Gempa Mengguncang di Hari Raya Idul Fitri, Terasa di Pangandaran hingga Garut, Kronologis
BMKG telah memberikan keterangan, gempa bumi yang hari ini terjadi tak berpotensi tsunami. Adapun tepatnya gempa bumi tersebut terjadi pada
POS KUPANG.COM--Di tengah perayaan Hari Raya Idul Fitri atau lebaran, wilayah selatan Jawa Barat diguncang gempa bumi, Minggu (24/5/2020).
BMKG telah memberikan keterangan, gempa bumi yang hari ini terjadi tak berpotensi tsunami.
Adapun tepatnya gempa bumi tersebut terjadi pada pukul 14.11.40 WIB dan merupakan gempa tektonik.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter awal dengan magnitudo M=5,1 yang kemudian dimutakhirkan menjadi M=5,0," tulis Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, dalam rilis yang diterima TribunJabar.id.
Lebih lanjut dia menjelaskan, lokasi episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8.11 LS dan 107.86 BT.
Lebih tepatnya, episenter gempa bumi berlokasi di laut pada jarak 98 kilometer arah Selatan Garut, Jawa Barat pada kedalaman 68 kilometer.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, lanjutnya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," tulis Rahmat Triyono.
Berdasarkan data yang diterima BMKG, gempa tersebut dirasakan di sejumlah wilayah.
Di daerah Garut dan Pangandaran, gempa dirasakan dalam skala III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan-akan truk berlalu.
Kemudian, di Cilacap gempa bumi dirasakan dalam skala II-III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan-akan truk berlalu.
Lalu, guncangan gempa itu juga terasa di Parongpong dalam skala I-II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Gempa di Pangandaran saat Idul Fitri (Twitter BMKG)
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," tulis Rahmat Triyono.
Sampai dengan pukul 14.38 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempab bumi susulan (aftershock).
Kendati demikian, masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.