Bupati Lembata Minta PMI Asal NTT Dikarantina Terlebih Dulu di Kupang
dari luar negeri menurutnya akan menimbulkan kekhawatiran dan perasaan was-was baik pemerintah maupun masyarakat.
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
lihat foto
Bupati Lembata Minta PMI Asal NTT Dikarantina Terlebih Dulu di Kupang
POS-KUPANG.COM|LEWOLEBA--Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur berpendapat ribuan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal NTT yang akan pulang sebaiknya dikarantina secara nasional terlebih dahulu di Batam atau kalau tidak di Kupang.
Setelah dua minggu karantina, para pekerja migran dites Swab di Kupang. Jika negatif corona baru mereka dikirim pulang ke daerah asal masing-masing.
"Supaya kita (pemda) hanya observasi saja di sini, langsung kita kirim ke desa. Lakukan karantina di desa," tegasnya kepada wartawan di Kantor Camat Nubatukan, Rabu (27/5/2020).
Menurut dia solusi yang dia sampaikan itu bisa dipertanggungjawabkan. Kalau pemda langsung menerima pekerja migran dari luar negeri menurutnya akan menimbulkan kekhawatiran dan perasaan was-was baik pemerintah maupun masyarakat.
Apalagi fasilitas kesehatan di daerah masih sangat terbatas.
"Mau rapid test juga berapa banyak alat rapid, harus Swab dan kirim ke Kupang, ya sudah tahan karantina di Kupang saja, lakukan Swab lalu dikirim ke daerah-daerah," kata dia.
Sebelumnya saat acara penyerahan bantuan bagi ibu hamil dan balita di Aula Kantor Camat Nubatukan, Bupati Sunur menerangkan akan ada hampir 5 ribu pekerja migran Indonesia asal NTT yang akan pulang.
• Bupati Belu Serukan Hidup Berdampingan Dengan Covid-19, Ini Maksudnya
• Diskusi Hangat di Kantor Bupati Ende, Menyimak Kesiapan New Normal Atau Malah PSBB
• Palang Dipintu Masuk Desa Di SBD Tidak Bermaksud Hambat Aktivitas Warga
Pemda Lembata masih mencari strategi supaya memastikan semua pekerja migran yang pulang ke Lembata sudah dinyatakan negatif Covid-19 sesuai hasil Swab.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)
