Persib Bandung
Geoffrey Castillion, Pernah Tak Digaji dan Tak Dihargai, Simak Jalan Berliku Karier Striker Persib
Perjalanan karier striker Persib Bandung, Geoffrey Castillion sangat berliku. Saat bermain di Eropa, striker asal Belanda ini pernah tidak diha
POS KUPANG.COM-- - Perjalanan karier striker Persib Bandung, Geoffrey Castillion sangat berliku.
Saat bermain di Eropa, striker asal Belanda ini pernah tidak dihargai, dan bahkan pernah tidak dibayar.
Geoffrey menghabiskan kariernya untuk bermain di Liga Belanda, Hungaria, dan Islandia, lalu ke Indonesia.
Mantan pemain Ajax U-21 itu juga pernah bermain di Liga Amerika Serikat (MLS), dan Liga Romania.
Masa-masa kelam bagi Geoffrey datang ketika dia kembali ke Eropa setelah setahun berkarier di MLS.
Dia pun bermain untuk Universitatea Cluj, tim yang berlaga di kasta tertinggi Liga Romania.
Permasalahan finansial klub membuat Geoffrey tidak mendapat bayaran selama lima bulan.
"Awalnya di sana (Romania) sangat menyenangankan. Kami punya stadion besar di kasta tertinggi Liga Romania," ucap Geoffrey dilansir Bolasport.com dari Voetbalzone.nl.
"Tapi ada banyak masalah keuangan di sana. Mereka tidak membayar gaji. Jika tidak mendapat gaji selama tiga bulan, kamu bebas untuk pergi."

• SIMAK Kisah Sepatu Bola Pertama Milik Gelandang Persija Jakarta, Evan Dimas, Info
"Saya bertahan selama lima bulan, kemudian saya pergi ke Hungaria."
"Di sana sangat berbeda. Saya mendapat uang yang menjadi hak saya," katanya.
Lantas Geoffrey memulai babak baru dalam kariernya dengan berlabuh ke Debrecen yang berlaga di kasta tertinggi Liga Hungaria.

Selama menjalani setengah tahun pertama bersama Debrecen, segalanya terasa menyenangkan bagi Geoffrey.
Namun semua mulai berbeda ketika Geoffrey dipinjamkan ke Puskas Akademia pada putaran kedua.
"Saya bilang kepada pemilik Debrecen bahwa saya ingin berada di sini dan berusaha mendapat jam terbang."
"Tapi dia mengatakan bahwa saya tidak punya pilihan," tuturnya.
setengah musim bermain untuk Puskas Akademia, Geoffrey kembali ke Debrecen.
Namun, penderitaannya kian bertambah.
Pelatih Debrecen saat itu dipecat dan digantikan oleh arsitek lain yang berasal dari Portugal.
Pelatih anyar ini tidak menyukai Geoffrey dan hanya meletakkannya di bangku cadangan.
Bahkan, pelatih itu merelakan Geoffrey supaya pergi dari tim karena tenaganya sudah tidak dibutuhkan lagi.
"Dia mendatangkan pemain anyar dan minta saya pergi karena saya tidak akan bermain lagi," ucap Geoffrey.
"Saya orang yang akan segera pergi jika saya tidak termasuk dalam rencana. Tidak masuk akal bagi saya jika saya tetap tinggal (di sana)," katanya.

• China Ujicoba Klinis Pertama Vaksin Corona untuk 100 Pasien, Berhasil Beri Harapan Kesembuhan, info
Lalu Geoffrey memulai pertualangannya di Liga Islandia.
Di Islandia, Geoffrey juga sempat dipinjamkan ke sejumlah klub oleh tim yang sedang dibelanya.
Akhirnya, pemain kelahiran Amsterdam itu berlabuh di Persib Bandung pada musim 2020.
Kini Geoffrey Castillion termasuk idola baru di lini depan Persib Bandung.
Nama Geoffrey Castillion telah banyak menyedot perhatian publik sepak bola Indonesia, khususnya bobotoh.
Bahkan Geoffrey sudah menyedot perhatian sejak pertama kali dirumorkan akan merapat ke Maung Bandung.
Terlebih, Geoffrey punya embel-embel sebagai pemain jebolan akademi Ajax Amsterdam.
Ternyata label itu tidak berhenti pada status semata.
Penyerang asal Belanda itu benar-benar mampu menunjukkan kualitasnya sebagai striker mumpuni.
Bersama Wander Luiz, Geoffrey menjelma jadi salah satu duet paling mematikan yang ada di Liga 1 2020 saat ini.
Berita ini sudah dimuat di Bolasport.com dengan judul Cerita Ngenes Geoffrey Castillion di Eropa, Tak Digaji Hingga Tak Dihargai, https://www.bolasport.com/read/312162271/cerita-ngenes-geoffrey-castillion-di-eropa-tak-digaji-hingga-tak-dihargai?page=all

Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Jalan Berliku Karier Striker Persib, Geoffrey Castillion, Pernah Tak Digaji dan Tak Dihargai, https://suryamalang.tribunnews.com/2020/05/25/jalan-berliku-karier-striker-persib-geoffrey-castillion-pernah-tak-digaji-dan-tak-dihargai?page=all.
Editor: Zainuddin