Persija Jakarta
Bek Persija Ismed Sofyan Ungkap Makanan Favorit Khas Acehmenu Idul Fitiri
Bek senior Persija Jakarta, Ismed Sofyan mengaku senang bisa merayakan Hari Raya Idulfitri 1441 H secara normal di kampung
POS KUPANG.COM--- Bek senior Persija Jakarta, Ismed Sofyan mengaku senang bisa merayakan Hari Raya Idulfitri 1441 H secara normal di kampung halamannya.
Saat ini, Ismed Sofyan sedang berada di tanah kelahirannya di kampung Tualang Cut, Manyak Payed, Aceh Tamiang.
Di daerah tempat tinggal Ismed Sofyan, kondisinya masih berlangsung normal dan tidak terpengaruh dari pandemi Covid-19 atau virus Corona.
• China Ujicoba Klinis Pertama Vaksin Corona untuk 100 Pasien, Berhasil Beri Harapan Kesembuhan, info
Hal tersebut membuat pemain berusia 40 tahun itu bisa menjalani ibadah puasa secara normal dan merayakan Hari Raya Idulfitri seperti tahun-tahun sebelumnya.
• SEDIH, Ibu Ini Nekat Mendorong Anaknya yang Autis Tuna Wicara Tapi Bocah Itu Tewas di Kanal Lain
“Alhamdulilah kemarin puasa sebulan penuh berjalan lancar ditambah lagi di tempat saya, Aceh Tamiang, kampung Tualang Cut, semua aktivitas nomal termasuk ibadah tentunya," kata bek Persija Jakarta, Ismed Sofyan.
Momen tersebut terasa spesial karena pada tahun ini Ismed Sofyan bisa menjalani ibadah puasa di kampung halamannya selama satu bulan penuh.

"Pastilah senang bisa berpuasa dan berlebaran di rumah. Sekali lagi ini berkah Ramadan,” tambah Ismed.
Pada momen lebaran, pemain yang akrab disapa Bang Haji itu memiliki menu makanan khas Aceh yang wajib disantap dan tidak boleh terlewat.
“Biasa di sini makanan khasnya lontong tapi sedikit berbeda dengan Jakarta. Hampir sama tapi kemasannya berbeda. Di sini pakai mie, tauco ditambah bumbu kacang. Sedangkan lauknya biasanya rendang,” tutup Ismed Sofyan.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Hari Kedua Idulfitri, Bek Persija Ismed Sofyan Ungkap Makanan Favorit Khas Aceh, https://wartakota.tribunnews.com/2020/05/25/hari-kedua-idulfitri-bek-persija-ismed-sofyan-ungkap-makanan-favorit-khas-aceh.
Penulis: Wahyu Septiana
Editor: Theo Yonathan Simon Laturiuw