme-belajar-di-tahun-ajaran-baru-batal-dimulai-13-juli?page=4.

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved