Simak Penjelasan Ahli Gizi Tentang Makanan Opor dan Rendang yang Dipanaskan Berulang Kali
Rendang dan opor menjadi menu masakan yang wajib dihidangkan pada saat momen lebaran.
Simak Penjelasan Ahli Gizi Tentang Makanan Opor dan Rendang yang Dipanaskan Berulang Kali
POS-KUPANG.COM--Rendang dan opor menjadi menu masakan yang wajib dihidangkan pada saat momen lebaran.
Menu ini sering kali disajikan dalam jumlah yang banyak untuk dinikmati oleh seluruh anggota keluarga dan disajikan pada saat tamu datang bersilaturrahim.
Namun sayangnya menu ini tidak habis dalam satu hari, sehingga akan dilakukan proses pemanasan berulang di hari berikutnya sesuai dengan kondisi ataupun ketersediaan opor dan rendang.
Ratmawati, S.Gz., M.Gz, Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang (ISTIMEWA)
Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang, Ratmawati, SGz, MGz.
mengatakan pemanasan opor dan rendang yang berulang ini dapat menyebabkan kualitas santan menjadi rusak dan secara tidak langsung akan mempengaruhi kesehatan.
Selain itu kandungan gizi dalam makanan sumber protein yang terdapat dalam daging atau ayam juga akan berkurang dan lemak jenuh yang terkandung dalam santan dapat berubah menjadi lemak trans.
"Pemanasan yang berulang tersebut menyebabkan timbulnya radikal bebas pada menu rendang dan opor yang berbahaya bagi tubuh. Sehingga terjadi proses inflamasi atau peradangan terutama bagi orang dengan dislipidemia atau diabetes mellitus, serta gangguan dalam metabolisme tubuh," jelas Ratmawati kepada Bangkapos.com, Senin (25/5/2020).
Dia menganjurkan memasak makanan yang mengandung santan sebaiknya jangan terlalu lama.
"Upayakan untuk dilakukan proses pemanasan seminimal mungkin dan sajikan menu tersebut sesuai dengan kebutuhan saja," kata Ratmawati
Ia menyarankan untuk mengimbangi konsumsi sumber makanan berlemak tersebut dengan mengonsumsi sumber serat dari sayur dan buah, cukupi cairan tubuh, dan lakukan aktiivtas fisik.
Suhu yang baik untuk memanaskan makanan bersantan
Ratmawati mengungkapkan santan merupakan sumber lemak jenuh yang mengandung trigliserida rantai sedang atau medium chain trigliserida (MCT), serta mengandung asam amino.
"Umumnya dikenal dengan istilah coconut milk," ucap Ratmawati
Sementara itu santan juga mengandung kalori dan lemak yang cukup tinggi dan dapat berperan dengan baik jika diolah secara benar.
• WIKI Bangka- Sembilan Tips dari Ahli Gizi untuk Menaikkan Berat Badan