Pemuda Bunuh Diri di Kupang
Absalom Raja Koda Sebut Tidak Tahu BARK punya Persoalan Apa
Kami bahkan orang tuanya sendiri tidak mengetahui persolan yang dialami oleh BARK, yang nekad mengakhiri hidupnya dengan cara mengantung diri di
Laporan Reporter POS KUPANG.COM, VINSEN HULER/ ONCHY REBON
POS KUPANG.COM| KUPANG- Kami bahkan orang tuanya sendiri tidak mengetahui persolan yang dialami oleh BARK, yang nekad mengakhiri hidupnya dengan cara mengantung diri di bawah jembatan NBS, Kecamatan Alak, Kota Kupang.
" Ketong ( kami ) datang ini sonde ( tidak ) tahu dia ( BARK ) punya persoalan apa. Jadi kita sebagai orang tua, bahkan bapak kandungnya sendiri tidak tahu karena dia biasa-biasa saja. Tadi malam pun begitu, mungkin ada masalah pribadi," demikian disampaikan Absalom Raja Koda yang notabene merupakan bapak besar dari BARK, Jumat ( 29/5/2020) di tenda dukacita RT 1 RW 1, Kelurahan Nunbaun Sabu, Kecamatan Alak, Kota Kupang.
Dia katakan, sebagai bapak besar dari BARK, dirinya tidak mengetahui aktivitas keseharian dia ( BARK ) apa, kesalahan apa, sebab-sebab apa sehingga dia mengambil jalan pintas seperti ini.
Dia ( BARK), ujar Absalom, tipe orangnya pendiam, penurut; jika disuruh apa dia cepat, gesit dan tidak malas.
" Dalam beberapa hari ini anak ini ceria terus. Tidak pikiran bahwa dia ini murung. Jadi semua orang tuanya tidak tahu termasuk bapak, mama dan kaka adiknya pun sama tidak tahu bahwa dia ( BARK) akan jalan seperti itu," ujarnya.
Tetapi, kata Absalom, menurut cerita yang didengar tadi bahwa, dong ( pihak keluarga ) semalam mencarinya sampai jam 1 dinihari, tetapi tidak ketemu.
Mereka kemudian justru merasa Kaget pada paginya, setelah orang melihat dia ( BARK ) mengakhiri hidupnya dengan cara mengantung diri di ujung jembatan.
Dikisahkan Absalom, pada pukul 05.30 WITA salah seorang tetangga BARK hendak pergi ke laut.
" Pada ujung jembatan kan ada setapak dan dia ( tetangga) lihat ada kabel tergantung dari atas jembatan dan diikat pada besi
Tetangganya itu, ujar Absalom, berjalan menyusuri jembatan karena didekat jembatan tersebut ada setapak menuju ke laut .
Lalu dia ( tetangga) melihat ada untain kabel yang bergelantungan dari atas jembatan yang diikat pada sebuah besi.
" Jadi kemungkinan Bark ikat kabel dari atas baru dia lompat turun dari atas jembatan. Tetapi dia (BARK) punya lidah tidak lari keluar juga; tidak seperti orang lain yang lidahnya lari keluar," Ucap Absalom.
Jadi keluarga maupun orang tua, kata Absalom, merelakan, tidak usah mau cari siapa salah siapa benar. Kami terima apa adanya sebab mungkin ini sudah jalan hidupnya.
" Kita tidak usah memperbesar ini persoalan. Artinya ini murni kecelakaan diri sendiri di mana dia mau ambil jalan pintas. Tadi pihak keamanan juga datang mau otopsi, tetapi kami bilang tidak usah. Kami sebagai pihak keluarga sudah pasrah dan menerima dengan apa yang terjadi," ujarnya.